40.Rumah sakit?

2.4K 129 4
                                    

"Sesungguhnya tidak ada laki-laki dan perempuan yang sempurna, tetapi kesempurnaan di ciptakan apabila keduanya saling menutupi kekurangan."

-Afizza Shakila Kinanan-

-Afizza Shakila Kinanan-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAMU SIAPA!!"

Gus Shaka tersenyum manis "ini Aa humairaa. Suami kamu" balas Gus Shaka lembut.

Afizza menggeleng kuat "enggak-enggak. Kila belum nikah, KILA BELUM NIKAH!" bentak Afizza dengan isak tangisnya.

Gus Shaka lagi lagi hanya terdiam seraya mengusap air matanya dengan kasar, ia meraih tangan Afizza dengan menatap Afizza dalam sedang sang empu hanya menunduk dalam.

Afizza menepis tangan Gus Shaka kasar seraya menatap tajam "pergi kamu!" titahnya. Gus Shaka menggeleng dengan terus mencoba meraih tangan Afizza lagi.

"Gausah pegang-pegang, sekarang kamu pergi!" titahnya lagi, namun tetap saja tak di gubris oleh Gus Shaka.

"Hum-"

"SAYA BILANG PERGI!!"

Ceklek

Afizza dan Gus Shaka menoleh ke arah pintu yang terbuka dengan menampilkan wanita paruh baya yang kini menghampiri keduanya.

"Umi..." lirih Afizza.

Aisyah mengelus puncak kepala Afizza "ada apa, sayang?" Afizza tersenyum getir kemudian memeluk sang umi dengan pilu di hatinya.

Afizza melepaskan pelukannya lalu menatap Aisyah dengan air mata yang mengalir deras "ki-kila belum ni-nikah kan umi?" tanya Afizza memastikan seraya menatap Aisyah penuh harap.

Aisyah tersenyum manis sangat manis bagi Afizza "sayang, ini suami kila" balas Aisyah seraya menarik Gus Shaka ke hadapan Afizza.

Afizza lagi lagi menggeleng kuat dengan air mata yang kembali mengalir "KILA BELUM NIKAH UMI, KAMU JANGAN PERNAH NGOMONG SEMBARANGAN" tunjuk Afizza tepat di depan wajah Gus Shaka.

Saat Gus Shaka hendak meraih kembali tangan Afizza namun sang empu tak bergeming ia membiarkan tangannya di pegang oleh Gus Shaka, saat Gus Shaka hendak mencium tangan Afizza tiba-tiba....

Plak

"KURANG AJAR, TIDAK MALUKAH KAMU DENGAN PAKAIAN MU!!"

Deg

Gus Shaka memundurkan langkahnya, ia tak percaya istrinya bisa berkata seperti itu, istri yang selalu ia didik menjadi lebih baik bisa berubah hanya karena ia lupa akan suaminya, ya Allah ampunilah istri hamba, sesungguhnya istri hamba tidak mengetahuinya ucap Gus Shaka dalam hati, ia sudah tak bisa menahan air matanya, ia menatap Afizza dengan air mata begitupun dengan Afizza yang menatapnya dengan amarah.

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang