"Hallo, Kak"
"Hallo, sayang. Kok gak bilang pulang ke Bekasi?"
"Kakak kan lagi tidur. Mana tega aku bangunin kakak. Kakak jadi ke Studio hari ini?"
"Jadi, sayang"
"............"
"Ca, kenapa? Kok malah diem?"
"Kak, jangan keseringan manggil sayang ih"
"Loh kenapa? Risih ya?"
"Bukan. Akunya degdegan"
"Hahaha. Ibundnya Hasya gemes banget ya Tuhan. Biasain ya, Sayang"
"Kak, Ih. Yaudah aku mau beres-beres dulu"
"Princess aku kemana? Tumben gak mau ngomong?"
"Dia lagi dibelakang sama Abah, Kak"
"Ternyata abah saingan aku"
"Kak, masa gitu sih ngomongnya"
"Becanda, sayang"
"Ya, oke. Kak, jangan lupa makan ya. Jangan capek-capek"
"Siap, sayang. Yaudah aku berangkat ya"
"Iya, kak. Safe drive ya"
Aca segera memutuskan sambungan telponnya. Jantung nya berdegup kencang. Benarkah ia harus membiasakan diri dengan panggilan "Sayang" dari Haikal?
5 tahun bukan waktu yang sebentar. Membuat Aca membali asing dengan segala tentang dirinya dan Haikal. Ia masih mengingat jelas semua kenangan manis dirinya dan Haikal. Namun kata-kata sayang atau bahkan perlakuan manis Haikal masih mampu membuatnya berdegup kencang.
"Ca, Udah semua?" Raya menghampiri Aca.
"Hah? Oh iya udah, Ray"
"Lu kenapa sih? Kaya orang lingung gitu" Aca menarik jemari Raya. Menuntun tangan Raya agar merasakan degup jantungnya.
"Buset. Kenceng banget. Kenapa sih? Abis liat setan?" Aca menggelengkan kepalanya.
"Ray, kayanya gue gak jadi pindah rumah deh" Aca menatap kosong sahabatnya.
"Hah? Tiba-tiba banget? Kenapa sih Ca?"
"Jantung gue kaya gini terus tiap kak Haikal bilang sayang, tiap kak Haikal bersikap manis. Kalo gue mati muda gimana, Ray?" Aca menatap Raya sedih. Sedang Raya justru tertawa terbahak-bahak.
"Emang kalo kata orang jatuh cinta bilang gak waras tuh bener ya" Raya memilih meninggalkan Aca yang masih mematung.
"Udah buruan siap-siap. Jangan bengong mulu" Teriak Raya mampu mengembalikan Aca pada kesadarannya.
Hari ini Aca memutuskan untuk pindah ke rumah Riana. Alasannya agar Haikal tak perlu lagi jauh-jauh ke Bekasi untuk menemui Hasya. Tak mau lagi lelaki tersebut jatuh sakit karena kelelahan. Setidaknya Aca tak mau lagi egois.
***
Haikal memutuskan untuk pulang ke Rumah Riana. Badannya yang baru enakan membuatnya mau tak mau tinggal di rumah Riana sementara waktu.
Sudut mata Haikal mendapati Aca yang tengah memasak untuk makan malam di dapur bersama sang kakak.Dengan jahil, Haikal berdiri tepat di belakang Aca. Memiringkan tubuhnya. Mencium pipi Aca singkat. Tentu saja Aca tersentak kaget.
"KAK HAIKAL IH" Gerutu Aca kaget sekaligus malu karena sosok Hana bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana ( Haechan - Chaeryeong ) ✅ [SELESAI]
Fanfictionsedikit cerita tentang pengeorbanan, cinta yang dalam dan bahagia yang diperjuangkan.