Siapa Kaharsa?

9 1 0
                                    

Just because I am strong enough to handle pain doesn't mean I deserve it.

- ALDS

Chapter 39 : figura seorang pemuda

Jangan dengan mudah meremehkan orang lain seburuk apapun dia, serendah apapun dia, sehina apapun dia, Karena kita tidak tahu akan jadi seperti apa di masa depan, bisa jadi dia akan menjadi orang yang lebih baik darimu, atau kehidupan mu dengan dia akan berbalik di masa depan nanti

- Kaharsa

       🎵 Shawn Mendes - Imagination 🎵

                            🌊ALDS🌊

Samudera mencoba meraba raba knop pintu kamar itu "knopnya bersih kok, kenapa pintunya tua sekali? Sudah rapuh, tulisan yang sempat aku baca tadi juga berdebu, apa ini kamar lama, namun sudah tidak di tempati? Ya mungkin saja, kan Kak Rahagi tidak menepati kamar ini, begitu juga dengan ibu, apalagi Kak Sakura, hm"

"Apa pintu ini di kunci?"

Tangannya mulai memutar knop pintu kamar yang terlihat tua dan rapuh itu, bahkan sebagian pintu kamar sudah mengelupas dan bawah pintunya sedikit kotor

Dengan sekuat tenaga Samudera mencoba memutar knop pintu, agak sulit sih, tapi di coba dulu tidak apa apa kan?

Krekk

Krekk

"Susah banget, knop pintunya udah tua kali ya? Jadi menyatu gitu sama dinding"

Kreekk

Kreekk

Gagal lagi? Tidak masalah.

Samudera mulai mengeluarkan sebuah kawat dari kantong celananya, entah sejak kapan Samudera mengantongi barang seperti itu

Dia memasukkan kawat panjang itu kedalam tempat kunci knop pintu, dengan tangan yang tidak berhenti memutar knop pintu, berharap cepat terbuka

Kreekk

Kreek

Kreek

"Susah sekali!"

Tangan Samudera mulai menggunakan tenaga besar, guna agar pintu kamar itu terbuka

Kreekk

Kreek

Ceklek

"Terbuka!"

Ia menghela napas lega, matanya yang sedikit berbinar itu mulai menatap isi kamar tua, di iringi dengan tangan kanannya yang perlahan membuka pintu

Krieett

"Dari bunyi pintunya, sepertinya kamar ini sudah sangat tua dan jarang di buka" Samudera tak berhenti henti mengoceh, mengomentari kamar tua ini

Kamarnya gelap. Tangan Samudera terulur untuk menekan sakelar yang terpasang di dalam kamar itu

"Woah!" Ekspresinya terkejut saat mulai menatap isi kamar itu

"Berbeda dengan pintunya, kamar ini jauh dari kata kotor dan berantakan, padahal tadinya aku berpikir demikian"

Tunggu? Apa itu?

Matanya mengerenyit dengan figura yang tergantung di dinding samping tempat tidur yang rapih itu, langkahnya berjalan mendekat menatap  figura yang lebih besar dari ukuran wajahnya itu

"Ini siapa? Wajahnya terlihat familiar, seperti.." Samudera mengetuk ngetuk dagu, berpikir keras

"Kak Rahagi! Penampilannya di foto ini juga mirip banget sama Kak Rahagi, sama sama memakai kacamata bening, ini kacamata minus bukan sih?"

Antara Laut Dan Samudera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang