Cerita yang sebenarnya terjadi

10 1 0
                                    

Say it to yourself, you are never give up

- ALDS

Chapter 58 : tentang Rahagi

Kamu terlalu hebat dan kuat atas penderitaan yang kamu lewati, kamu tidak selemah itu hanya karena terlalu sering menangisi keadaan, terkadang kita memang peduli menangis agar bisa lebih kuat menghadapi cobaan selanjutnya

- Rahagi Kaindra Alize & Gio Lize

                          🌊ALDS🌊

Rahagi melirik Gio sekilas, lalu beralih semula menatap sepatu putih yang di kenakannya "lagi duduk saja"

"Duduk?" Satu alis Gio terangkat "menurutku sih, kau sepertinya bolos, benar kan?"

Pemuda bersurai hitam pekat itu menatapnya tak percaya " tahu darimana kau?"

"Dari seragam yang kau kenakan, lagi pula  kegiatan belajar mengajar di Josephine juga belum pulang"

"Kok- loh? Kau masuk Josephine juga, Liz?" Rahagi menatap setiap inci pada seragam yang di pakai Gio

"Iya, hari ini pertamaku masuk, masa pengenalan lingkungan sekolah"

"Akhirnya kau naik kelas juga setelah satu tahun tinggal kelas" Rahagi terkekeh

"Ucapanmu tidak salah, Gi"

"Kau mengambil jurusan apa?" Mata Rahagi menyipit

"IPA, kau sendiri?"

"Loh? IPA juga, sama denganmu"

"Otak pas pasan seperti itu memilih jurusan IPA" ledek Gio

"Terserahku lah" Rahagi mendengus, agak malu ledekan Gio barusan, walaupun apa yang di katakannya memang kenyataan

"Kenapa kau memilih bolos? Ada masalah?"

"Seperti itulah"

"Tas mu kau bawa? Itu tandanya kau tidak akan berbalik ke kelas lagi?" Tanyanya heran

"Iya, untuk apa berbalik ke kelas lagi, jika sebentar lagi bel pulang berbunyi"

"Kau bolos di jam pelajaran ke berapa?"

"Jam istirahat"

"Tidak khawatir di cari oleh Kak Kaharsa?"

"Hm, entahlah" sahut Rahagi dengan nada bicara yang lesu

"Cerita lah, siapa tau aku bisa bantu, kau mempunyai masalah apa? Sampai sampai memilih untuk bolos seperti ini di jam istirahat?"

"Ekonomi, aku merasa menjadi beban ibu ku dan Kak Kaharsa karena tidak bisa membantu apa apa"

"Maksudnya?" Pemuda bersurai blonde yang baru saja memasuki hari pertama sekolah menengah atas itu mengkerut tidak mengerti

"Ayahku sedang sakit dan ibuku memilih menjadi tulang punggung keluarga, karena tahu gaji ibu tidak mencukupi kebutuhan keluarga, Kak Kaharsa turun tangan dengan bekerja paruh waktu di sebuah kafe"

"Kafe sebelah mana?"

"Kau pasti tahu, kafe dekat Harison itu, dia bekerja di situ"

"Ah! Itu ya? Lalu? Yang kau khawatirkan apa?"

"Aku ingin membantu dengan bekerja paruh waktu seperti Kak Kaharsa juga, namun sudah puluhan kali lamaran kerjaku di tolak, aku putus asa"

"Bukankah, syarat pelajar untuk bekerja paruh waktu itu minimal berusia 17 tahun?"

Antara Laut Dan Samudera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang