"Tuh Nenin nya, sana" Aca membiarkan Hasya menghampiri Riana yang tampak asik dengan bunga-bunganya. Tak peduli dengan kehadiran mobil Haikal.
"Loh, Hasya!" Riana merentangkan tangannya. Memeluk Hasya erat saat gadis kecil tersebut memeluknya erat.
"Bunda" Haikal menyalami Riana diikuti Aca dibelakangnya.
"Kok gak bilang mau kesini?" Riana menatap Haikal dan Aca bergantian.
"Kan semalem Ical udah bilang mau ke rumah" jawab Haikal mendudukan tubuhnya di ayunan rotan dekat Riana.
"Maksud Bunda, kenapa gak bilang mau dateng sama Aca. Tau Aca sama Hasya ikut kan Bunda bisa belanja dulu" Riana cemberut.
"Hehe. Itu salahnya Aca, Bund. Semalem Kak Rafael bilang Kak Haikal sampe subuh di Studio. Kak Haikal kalo udah sampe subuh di Studio dia pasti skip sarapan, Bund. Makanya aku ke apartnya kak Haikal. Hasya juga dari kemaren udah rewel pengen ketemu Kak Haikal. Jadi ya udah" Aca tersenyum malu-malu. Riana menatap Aca sayang. Sedang Haikal tak bisa menyembunyikan bahagianya.
"Yaudah, Yuk kita masuk" Riana menggenggam jemari Hasya erat. sedang Aca dan Haikal mengekori Riana dari belakang.
***
Setelah mengetahui Hasya adalah cucunya, Riana membeli beberapa permainan untuk Hasya. Agar gadis kecil tersebut merasa nyaman saat berkunjung.
Haikal memilih bermain bersama Hasya. Sedang Aca, memilih sibuk didapur bersama Riana. Membuat brownies kesukaan Haikal.
"Aca, sayang. Bunda minta maaf ya atas perbuatan anak Bunda. Maaf udah ngerusak masa depan kamu. Maaf udah ngambil mimpi kamu. Maafin, Haikal ya sayang" Riana menatap Aca dalam. Mengelus surai hitam Aca lembut.
Aca menatap Riana kaget. Tak menyangka Riana akan meminta maaf kepada dirinya. Hati Aca menghangat. Meski ia tak butuh permintaan maaf dari Riana. Aca benar-benar merasa senang mendengarnya.
"Enggak, Bunda. Bunda gak perlu minta maaf. Justru Aca yang harus minta maaf sama Bunda. Aca sama Kak Haikal ngelakuin itu sadar, Bund. Maafin Aca sama Kak Haikal udah ngecewain Bunda" Aca menundukan kepalanya, Menahan tangis.
Riana menggenggam kedua tangan Aca, erat. Menyalurkan energi positif pada gadis muda tersebut.
"Jujur, sampai sekarang Aca masih malu ketemu Bunda. Aca ngerasa gak cukup baik. Aca ngerasa gak pantes nerima kebaikan Bunda sama Teh Hana. Aca gak masalah Bunda benci Aca asal jangan benci Hasya" Lirih Aca. Tak lagi menahan tangisnya. Riana yang medengar perkataan pilu Aca menarik gadis tersebut kedalam pelukannya.
"Sayang, kok ngomongnya gitu? Bunda tau, Aca pun udah berkorban banyak untuk Haikal. Aca milih pertahanin Hasya tanpa kasih tau Haikal, Aca milih nyelametin karir Haikal. Aca udah berbuat banyak buat Haikal. Makasih ya sayang" Riana mengeratkan pelukannya pada Aca. Keduanya menangis bersama. Mencurahkan isi hatinya satu sama lain. Saling merasa beruntung satu sama lain.
"Makasih juga Bunda udah mau nerima Aca sama Hasya. Makasih banyak" Aca melepaskan pelukannya. Menatap Riana penuh sayang.
"Udah, jangan nangis lagi ya. Kan kita lagi bikin brownies" Keduanya kembali tertawa.
***
"Kak, Hasya tidur?" Aca menghampiri Haikal yang tengah sibuk dengan gitar dibalkon.
"Iya, Hasya tidur di kamar aku. Cape banget kayanya" Haikal tersenyum lembut. menggeserkan tubuhnya membiarkan sang gadis duduk disampingnya.
"Nih. Cobain" Aca menyodorkan sepiring brownies pada Haikal. Haikal dengan lahap memakannya. Matanya berbinar. Lelaki tersebut nampak suka.
"Enak banget, Ca" ucap Haikal.
"Pelan-pelan, kak. Berantakan banget sih" Haikal menjulurkan jemarinya. membersihkan remeh brownies yang menempel di ujung bibir Haikal. "Bener ya, Hasya tuh jiplakan kakak banget" Ucap Aca terkekeh. Haikal tertegun. Menyimpan sisa browniesnya kembali pada piring. meluruskan badannya agar berhadapan dengan Aca.
"Hasya Putri Renjana" Ucap Haikal lembut. "Makasih ya, udah pake nama aku diakhir nama Hasya" Haikal menatap Aca lembut.
"Hasya. Namanya cantik. Aku suka. Makasih, Makasih Aca" Ucap Haikal menarik Aca kedalam pelukannya. merengkuh gadisnya tersebut erat. menghirup aroma Aca yang masih sama bahkan setelah 5 taun.
"Aku kangen banget sama kamu" lirih Haikal. Tentu saja masih mampu didengar Aca.
"Aku juga, Kak" jawab Aca pelan.
keduanya saling mengeratkan pelukan masing-masing. Membiarkan rindu bertemu sang pemiliknya. memeluknya hangat.
Hallo Guys!!!
MAKASIH BANYAAAAAK UDAH MAMPIR DAN MASIH SETIA BANGET BACA HAIKAL ACA
<3 <3
KALIAN TERBAIK <3
Just enjoyyyy guyss!!
XOXO!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana ( Haechan - Chaeryeong ) ✅ [SELESAI]
Fanfictionsedikit cerita tentang pengeorbanan, cinta yang dalam dan bahagia yang diperjuangkan.