The End

8 2 0
                                    

        Believe your process and progress 

                🎵Enhypen - blossom🎵

Tapi katanya.. di negeri ini tidak ada aturan seperti itu, mana mungkin kakak sulungnya ini melihat itu

Bertanya dahulu tidak ada salahnya kan?

"Kakak pernah melihat secara langsung tidak?"

"Pernah"

Laut melebarkan matanya "Dimana? Siapa yang di bunuh?"

"Di sebuah film yang aku tonton, penjahatnya di bunuh. Seram sekali, uh~" Aurota bergidik ngeri

Laut mendengus "Kakak lebih suka senyum atau tidak?"

"Senyum lah"

"Memang iya?"

"Semua adik kelas menyukai sifatku yang murah senyum, hm~"

"Hm" pemuda itu menatap kakak sulungnya malas "Kakak punya penyakit mental yang kakak derita?"

"Penyakit mental? Sepertinya ada, anxiety disorder"

"Bukan PTSD?"

"Bukan" Aurora menggeleng cepat

"Kalau aku PTSD?"

"Bukan, kau sama denganku. Gangguan kecemasan, nanti malam kau bersiap ya? Ada tamu yang tidak jadi datang kemarin, akan datang malam ini"

"Dia mengenaliku?"

"Tentu. Kalau tidak, dia tidak akan repot repot datang kemari hanya untuk menjengukmu, semasa kau koma saja. Dia datang 2 hari sekali untuk melihatmu"

"Siapa dia?"

"Teman masa kecilmu sejak umur 5 tahun, rumahnya dulu bertetangga dengan kita. Namun, kau pindah ke sini sejak umur 13 tahun"

"Hm"

                             🌊ALDS🌊

Tok tok tok

"Tuan muda. Tuan di panggil untuk turun makan malam oleh nyonya"

"Bilang! Aku akan turun!" Sahutnya dari dalam

"Baik, tuan"

Mata Laut menyipit, nyonya? Apa itu ibunya? Tidak ada yang di panggil nyonya selain ibunya kan? Itu berarti..  ibunya sudah kembali dari negeri tetangga

Pemuda itu melangkah pelan menuruni tangga, matanya menangkap seorang gadis yang sedang duduk di salah satu kursi makan keluarga Marva

Gadis itu...?

"Kau sudah datang, Laut. Ayo cepat duduk" Everlly menarik kursi untuk Laut duduk

Laut duduk bersebelahan dengan Aurora dan di depannya ini adalah tamu yang kemarin tidak jadi datang ke kediaman Ignore

Ya. Teman masa kecil sejak Laut berusia 5 tahun

Mata Laut menatap seorang pemuda yang duduk di samping gadis tadi, itu kan?

"Oh ya. Perkenalkan ini Samudera Amanda Alice, teman masa kecilmu dan pemuda yang duduk di sebelahnya ini. Adalah Rahagi Kaindra Alize, kakak kedua Samudera"

Laut membalas senyuman Samudera yang tersenyum kepadanya. Makan malam di mulai dalam keheningan, yang terdengar hanya suara deting sendok

Selepas makan malam keluarga Marva, Samudera dan Laut berbincang santai di halaman belakang rumahnya, ini terasa dejavu bagi Laut yang di mimpinya itu ia berbincang dengan Samudera di kediaman nyonya Zora

Antara Laut Dan Samudera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang