4.Arshaka El-Zein

4.9K 218 5
                                    

"Takdir punya Allah, kita punya
do'a, takdir bisa saja berubah karena
do'a kita"

-Afizza Shakila Kinanan-

-Afizza Shakila Kinanan-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Sore hari yang cerah menampilkan jingga di langit membuat siapa saja terpukau akan keindahan tak terkecuali Afizza. Afizza sangat menyukai jingga di langit yang sering di sebut sunset

Afizza sedari tadi terus memperhatikan sunset di balkon rumahkan sungguh bagi Afizza itu sangat lah indah hingga membuat Afizza tak sadar bahwa abi sudah berada di belakangnya

Abi menghampiri Afizza dan merangkul Afizza hal itu membuat Afizza terkejut "Astagfirullah, abi..." ujarnya sembari menghindar dari abi. Sang empu hanya tersenyum

"Ini abi nak, tidak perlu menghindar seperti itu" ucap abi yang melihat Afizza sedikit menjauh

Kini Afizza menghampiri abi dengan menyalaminya "abi ke sini gak ngucap salam terus main rangkul-rangkul aja. Kan bikin Kila kaget abi. Kalo, Kila jantungan gimana? terus di bawa ke rumah sakit gimana? Abi mau anak abi yang cantik ini sakit?" ucap Kila panjang lebar membuat abi hanya tersenyum manis

"Abi sudah mengucap salam,nak. Tapi kila saja yang tidak dengar. Yasudah Afwan, putri abi yang cantik" sahut abi dengan terus tersenyum

Afizza hanya menggangguk kemudian memeluk sang abi "Kila sayang... Abi" abi membalas pelukan Afizza "abi jauh lebih sayang, Kila"

Saat Afizza sudah melepaskan pelukannya Afizza menatap abi dengan penuh kecurigaan. Jarang sekali abi masuk ke dalam kamar Afizza. Ya abi mau masuk ke dalam kamar Afizza hanya untuk menyampaikan hal-hal penting, berarti sekarang?

"Sini duduk nak. Abi mau berbicara serius" ujar abi sembari menepuk tepi kasur milik Afizza. Afizza hanya menurut kini Afizza sudah di samping abi "ada apa, abi?" tanyanya ragu

Abi tersenyum sembari menggenggam tangan Afizza "abi tidak pernah meminta apapun kan sama Kila" tanya abi dengan terus menggenggam tangan Afizza

"Nggih abi" sahut Afizza

Abi melepaskan genggamannya beralih memegang pundak Afizza "abi cuma mau Kila menikah dengan pilihan abi"

Deg

Apalagi ini setelah umi yang ingin menjodohkannya sekarang abi yang ingin menikahkannya dengan lelaki pilihan abi. Apakah pilihan abi sama dengan pilih umi?

"Abi...." lirih Afizza

"Pilihan abi bukan pilihan sembarangan, nak. Abi cuma mau yang terbaik buat putri kesayangan abi" ucap abi tersenyum manis ke arah Afizza yang kini sudah ingin mengeluarkan air bening di matanya. Bagaimana Afizza bisa menikah dengan lelaki pilihan abi sedang Afizza saja mengagumi seseorang yang selalu Afizza sematkan namanya di setiap do'anya. Apakah ini jawaban Allah Afizza tidak di takdirkan dengan seseorang yang Afizza kagumi

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang