6.SAH

4.8K 205 2
                                    

"Ya Allah terimakasih engkau sudah
Memberi hamba bidadari yang mungkin orang lain pun ingin memilikinya"

-Arshaka El-Zein-

-Arshaka El-Zein-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Tepat di hari ini, hari yang tunggu-tunggu Afizza sudah tiba. Ia kini sudah memakai pakaian pengantin namun berbeda dengan pakaian pengantin pada umumnya. Pakaian pengantin yang di pakai Afizza cukup sederhana tetapi sangat mahal jika di pakai oleh Afizza

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum, umi boleh masuk nak?" tanya Aisyah dari balik pintu

"Waalaikumsalam, boleh umi" sahutnya dari dalam yang sedang di make-up. Namun make-up nya tidak terlalu tebal hingga membuat Afizza terlihat elegant

Aisyah membuka pintu ia tersenyum saat melihat putrinya yang sangat amat cantik. Aisyah menghampiri Afizza kemudian ia merangkul sembari menoel-noel pipi chubby Afizza "cie cie yang mau jadi istri orang" goda Aisyah membuat sang empu hanya memutar bola matanya malas

Kemudian Aisyah mengambil cadar yang berada tak jauh dari Afizza "sini umi pakaikan" ucap Aisyah. Afizza mengangguk kemudian berbalik menghadap ke arah Aisyah, kini Aisyah sudah memakaikan cadarnya "masya Allah cantiknya putri umi" puji Aisyah yang membuat sang empu memalingkan wajahnya ke arah samping Afizza yakin sekarang pipinya sudah memerah bak tomat

"Umi ponsel Afizza kemana ya?" tanya Afizza yang sedari tidak melihat ponselnya

"Sama abi nak, pake yang umi saja dulu" ujar Aisyah sembari memberikan ponsenya pada Afizza. Tidak menunggu lama Afizza pun mengambil karena ia sekarang sangat butuh, ia lupa mengabari sahabatnya yang berada di pesantren Al-muklisin

Afizza menekan tombol berwarna hijau namun saat Afizza ingin menekannya tiba-tiba

Dring....

Bang zayn is calling

Tak menunggu lama Afizza langsung mengangkat telpon dari abangnya

"Hallo Assalamu'alaikum" ucap zayn dari balik telpon

"Waalaikumsalam, ABANGG" sahut Afizza antusias sungguh ia sangat merindukan sosok kakanya. Ia rindu teriakan abangnya yang selalu mengomelinya namun sekarang ia harus terpaksa berpisah karena kakanya yang harus melanjutkan kuliahnya di Tarim

"Gimana kabar kamu dek" ucap zayn dari sebrang sana

"Alhamdulillah baik bang, kalo bang zayn gimana?" tanyanya balik dengan senyuman yang tak pernah pudar

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang