Fight it, believe you can beat it
- ALDS
Chapter 62 : Olimpiade?
Terlalu banyak malas dan menunda pekerjaan dalam melakukan sesuatu yang seharusnya kita lakukan di masa sekarang akan berdampak buruk pada masa depanmu dan bisa menghambat peluang kesuksesanmu
- Mora Autumn Ignore & Everlly Ignore Marva
🎵 Kodaline - everything works out in the end 🎵
🌊ALDS🌊
Aurora mengangguk pelan mendengar ucapan Nyonya besar, bagi sebagian orang itu adalah apresiasi dan menghargai kerja kerasnya sebagai pemimpin siswa
Tapi... bagi Aurora, yang di katakan nyonya besar barusan adalah sebuah tuntutan
Karena, ucapan yang di ucapkan nyonya besar pada Aurora selalu "Kau harus melakukan hal yang lebih terbaik"
Ucapan itu bukannya membuat semangat Aurora berkobar, melainkan membuatnya menghela napas lelah sembari membatin
"Harus melakukan hal yang terbaik terus, di suruh istirahatnya kapan? Seberat ini kah beban yang di tanggung anak sulung keluarga Marva?"Aurora tersenyum tipis menatap nyonya besar "baik, akan ku lakukan"
"Kau memang yang terbaik nak" nyonya besar mengelus rambut Aurora sembari tersenyum bangga
"Satu hal lagi.. Aku terpaksa melakukan itu"
Dari atas, terlihat gadis itu menutup pelan pintu kamarnya setelah mengetahui hal yang sedang di lakukan adiknya
Cerdas juga dia. Pikirnya
"Apa dia ada di kamarnya?" Nyonya besar melihat pintu kamar Laut yang di tutup rapat
"Aku tidak tahu, mungkin saja" Everlly bangkit dari tempat duduknya
"Kau mau kemana?" Tanya nyonya besar yang menatapnya heran
"Mau memanggil dia di kamarnya"
"Tidak perlu, titah saja pembantu di rumahmu untuk melakukannya"
"Oh? Baik" kepalanya lalu celingukan mencari sesuatu
"Bi! Sini!"
"Ada perlu apa nyonya?"
"Panggilkan putra bungsuku, Laut. Ke kamarnya"
"Baik" wanita paruh baya itu berlari kecil menaiki satu persatu anak tangga
"Hm.. tidak bisanya di malam pukul segini, dia ada di kamarnya"
"Biasanya?"
"Memakan cemilan sembari meluruskan kaki di ruang tamu depan televisi"
"Anak itu" nyonya besar terkekeh
Tidak lama seorang wanita paruh baya yang sempat di titah untuk memanggil Laut itu pun kembali menghadap nyonya besar juga Everlly
"Lautnya ada?"
Wanita paruh baya tua itu menunduk "maaf Nyonya, saya tidak menemukan keberadaan tuan muda di kamarnya"
"A- apa? Tidak mungkin, aku bahkan tidak melihat dia keluar kamar sejak tadi" Everlly membelalakan matanya
"Benarkah? Memangnya Kau sudah berada di rumah sejak kapan?" Tanya Nyonya besar
"Sejak siang tadi, sekitar pukul 10. Aku kembali ke rumah" mata Everlly kembali menatap wanita paruh baya tua yang berdiri di hadapannya "Kau tidak salah lihat kan? Laut benar benar tidak berada di kamarnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Laut Dan Samudera
Teen Fictionini adalah negara dimana seluruh penduduk tidak boleh merasakan jatuh cinta di negara ini dari aturan pemerintah yang tidak boleh di langgar dan semua penduduk tidak ada yang membaca buku fiksi bergenre romantis setelah adanya aturan itu "jangan pe...