23.Pasar malam

3K 148 1
                                    

"Carilah laki-laki yang membuatmu dekat dengan penciptamu, dan yang cintanya lebih besar darimu, maka kau akan bahagia bersamanya"

-Afizza Shakila Kinanan-

-Afizza Shakila Kinanan-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mari kita mulai saja kajiannya" semua para santri mengangguk tanpa membantah. Saat Afizza hendak beranjak tiba-tiba Gus Shaka mencekal pelan lengan Afizza "temenin saya di sini" seraya tersenyum manis. Afizza mengangguk dan duduk kembali di samping Gus Shaka.

"Orang yang ikhlas mengetahui dan yakin kepada Allah SWT tentang amal ibadahnya, meskipun orang lain tidak ada melihatnya dan juga merendahkannya, tapi ia tau dan yakin bahwasanya yang ia lakukan serta kebaikan yang ia selama ini telah di ketahui oleh Allah SWT. Semakin ia ikhlas semakin Allah mengenal dan mencintainya oleh karennya ia tidak peduli dengan omongan orang-orang yang ia bantu dan syiarnya sebagaimana orang-orang bertakwa kepada Allah SWT yang telah di sebutkan dalam Al-Qur'an yaitu surah Al-insan ayat 9

اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاۤءً وَّلَا شُكُوْرًا

(sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhoan Allah SWT kami tidak mengharap balasan dengan terimakasih dari kamu)" Gus Shaka menatap Afizza seraya tersenyum manis membuat sang empu memalingkan wajahnya. Gus Shaka yang melihat istrinya salah tingkah hanya terkekeh kecil, kemudian Gus Shaka menatap kembali pada santri putri dan putra "Barakallahu fiikum...
Demikian materi yang saya sampaikan semoga bermanfaat maupun barakah dan selalu menjalani kewajiban maupun sunnah-sunnah nya
Aamiin Allahumma Aamiin
Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alaailaha illa 'anta astagfiruka wa'atubu ilaik
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh"

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" jawab para santri kompak

Gus Shaka memberikan mic pada Gus Haidar untuk melanjutkan kajiannya. Gus Shaka beranjak seraya menggenggam tangan Afizza kemudian melenggang pergi keluar masjid membuat Afizza membelalakkan matanya "ih Gus kita mau kemana, kan kajiannya belum selesai" Gus Shaka tak menggubris ia terus saja berjalan membuat Afizza berdecak pelan.

"Tunggu sebentar" Afizza hanya mengangguk pasrah. Gus Shaka melenggang ke arah garasi entah Afizza pun tak tau suaminya itu ingin apa.

Tak lama suara motor yang lumayan bising mengalihkan atensi Afizza. Ia melihat suaminya itu sedang mengendarai motor menuju ke arahnya dengan senyum sumringah.

Tit... Titit

"Ayo naik, humairaa" seru Gus Shaka membuat Afizza terkekeh. Ketampanan suaminya menjadi bertambah saat ia mengendarai motor kawasaki KLX 230. Kalo bahasa kita nyamah berdemeg wkwk

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang