7.Malam pertama

5.2K 197 3
                                    

"Jadilah hamba yang mulia dengan cara memuliakan orang lain, jangan menjadi hamba yang hina dengan menghina orang lain"

-Arshaka El-Zein-

-Arshaka El-Zein-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Malam ini, malam jum'at tepat setelah selesai acara Afizza dan Gus Shaka langsung menuju kamarnya dimana itu adalah kamar dari Afizza. Kini Afizza tidak tidur sendiri lagi melainkan ada seseorang yang akan menemaninya tidur sampai jangka waktu yang tidak di tentukan, kecuali Allah yang dapat menentukannya

Gus Shaka dan Afizza kini sudah berada di dalam kamar kedua nya tidak ada yang membuka obrolan mereka sama-sama canggung namun tidak dapat di pungkiri keduanya saling menatap haru tidak di sangka lelaki yang menjadi imamnya sekarang adalah lelaki yang ia kagumi dan selalu ia sematkan namanya di setiap sepertiga malamnya.

"Kamu dulu atau saya" ucap Gus Shaka memecahkan keheningan ia tidak bisa harus tetap diem-dieman maka dari itu ia harus membuka obrolan nya lebih dulu

"Apanya Gus" tanya Afizza yang tidak mengerti ucapan Gus Shaka

"Mandinya" sahut Gus Shaka seraya terus memandang Afizza tanpa berkedip

"O-oh Gus Shaka dulu deh" Afizza rasanya ingin terbang saat dirinya terus di tatap dalam oleh Gus Shaka

Tak menunggu lama Gus Shaka beranjak meninggalkan Afizza yang sedang salting itu ke kamar mandi

Setelah beberapa menit akhirnya Gus Shaka telah selesai membersihkan diri ia berdiri di belakang Afizza yang sedang membereskan bajunya ke dalam koper. Ya Afizza di minta umma untuk tinggal bersamanya di pesantren Al-muklisin al hasil Afizza menurut nya toh ia juga sudah menjadi istri ia akan ikut kemanapun suaminya membawanya

Setelah di rasa ia selesai membereskan bajunya Afizza berbalik dan...

"AAAAAA GUS SHAKA" teriak Afizza yang melihat Gus Shaka hanya memakai handuk sebatas pinggang . Ia menutup cepat kedua matanya dengan tengan mungilnya

"Kenapa di tutup, hm?" tanya Gus Shaka, aneh saja mengapa harus menutup mata sedangkan ia halal menatap semua seluruh tubuh Gus Shaka begitupun sebaliknya

Afizza melirik sekilas kemudian ia berbalik cepat membelakangi Gus Shaka "Gus Shaka kenapa gak pake baju? Mata Afizza jadi gak suci lagi dong huwaaa" histeris Afizza membuat Gus Shaka memutar bola matanya malas

Gus Shaka berjalan ke arah kopernya dan mengambil kaos hijau serta sarung hitam dan peci hitamnya ia kini berjalan ke arah Afizza yang kini sudah sibuk membersihkan tempat kasur karena ia dan Afizza akan menginap di rumah Afizza hanya semalam

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang