💤 HAPPY READING 💤
Being to misterious people, so that all of people curious to you
- ALDS
Chapter 14 : izin kepada Alice
Kata siapa monolog hanya di lakukan diri sendiri? Tidak kok, monolog di lakukan dengan diri kamu dan pikiranmu. Tidak sendiri bukan? Cuma memang tidak terlihat saja
- Rahagi Kaindra Alize
🎵 Ghost - Justin Bieber 🎵
🌊ALDS🌊
Seketika Samudera terlonjak saat mendengar hentakan kaki beberapa orang yang melangkah keluar rumah
Samudera melongokan kepalanya di ambang pintu kamar untuk melihat siapa yang keluar.
Samudera tersenyum ternyata dugaannya benar, kelima teman Rahagi sedang berada di teras rumahnya sambil membawa kembali barang barang yang mereka bawa tadi
Sepertinya mereka semua akan pulang
"Gi, gue balik dulu ya?" ucap salah satu temannya yang sudah menaiki motornya
"Iya! Hati hati!" Rahagi sedikit berteriak sebab motor pemuda itu sudah melaju pelan keluar halaman rumah, mendahului keempat temannya yang masih bersiap siap
Dan tersisa keempat teman Rahagi yang sedang membereskan barang barang mereka, untuk di angkat ke motor mereka
"Gi, kita kita pulang dulu ya!" Ucap salah satu dari mereka yang telah memakai helm dan menaiki motor
"Oh iya hati hati! Gue harap taktik cara kita berhasil!"
Pemuda itu mengangguk, lalu mulai melajukan motornya pergi dari halaman rumah Rahagi
"Duluan ya, Gi!" Ucap pemuda yang paling belakangan melaju kan motornya
"Yo!"
Rahagi tiada ada henti hentinya tersenyum sampai kelima temannya telah melajukan motornya pergi dari rumah Rahagi
Setelah itu Rahagi menghela napas pelan, lalu berjalan memasuki rumah dengan membiarkan pintu utama di buka lebar
Samudera berjalan gontai menghampiri Alice yang sedang menonton televisi di ruang tamu
"Mereka semua sudah pulang bu?" Tanya Samudera dengan suara berbisik
"Iya udah, memang kenapa sih?" Alice menatap putri bungsunya itu dengan dahi berkerut bingung
"Gapapa" Samudera lantas duduk di sofa sebelah Alice
Matanya melirik Alice yang tampak fokus menonton televisi di depannya, lalu matanya beralih melihat tangga menuju lantai dua yang terletak 2 meter dari pintu kamarnya
Seperti biasa, tangga menuju lantai dua itu sedikit gelap dengan cahaya yang minim dan remang remang
"Bu?"
"Hm"
Samudera melirik Rahagi yang masih berada di dekat pintu utama sedang merapikan barang barangnya, lalu beralih menatap Alice
"Aku boleh naik ke lantai 2 tidak bu?"
Sontak Alice menoleh mendengar pertanyaan Samudera "maksud kamu?"
Samudera menghela napas pelan "Aku nanya, aku boleh tidak naik ke lantai 2"
"Lantai 2 yang itu?" Alice menuju tangga menuju lantai dua yang di maksud Samudera
Samudera mengangguk cepat "Iya itu, boleh gak bu?"
"Kamu mau ke kamar Rahagi?" Alih alih bukan menjawab pertanyaan Samudera, Alice malah balik bertanya
"Tidak juga sih bu, cuma mau liat liat lantai 2 saja"
"Emang kenapa mau liat liat?" Tanya Alice menatap heran
"Kan aku udah lama gak berkunjung ke lantai 2 itu"
"Kamu terakhir kali naik ke lantai 2 umur berapa?"
"Umur 5 tahun, bu" Samudera mendengus kecil, karena lagi lagi Alice bukan menjawab malah terus terusan balik bertanya
"Oh" Alice mengangguk angguk
"Jadi gimana? Boleh tidak bu?" Tanya Samudera menatap Alice nelangsa
Alice terdiam mendengar pertanyaan Samudera yang seperti izin itu
"Hm" Alice menatap penuh Samudera- putri bungsunya itu
"Ibu tidak tau, kamu tanya saja pada Rahagi"
Samudera mendelik, menatap tajam Rahagi yang berjalan ke ruang tamu sambil mencari cari sesuatu
"Kamu cari apa, Gi?" Tanya Alice melihat putra sulungnya yang sibuk mengobrak abrik rak di sebelah televisi
"Cari earphone aku bu, biasanya aku taro di rak samping televisi" Rahagi menggaruk kepalanya yang gatal
"Itu" Alice menunjuk sebuah earphone yang terselip di antara kertas kertas di rak, dengan remote yang di pegangnya
"Oh iya ini" Rahagi tersenyum senang mendapati barang ia cari sudah berada di tangannya
Lalu mata Rahagi tak sengaja bersitatap dengan mata Samudera yang menatap tajam padanya sedari tadi
"Apa?" Tanya Rahagi pada Samudera dengan ekspresi bingung
Samudera tak menjawab, matanya lalu beralih menatap televisi di depannya
Rahagi mengedikan bahunya acuh tak acuh melihat respon Samudera, lalu ia berjalan cepat menaiki satu persatu anak tangga menuju lantai 2
"Gimana boleh tidak bu? Masa tidak boleh sih?!" Ucap Samudera nelangsa sambil mengguncang tubuh Alice yang fokus menatap televisi di depannya
"Hm ibu tidak tau, kamu tanya saja pada Rahagi, kan yang kamarnya di lantai 2 hanya dia seorang"
"Ish! Apa apa Kak Rahagi terus!" Desis Samudera kesal yang masih bisa di dengar Alice
Sedangkan Alice hanya menghela napas pelan mendengar gerutuan Samudera. Putri bungsunya itu berjalan menuju kamarnya sembari misuh misuh
🕙🕙🕙
Tepat jam 10 malam, Sakura pulang ke rumah dengan berjalan masuk lewat pintu utama
"Sudah hangout nya?" Tanya Alice dengan mata yang melirik kecil putri sulungnya itu
"Iya" Sakura mengangguk kecil lalu berjalan pelan menuju kamarnya, yang berada di depan kamar Samudera
Melihat Sakura yang memasuki kamar, Samudera lantas berdiri dari duduknya
"Aku ke kamar dulu bu" ucapnya dengan suara lesu
"Iya langsung tidur, jangan terlalu larut malam" ucap Alice yang di balas anggukan lesu dari Samudera
Setelah Samudera memasuki kamar, Alice diam diam meratapi sendu sambil menatap sekeliling ruangan
"Ingin seperti dulu lagi, aku sangat merindukan suasana rumah yang ramai" gumam Alice sendu
Suara isakan tangis yang begitu kecil namun terdengar ke penjuru ruangan tamu yang sangat sepi dan sudah larut malam ini
Suara disakan itu teramat kecil, yang hanya dapat di dengar oleh empu yang mengeluarkan isakan dan air mata, sebab semua anak anaknya sudah pergi ke kamar mereka masing masing
Babayyy, see you the next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Laut Dan Samudera
Teen Fictionini adalah negara dimana seluruh penduduk tidak boleh merasakan jatuh cinta di negara ini dari aturan pemerintah yang tidak boleh di langgar dan semua penduduk tidak ada yang membaca buku fiksi bergenre romantis setelah adanya aturan itu "jangan pe...