2.Nama yang ku langitkan

4.4K 196 1
                                    

"percayalah, Allah genggam semua doa kita. lalu dilepaskan satu persatu di saat yang paling tepat.

-Afizza shakila kinanan-


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pagi kali ini semua santriwan dan santriwati di sibukkan dengan kegiatan membersihkan seluruh pesantren tak terkecuali Afizza dkk

Afizza dkk kali ini sedang membersihkan toilet asrama putri yang berada tak jauh dari ndalem, beberapa keamanan pesantren menjaga karena pasti selalu ada santri yang tidak ikut bersih-bersih itu sebabnya ada beberapa keamanan yang menjaga di setiap sudutnya.

"Za kamu di sini aku di sana ya" ucap fatim yang menunjukkan ke arah pojok wastafel kiri dan pojok wastafel kanan

"Iya tim, aman" jawabnya seraya mengacungkan jempol mungilnya

Afizza menuju ke arah yang fatima tunjuk tadi dengan telaten ia membersihkan hingga menyisakan debu di atas wastafel, Afizza membersihkan debunya menggunakan kemoceng yang ia pegang sedari tadi namun tiba-tiba netranya menangkap hewan yang paling membuat semua kaum hawa menjerit melihatnya

"AAAAAA KECOAAA" teriak Afizza berlari keluar toilet membuat semua mata menatap ke arahnya

Gus Haidar yang melihat itu menghampiri Afizza dengan raut wajah datar nya namun di balik kedataranganya ada senyuman yang ia sembunyikan "kenapa hm?" ucapnya menatap datar Afizza

Afizza mendongak menatap hingga mata keduanya tak sengaja bertemu Gus Haidar menatap mata indah Afizza tanpa berkedip ia tidak menyangka bisa melihat mata yang sangat begitu indah dengan jarak yang lumayan dekat, Afizza memutuskan kontak mata mereka dengan menatap ke arah samping "Afwan Gus, tadi saya gak sengaja liat kecoa" ujarnya seraya mengagaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Biar saya lihat" Gus Haidar berjalan pelan menuju toilet putri dengan cepat tidak butuh waktu lama akhirnya Gus Haidar kembali dengan membawa kecoa kemudian ia buang ke tempat sampah "sudah saya buang, silahkan di lanjut lagi" ujarnya seraya menatap puncak kepada Afizza ingin rasanya ia memegangnya terus membacakan do'a di ubun-ubun Afizza. Haidar mimpi mu terlalu tinggi. Batin Haidar

"Iya Gus kalo gitu permisi ya, Assalamu'alaikum" ujar Afizza meninggalkan Haidar yang terus tersenyum

•••

Beberapa jam berlalu kini Afizza dkk sudah berada di dalam asrama dengan mengipasi wajahnya yang penuh dengan keringat, kecuali Hana ia sedari tadi terus mengoceh entah lah mengoceh tentang apa Afizza dan fatim tidak terlalu menggubrisnya

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang