🎀 Happy Reading My Novel🎀
Bertemu denganmu adalah kebahagianku dan berpisah denganmu adalah kesedihanku
-Laut Kaivan Marva-
🎵 Everyday - Ariana Grande ft Future🎵
🌊ALDS🌊
Seorang laki laki berseragam putih abu abu berjalan memasuki perpustakaan kota di siang hari , ia baru saja pulang dari sekolah dan ingin membaca buku fiksi di perpustakaan yang ia datangi ini
Ia berjalan menuju rak buku fiksi dan tak sengaja menemukan buku fiksi bergenre romantis di salah satu rak yang jarang sekali ada dan jarang di baca oleh pengunjung perpustakaan, laki laki itu menatap satu satu orang yang sedang membaca buku, salah satu dari mereka tidak ada sama sekali yang laki laki itu lihat membaca buku fiksi bergenre romantis
Kebanyakan dari mereka membaca buku non fiksi atau buku fiksi bergenre lain yang tidak ada unsur romantisnya
Karena penasaran ia mengambil buku itu dan membacanya sambil berdiri, baru saja laki laki itu membuka 1 halaman tiba tiba...
Brukk
Laki laki itu dengan cepat menoleh ke sumber suara yang tidak jauh darinya, tepat di depan laki laki itu
Ia melihat seorang gadis berseragam putih abu abu sama sepertinya yang sedang berjongkok memungut buku jatuh, laki laki itu ikut berjongkok untuk membantu gadis tadi memungut buku
Setelah selesai mereka berdua berdiri bersamaan, gadis yang merasa terbantu oleh laki laki itu hendak berterimakasih namun matanya melotot saat melihat laki laki yang membantunya tadi sedang memegang sebuah buku fiksi bergenre romantis
"Kamu suka membaca buku fiksi bergenre romantis?" Tanya gadis itu dengan tatapan tak percaya
"Ha?" Laki laki itu melirik buku fiksi yang di pegangnya "oh? Tidak kok, ini aku kebetulan saja menemukannya" laki laki itu tersenyum menatap gadis itu, yang membuat gadis yang tingginya sebahu dia itu langsung menunduk saat di tatap
"Siapa nama mu?"Tanya laki laki itu sambil menyodorkan tangan untuk berjabat
"Samudera" jawabnya sambil menunduk tanpa membalas jabatan laki laki itu
"Nama lengkapnya?" Tangan laki laki itu masih melayang di udara
"Samudera Amanda Alice"
"Oh" Laki laki itu kembali memasukan tangannya kedalam saku karena jabatan tangannya tidak di balas oleh gadis yang bernama Samudera di hadapannya ini
"Kenalin, Laut Kaivan Marva" Laut tersenyum kepada Samudera yang menatapnya, Samudera langsung menunduk saat di tatap seperti itu dengan Laut
"Iya" Samudera mengangguk sambil menunduk
"Btw, salam kenal ya!"
"I-iya, Laut" Laut masih tersenyum manis di hadapan gadis itu
"Aku duluan ya" Samudera berjalan terburu buru menuju pintu keluar perpustakaan
Laut hanya menganggukan kepalanya menatap Samudera yang sudah keluar dari perpustakaan
"Apa ada yang salah sama muka ku?" Laut meraba raba mukanya "kenapa dia malah kayak takut natap gue? Terus langsung buru buru pergi?"
🌊ALDS🌊
Samudera berjalan tergesa gesa menuju rumahnya sambil membawa buku yang ia pinjam di perpustakaan dan beberapa langkah kemudian ia sampai di rumahnya
Dan mendobrak pintu lalu buru buru menutupinya "hah.. hah..." nafasnya terengah engah
"Kamu kenapa? Ibu kaget tau tiba tiba ada yang dobrak pintu! Kalau buka pintu itu pelan pelan Samudera" seorang wanita paruh baya dengan ekspresi heran berjalan menghampiri Samudera yang sedang bersandar di pintu
"Huh.. huh" Samudera tidak menjawab pertanyaan ibunya, ia masih menetralkan deru napasnya yang terengah engah
"Ada apa?" Desak ibunya sedikit panik"Tidak apa apa, bu" Samudera berjalan dengan wajah datar menuju kamarnya setelah deru napasnya normal, ibunya menatap anak bungsunya itu dengan ekspresi heran
Samudera berjalan gontai menuju kamarnya yang bersebelahan dengan tangga,ia membuka pintu kamar nya lalu masuk setelah itu Samudera menutup pintu kamarnya
Ia bersandar dibalik pintu kamar, mengingat ingat kejadian yang terjadi saat ia bertemu dengan Laut, Samudera merasa ada yang aneh dengan Laut
🌊ALDS🌊
Setelah menemukan buku yang akan di pinjamnya, Laut berjalan keluar dari perpustakaan dan dengan langkah gontai ia berjalan sambil bersiul siul menuju rumahnya yang berjarak 60 meter dari perpustakaan, namun Laut tak merasa kecapean
Laut sampai di rumahnya yang sedikit mewah dan berlantai 2 dengan gerbang besar yang terletak di depan teras rumah Laut
Tanpa basa basi Laut melompati pagar rumah yang tingginya 2 meter itu dan ia memasuki rumahnya yang pintu utamanya menggunakan pintu geser
Rumah Laut sangat bagus dengan cat berwarna putih dan emas menghiasi seluruh bagian rumahnya, meski hanya berlantai 2 namun kesan rumah mewahnya melekat pada aura rumah Laut
"Huftt~" Laut menghela napas saat memasuki ruang tamu rumahnya yang sepi, lalu Laut melangkah sambil bersenandung menaiki tangga ke lantai 2 di dalam rumah mewah itu
"Ekhem!!"
Langkah Laut berhenti "aduh! Tamatlah aku" batinnya
"Perasaan udah di pasang gerbang kenapa bukannya di buka malah di lompatin?" Seorang gadis memakai seragam yang sama dengan Laut, umurnya hanya berjarak 1 tahun darinya sedang berdiri bersandar di dinding sambil bersikap dada
Laut berbalik menghadap kakaknya yang tingginya hanya berbeda 2 cm darinya "males" ucapnya dengan wajah memelas
"Tidak ada malas malas! Mulai besok kalau mau masuk ke rumah kau buka gerbangnya jangan di lompatin!!"
"Tadi aku lompatin soalnya takut gerbangnya di kunci kak"
"Tidak kok, gerbang utama rumah ini hanya di kunci saat malam doang, jangan mengada ngada deh kamu!" Ucapnya dengan dahi berkerut
"Iya deh" Laut melanjutkan langkah kakinya yang sempat tertunda menuju kamarnya yang berada di lantai 2
"Jangan lupa nanti turun makan siang!" Teriak gadis itu pada Laut yang sedang menaiki satu persatu anak tangga
"Iya!"
Tok tok tok
"Samudera!!" Teriak seseorang yang mengetuk pintu kamar Samudera
Hayo menurut kalian siapa yang mengetuk pintu kamar Samudera?
Penasarankah?
Kelanjutannya bakal ada misteri misteri di bab selanjutnya
Gimana nih sifat Laut menurut kalian?
Silahkan komentar di kolom😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Laut Dan Samudera
Teen Fictionini adalah negara dimana seluruh penduduk tidak boleh merasakan jatuh cinta di negara ini dari aturan pemerintah yang tidak boleh di langgar dan semua penduduk tidak ada yang membaca buku fiksi bergenre romantis setelah adanya aturan itu "jangan pe...