Don't hold a grudge against someone
- ALDS
Chapter 20 : nyonya besar
Jika ada seseorang yang melakukan hal buruk kepadamu, maka jangan lah kau membalasnya dengan hal serupa yang ia lakukan padamu, karena itu akan membuatmu sama buruk sepertinya.
- Laut Kaivan Marva
🎵 Rihanna - Diamonds 🎵
🌊ALDS🌊
"Sudah sampai tuan, mobil anda mau langsung masuk ke dalam atau berhenti dulu di sini sebentar?"
Laut menoleh pada kaca mobil, melihat lihat sekitar, benar kata sopirnya mereka sudah sampai dan sekarang sedang berhenti di depan gerbang utama rumah kediaman Marva
"Apa kau tidak mendengar apa yang aku bilang saat di jalan tadi? Aku bilang aku ingin langsung pulang, itu berarti langsung masuk, ngapain berhenti di pinggir jalan begini? Di depan gerbang utama kediaman Marva lagi" ucap Laut yang seperti mengomel
Sopir itu mengangguk dengan wajah yang merasa bersalah dan langsung melajukan mobil Laut kedalam gerbang utama kediaman Marva, tentunya pintu gerbang utama langsung di bukakan oleh dua orang satpam yang berjaga di dalam gerbang
Laut melihat sebuah mobil mewah sangat mewah, sedang terparkir di depan rumahnya, bahkan Laut bisa menebak mobil mewah siapa yang sedang terparkir rapi itu
"Wah wah, sepertinya nyonya besar membeli mobil baru, lumayan boros sekali, padahal setau ku dia sudah mempunyai 50 mobil mewah di rumahnya dan sekarang dia malah membeli lagi, ck ck ck"
Laut menggeleng geleng terkekeh sambil tersenyum mengejekSedangkan sopir pribadinya yang mendengar ucapan Laut langsung menoleh pada mobil yang di maksud Laut
" itu bukannya mobil keluaran terbaru ya tuan muda?""Iya, anda benar sekali"
Mobil diberhentikan di tempat biasa, yaitu di samping rumah Marva, terlihat juga mobil Aurora tengah terparkir di depan mobil Laut saat ini
Laut langsung turun dari mobil nya dan berjalan gontai sambil memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana dengan tas yang di gendong di sebelah pundak, ia berjalan memasuki pintu utama rumahnya yang mana di sini ia akan langsung menemui tamu besar keluarga nyonya Everlly. Siapa lagi kalau bukan anak tertua di keluarga nyonya Everlly.
"Aku pulang!" Ucapan Laut menggema di ruangan tamu rumahnya yang bisa di bilang sangat luas itu
Kedua wanita paruh baya yang sedang mengobrol santai itu langsung mengalihkan atensinya pada Laut yang memasuki pintu utama
"Nak Laut sudah pulang?" Tanya tamu besar yang sudah berusia paruh baya itu menatap senang keponakannya yang baru saja datang
Dia adalah Nyonya Mora, anak pertama sekaligus anak tertua di keluarga nyonya Everlly yang merupakan Ibu kandung dari Laut Dan Aurora
"Iya, baru saja" jawab Laut seadanya
"Duduk nak, duduk" nyonya Mora menunjuk salah satu sofa di hadapannya dengan kelima jarinya, menyuruh Laut untuk duduk
Mata Laut menatap Everlly yang duduk di sofa tak jauh darinya sedang menatap Laut sambil tersenyum
"Duduk lah Laut, nyonya Mora ingin menanyakan beberapa hal mengenaimu"
"Baik nyonya" tanpa membantah, Laut langsung menduduki sofa yang di tujukan nyonya Mora
Pasti bakal di tanya tentang sekolah nih. batin Laut
"Gimana sekolahnya, Laut?"
Tuhkan. Sudah ku duga
Laut tersenyum tipis sangat tipis "Ya, begitu"
"Kalian berdua sudah dewasa ya, tadi Aurora juga begitu tante suruh duduk di sofa ini, makin cantik aja ya"
Laut mengulas senyum tipis yang sangat di paksakan "Iya, nyonya"
"Jurusan apa yang kamu ambil di sekolah? Sudah lama sekali nyonya tidak bertemu kamu, cepat juga ya kamu terlihat dewasa dan tinggi kamu" ucapnya melirik Everlly yang sedang tersenyum lebar
"Jurusan Ilmu pengetahuan Teknologi" jawab Laut sembari tersenyum tipis
iyalah gue udah dewasa, masa mau kecil terus kan ya?
"Kamu dan Aurora sudah beberapa kali mengikuti olimpiade kan?"
"Iya" laut mengangguk mantap menatap tamu besar yang sangat di segani itu
"Bagus, akan aku buat mereka selalu mengikuti olimpiade, bukankah begitu kau akan senang Laut?"
Laut tau arah pembicaraan nyonya besar ini, akhirnya laut hanya diam tanpa menggeleng ataupun mengangguk ucapan nyonya Mora barusan, selanjutnya Laut menatap nyonya Mora dan Everlly yang saling bertatap mata seolah olah mengisyaratkan sesuatu hal bagus
Tak mau berpikir yang tidak tidak, akhirnya Laut merogoh ponselnya yang ia letakkan di saku celananya dan membuka website berita yang sedang booming dan terjadi baru baru ini
Kedua matanya sedikit membelalak kala melihat berita tentang insiden yang baru saja terjadi hari ini, lebih tepatnya insiden itu terjadi di dekat sekolahnya
"Nyonya Mora"
Perhatian Mora dan Everlly teralihkan saat mendengar Laut memanggil salah satu dari mereka
"Kenapa, Laut?"
"Apa kau tau insiden yang terjadi di dekat sekolahku?"
Mora yang paham arah pertanyaan keponakannya itu langsung memasang muka datar, dengan rahang yang sedikit mengeras
"Ada apa kak? Apa ada masalah?" Tanya Everlly yang menyadari raut wajah kakak perempuan sulungnya itu
"Berita yang sedikit menggemparkan hari ini"
Everlly langsung paham jawaban yang keluar dari mulut kakaknya
"oh, itu " celetuknya tanpa minat"Ini pasti perbuatan nyonya besar kan?"
"Itu di bisa di bantah, Laut" sahut Mora cuek, membuang pandangannya enggan menatap keponakan yang selama ini selalu ia bangga banggakan
Diam diam Laut mengepalkan tangannya dengan keras, kesal karena melihat respon nyonya besar itu yang terlihat acuh tak acuh
Laut bergegas berdiri dari tempat duduknya saat menyadari aura yang mencekam di ruang tamu kediaman Marva ini
Menyadari keponakannya akan bergegas pergi membuat Mora spontan menghentikan langkahnya
"kamu mau pergi ke mana, Laut?"
"Ke kamar" jawab Laut tanpa sedikitpun menoleh pada Mora yang menatapnya
"Duduklah sebentar lagi di sini, Laut " ucap Everlly pada Laut
"Tidak, aku teringat ada pekerjaan rumah dan tugas yang harus aku kerjakan sekarang" alibi Laut dengan tatapan kedepan, enggan menatap Everlly maupun Mora
"Sebentar, ada yang ingin aku tanyakan" ucap Mora, yang saat itu juga Laut langsung menatapnya dengan ekspresi datar
"Kenapa?"
"Apakah nanti malam kau ada rencana pergi keluar bersama teman teman mu, Laut?"
"Memang benar, lalu kenapa?"
"Ini, untukmu Laut, Aurora juga sudah kuberi" Mora memberikan suatu yang sangat besar nilai harganya
Laut terlihat agak ragu menerima barang yang di sodorkan Mora, lalu tatapannya beralih menatap Everlly
"Terimalah, Laut" ucap Everlly, mengerti keraguan anak bungsunya itu
Swdangkan empu yang di titah untuk mengambil apa yang di sodorkan nyonya besar padanya malah terdiam
..........
Semoga sukaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Laut Dan Samudera
Teen Fictionini adalah negara dimana seluruh penduduk tidak boleh merasakan jatuh cinta di negara ini dari aturan pemerintah yang tidak boleh di langgar dan semua penduduk tidak ada yang membaca buku fiksi bergenre romantis setelah adanya aturan itu "jangan pe...