None of them, do not hate person but hate her cause her character
- ALDS
Chapter 15 : kebiasaan Everlly
Terkadang kau harus merasakan suatu penderitaan agar di kemudian hari kau menghargai kebahagiaan dalam hal hal kecil
- Aurora Everly Marva
🎵 Katy Perry - Wide Awake 🎵
🌊ALDS🌊
Pukul 06. 15 wib
Kediaman Marva....
Di dalam salah satu kamar, Seorang anak laki laki sedang berdiri di depan kaca full body, dia sedang mengancing kemeja putih yang akan menjadi dalaman blazer sekolahnya
Seragam hari ini : blazer hitam dengan kemeja putih sebagai dalaman, celana hitam panjang dan dasi hitam yang menghiasi leher untuk pelajar laki laki
Dan blazer hitam dengan blouse putih sebagai dalaman, rok hitam selutut dan dasi hitam motif yang menghiasi leher untuk pelajar perempuan
Laki laki itu Laut. mulai memakai seragam blazer hitamnya dan mengancing satu persatu kancing yang berjumlah 5 itu, ia tersenyum tipis Setelah selesai mengancing seluruhnya, lalu membenahi blazer nya agar tidak kusut
Ekhem! Walaupun blazer yang sekarang laki laki itu pakai tidak akan kusut
Meskipun tidak di setrika seumur hidup.
Laut menatap name tag panjang yang bertuliskan Laut K.M
Setelah di rasa rapi, tangan Laut terulur mengambil tas sekolahnya yang tergeletak di pinggir kasur spring bednya
Setelah semua selesai, langkah Laut melenggang pergi ke luar kamar menuju meja makan di lantai 1
Baru saja laki laki Harison itu membuka pintu, tiba tiba ada seorang perempuan berseragam sama dengan surai coklat berjalan cepat melewati kamarnya
Laut yang melihat itu tersenyum manis lalu mengikuti langkah Aurora- kakaknya yang sudah berada di lantai bawah, kakaknya itu berjalan lumayan cepat menuruni tangga sebelah kiri
Ia tersenyum tipis sambil menuruni satu persatu anak tangga dan menghampiri meja makan yang sudah banyak orang berada di sana
Cuma Aurora doang sih.
Laut menghampiri meja makan dengan senyuman manis yang terpatri di wajah
"Selamat pagi kakak!"
"Hm, selamat pagi" sahut Aurora tanpa sedikitpun menoleh pada Laut yang sedang berdiri di seberang meja makan
Tangan Aurora terlihat sibuk mengoles selai ke dalam roti untuk bekalnya ke sekolah, lalu memasukkannya ke dalam kotak makan berisi roti yang sudah di siapkan
Seketika laut menatap meja makan yang panjangnya 3 meter itu, tersaji banyak macam roti, mulai dari yang tawar hingga yang ada rasa
Entah siapa yang membeli. Pikir Laut
"Kakak mau bawa bekal?"Lantas Aurora menoleh mendengar pertanyaan itu "Iya"
"Kok tumben bawa bekal? Biasanya gak mau, takut ribet"
Aurora selalu mengatakan bahwa ia tidak mau membawa bekal ke sekolah, karena menurutnya sangat ribet
Toh. Uang jajannya juga banyak
Aurora menghela pelan "Kamu liat kan berapa bnyak roti di meja ini?" Aurora mengedikan dagu ke arah roti roti yang sempat di pandang Laut tadi
Laut hanya mengangguk angguk saja perkataan Aurora
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Laut Dan Samudera
Подростковая литератураini adalah negara dimana seluruh penduduk tidak boleh merasakan jatuh cinta di negara ini dari aturan pemerintah yang tidak boleh di langgar dan semua penduduk tidak ada yang membaca buku fiksi bergenre romantis setelah adanya aturan itu "jangan pe...