Sakura's story (2)

5 1 0
                                    

Do you know? You are not alone

- all of main role ALDS

Chapter 56 : menginap di rumah sakit

Semua orang pasti berusaha keras untuk menggapai mimpinya masing masing, agar mereka bisa merasakan langsung secara nyata tentang apa yang selalu mereka angan angan kan selama ini

- Laksana Kaharsa Alize

      🎵 Beach house - wildflower 🎵

                        🌊ALDS🌊

Gio menatap kepergian Sakura dengan tatapan rada bersalah, ia benar benar tidak tahu kalau pemuda yang bernama Rahagi itu adalah kakak laki lakinya

Karena Sakura belum pernah memberi tahu nama kakak laki lakinya pada Gio sebelumnya

"Ma-af, gue bikin dia gitu, bukan mau gue, Sakura" Gumamnya

Drttt Drttt

Sakura menghela napas malas saat melihat siapa yang menelepon, bukannya malah senang saat nomor yang ia tunggu tunggu menghubunginya

Gio. Tanpa lama Sakura langsung mematikan telepon itu tanpa berniat untuk mengangkatnya, yang mengundang atensi Kaharsa untuk bertanya padanya

"Telepon dari siapa?" Celetuknya yang tiba tiba sudah duduk di samping Sakura, Sakura sedikit terperanjat sebenarnya, namun dengan cepat mengubah posisi

Sakura dan Kaharsa kini sedang berada di kursi tunggu rumah sakit, Kaharsa yang menggendong adiknya itu sambil berjalan menuju rumah sakit tanpa memakai kendaraan

"Tidak ada dari siapa siapa, kak"

"Bohong, tadi kakak lihat ada nomor yang menelepon kamu, kenapa gak di angkat?"

"Tidak penting soalnya, makanya aku matikan saja"

"Siapa memangnya? Tadi kalau tidak salah lihat, huruf depannya G"

"Bukan siapa siapa"

"Jujur deh sama kakak" final Kaharsa

"Gio"

"Gio? Yang tadi memukuli Rahagi?"

"Iya"

"Kamu marah dengan dia?"

"Siapa yang tidak marah saat melihat kakaknya di pukul habis habisan oleh seseorang?"

"Tapi..." Kaharsa mengerutkan dahinya "bukannya Gio itu pemuda yang kamu sukai? Bertanya saja sih, soalnya setahu kakak begitu"

"Memang benar"

"Lalu? Kau masih menyukainya sekarang?"

"Tidak" Sakura menggeleng cepat "Aku mulai berhenti menyukainya hari ini"

"Kenapa?" Pemuda berkacamata minus itu menatap penasaran pada adik perempuannya

"Karena memukuli kak Rahagi sampai babak belur, heran sekali, mengapa kak Rahagi hanya diam saat di pukul begitu? Dia tidak berani atau bagaimana? Bukannya melawan, kan dia jadi babak belur begitu, sebal sekali aku melihatnya" cerocosnya kesal

"Menurut kamu di situ siapa yang salah?"

"Gio lah! Untuk apa memukuli seseorang sampai sebegitunya? Kalau kesal atau ada masalah dengan orang itu, seharusnya di bicarakan baik baik, bukannya malah memukuli seperti itu!"

"Hm.. kalau Kak Rahagi yang salah? Terus Gio memukulinya sebagai hukuman agar Rahagi kapok, bagaimana?"

"Ya, tetap saja itu salahnya! Kesal sih kesal, tapi jangan sampai memukulinya hingga babak belur begitu!"

Antara Laut Dan Samudera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang