Mendadak datang

10 1 0
                                    

Don't be sad too much, just be happy

- ALDS

Chapter 35 : memberi tau yang sebenarnya

Aku mulai berhenti berharap kepada seseorang, karena berharap pada seseorang, tapi seseorang itu tidak memberikan apa yang kita harapkan itu sangat sakit dan manusia pun tidak bisa memenuhi dan tidak tahu apa yang kita harapkan padanya, berhentilah terlalu berharap kepada seseorang

- Aurora Everly Marva &
  Laut Kaivan Marva

   🎵 Cash cash ft Christina perri - Hero 🎵

                           🌊ALDS🌊

Seorang gadis yang mengenakan hodie hitam itu menoleh setelah mendengar suara adiknya yang memanggil

"Cepat sekali, kau sudah di sini rupanya" Aurora tertawa kecil menatap Laut yang napasnya masih terengah engah

"Kau habis berlari ya? Sampai terengah engah begitu napasmu" tungkai Aurora melangkah menghampiri Laut yang masih berdiri di depan pintu taman belakang

"Kak, bukankah di saat jam jam seperti ini kau seharusnya sedang belajar di asrama?"

"Asrama? Kau lupa? OSI ku kali ini tidak menyiapkan asrama Laut, pelajar yang mengikuti OSI tidak wajib datang sehari sebelum OSI, karena pihak tidak menyiapkan asrama"

"Mengapa?"

"Entahlah" Aurora mengangkat kedua bahunya acuh tak acuh "agar para peserta tidak tertekan mungkin, sepertinya perlombaan yang mewajibkan pelajar OSI untuk datang sehari sebelum lomba, kebanyakan mereka stres, karena tuntutan dari pihak saat mereka sudah berada di asrama, begitu"

"Bukankah kau juga harusnya belajar kak?"

Lagi lagi Aurora tertawa kecil "itu bisa nanti saja, sebelum jam sepuluh bisa, sudahlah tujuan ku mendadak ke sini bukan untuk membicarakan perihal OSI"

Laut mengangguk "mau bicara perihal apa?"

"By the way, apa kabar Laut? Baru kali ini kakak pergi OSI gak pamit kamu"

Laut tertawa kecil "tidak masalah lah kak, lagi pula aku tidak mempermasalahkan itu, aku tahu maksud mu kak"

"Aku berterimakasih kalau kau paham dengan maksud ku"

"Kakak ingin bicara perihal apa?" Laut mengulangi pertanyaannya

"Bicara soal kedatangan nyonya besar ke rumah kita kemarin, mari kita duduk di bangku sebelah sana" dagunya mengedik ke arah sebuah bangku taman yang mana bersebelahan dengan lampu yang menerangi sebagian taman belakang

"Baik" Laut berjalan lebih dahulu menuju bangku taman di ikuti Aurora yang berjalan di belakangnya

"Mengapa muka mu penuh luka kak?"

"Oh? ini?" Aurora menyentuh luka yang berada di wajahnya, luka itu lumayan parah, terdapat luka 5 luka garet di pipi kiri, luka basah di hidung dan memar di bawah dagu, bahkan luka mengering juga ada di dahinya

"Nah, ini yang aku ingin beritahu pada mu aku di pukul seseorang saat kau sedang hangout di kafe dekat Harison kemarin"

"Siapa pelakunya?"

"Tamu terakhir yang mengunjungi rumah kita"

"Siapa?"

"Kau ingat ingat saja, Laut"

Pandangan Aurora kembali menatap sekeliling taman belakang rumahnya yang sama sekali tak berubah sejak ia masih kecil, di samping itu Laut terdiam, berpikir keras setelah mendengar jawaban terakhir Aurora, kau ingat ingat saja? Oke, Laut mulai mengingat ngingat sekarang

Antara Laut Dan Samudera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang