1.pertemuan tak di sengaja

7.2K 257 1
                                    

"Perasaan apa ini, mengapa saat aku tidak sengaja melihat mu hati ku berdebar sangat kencang"

-Afizza shakila kinanan

Pagi cerah yang menyorot seluruh bumi tak terkecuali kamar seorang gadis berparas cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi cerah yang menyorot seluruh bumi tak terkecuali kamar seorang gadis berparas cantik. Dengan menggunakan piyama tertidur pulas hingga matahari menyoroti dirinya ketika gorden di buka oleh sang ibunda

"Sayang, ayo bangun nak" dengan menarik pelan selimut putrinya yang menutupi hampir seluruh tubuhnya

"Euggg, umiiii" ucapnya dengan suara khas bangun tidur

"Ayo nak bangun, kita sarapan dulu sebelum kamu berangkat ke pesantren" ucapnya dengan mengguncang tubuh putrinya pelan

Afizza terbelalak mendengar ucapan umi nya hingga tak sadar ia telah berdiri di pinggir kasurnya "Hati-hati nak, bangun tidur itu duduk dulu jangan langsung berdiri" seraya mengelus pelan puncak kepala putrinya

"Apa maksud umi, pesantren?" tanyanya membuat sang umi hanya mengangguk "sudah ayo turun dulu, umi sama abi tunggu di bawah ya nak" ucapnya sembari menutup pelan pintu kamar

"I-iya umi" jawabnya dengan tersenyum tipis

Tak

Tak

Tak

Afizza menuruni anak tangga dengan pikiran yang masih berkecamuk. Sungguh ia tidak menyangka dengan apa yang di ucapkan uminya, benarkah ia akan di kirim ke pesantren namun yang membuat aneh adalah kenapa ia harus di kirim ke pesantren lain sedangkan ia saja memiliki pesantren bahkan ia sekarang sudah nyaman dan tidak ingin pergi dari pesantrennya apalagi harus meninggalkan umi dan abinya.

Aisyah yang menyadari putrinya menuruni tangga dengan melamun khawatir jika putrinya akan jatuh "Nak jangan melamun" teriaknya dengan sedikit pelan agar tidak terlalu keras karena takut mengganggu santri lain

Dengan teriakan sang umi membuat afizza sadar dari lamunannya dan turun dengan cepat menghampiri umi dan abinya. Afizza menyalami umi dan abinya dengan takzim seraya tersenyum manis.

"Duduk kila abi mau bicara" ucap Kiyai Zulfikri ayah dari Afizza

"Iya abi" Afizza duduk di samping abinya dengan menatap penuh sayang seakan tak mau di tinggalkan

"Kila abi tau kamu sekarang sudah dewasa jadi abi mau kamu menuntut ilmu juga di pesantren sahabat abi supaya ilmu kamu semakin banyak karena pasti setiap pesantren memiliki ilmu yang berbeda-beda nak" afizza tidak lepas dari tatapan sang abi ia mengangguk kecil "iya abi, tapi kenapa harus kila, kenapa tidak bang Zayn saja" abi tersenyum manis seraya mengelus pelan puncak kepala afizza penuh sayang

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang