Aurora's story

12 1 0
                                    

Thank you for yourself, have survived so far

- ALDS

Chapter 44 : kilas balik di rumah Marva

Semakin berat cobaan yang kamu hadapi maka akan semakin besar kesuksesan yang akan kamu raih di masa depan, seberat beratnya cobaan tak akan lebih dari kemampuan orang itu, meskipun kamu di paksa sabar setiap hari, mencoba meski selalu gagal, berusaha meski selalu jatuh, percayalah kamu akan memperoleh hasilnya cepat atau lambat di masa depan

- Aurora Everly Marva &
  Laut Kaivan Marva

              🎵 Sza - Nobody gets me 🎵

                            🌊ALDS🌊

Semalam.. di taman belakang kediaman Marva..

"Ceritain apa yang terjadi sama kakak, dari awal pas aku lagi hangout, Kalau bisa pengalaman kakak pas masih kecil bareng nyonya besar"

"A- apa?" Aurora memasang wajah terkejut mendengar ucapan adik bungsunya itu

"Iya" Laut mengangguk antusias dengan binar di kedua matanya

Aurora menghela napas dan akhirnya ia lebih dulu menceritakan apa yang terjadi dengannya saat Laut pergi hangout di kafe dekat Harison

"Saat kita berdua baru saja pulang sekolah dan membicarakan perihal website di lantai dua, kamu ingat kan?"

"Dan kamu di beri sebuah black card sebagai permintaan maaf Nyonya besar, kamu masih ingat kan, Laut?"

"Iya masih, tapi.. black card sebagai permintaan maaf? Permintaan maaf apa?"

"Karena telah lancang untuk menyuruh mu dua bulan sekali mengikuti OSI maupun OSN, apakah kamu tidak merasa seperti kamu lebih sering ikut perlombaan daripada teman teman mu?"

"Iya, apa itu karena Nyonya besar juga?"

"Benar, dia ingin nama kita berdua terkenal dan di kenal sebagai anak keluarga Marva sekaligus Everlly, maka dari itu Nyonya besar memerintahkan seluruh guru di Harison untuk mendaftarkan kita OSI atau OSN lebih sering dari siswa siswi lain di Harison" jelas Aurora

Laut mangut mangut, ternyata itu alasannya, pantas lebih sering dipanggil untuk mengikuti OSI maupun OSN di banding teman teman sekelasnya

"Setelah kita membicarakan tentang siapa yang menghapus website berita Josephine, kamu langsung masuk ke kamar, sedangkan aku keluar kamar lagi untuk menyimak obrolan ibu dan nyonya besar secara diam diam di lantai dua, tanpa di sangka aku ketahuan"

"Sepertinya kau kalah cepat kak lihat ini, bahkan putra bungsu ku sempat melihatnya"

"Mana yang kau tunjukan itu? Hanya dasar  kosong dengan halaman berwarna putih"

"Apa?!"

"Benarkan? Jangan remehkan aku, karena aku akan bergerak lebih cepat dari yang mereka kira"

"Aku mengintip sedikit ke lantai satu, ibu dam nyonya besar hampir melihatku, namun dengan cepat aku bersembunyi"

"Apa kau melihat seseorang di lantai dua tadi?"

"Entah, sepertinya aku melihat tapi tidak ada"

"Mungkin hanya perasaan kita, sudahlah"

"Aku menghela napas lega, aku kira akan ketahuan, tanpa sengaja aku mendengar suara suara mu dari depan pintu kamar mu, lantas aku pun berjalan sampai ke depan pintu kamar mu dam menempelkan telinga ku pada pintu kamar mu"

Antara Laut Dan Samudera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang