8.Misteri

4.7K 165 2
                                    

"Tidak ada do'a yang pulang dengan tangan kosong"

-Afizza Shakila Kinanan-


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Uhibbuki fillah. Humaira" bisik Gus Shaka tepat di telinga Afizza. Membuat Afizza berdesir seketika dan memunculkan semburat merah di pipi

Afizza melepaskan pelukannya ia mendongak menatap manik-manik mata suaminya seraya tersenyum "kenapa, hm?" tanya Gus Shaka yang aneh di tatap seperti itu oleh istri tercintanya

"Afizza gak percaya bisa nikah sama lelaki yang Afizza kagumi" ia menutup mulutnya saat kalimat terakhir ia lontarkan. Gus Shaka tersenyum seraya mengelus puncak kepala Afizza

"Saya juga tidak percaya bisa nikah dengan wanita yang saya kagumi" ucap Gus Shaka tersenyum manis

Afizza membulatkan matanya ia tak percaya bahwa suaminya juga mengaguminya, wah tidak bisa di biarkan semua orang harus tau berita ini.

"Gus bercanda ya" goda Afizza menoel-noel pinggang Gus Shaka

"Buat apa saya bercanda" tandas Gus Shaka seraya mengelus tangan Afizza lembut

"Jadi Gus serius?" tanyanya lagi. Tentu saja ia terkejut bagaimana bisa seorang Gus mencintai wanita yang jauh di bawahnya ya walaupun bisa di bilang Afizza adalah seorang ning tapi ilmu nya masih jauh dari suaminya

"Dua rius" sahut Gus Shaka

"Kok bisa sih Gus?" tanya Afizza kepo

"Bisa, karena kamu wanita yang berbeda itu sebabnya saya menyukaimu" ucap Gus Shaka membuat Afizza menunduk menyembunyikan semburat merah bak bunga mawar yang sedang mekar
"Humaira, saya menyukaimu karena Allah. Perasaan ini ada karena Allah yang sudah menetapkannya, tidak ada perempuan lain yang saya cintai selain kamu, Afizza" ucap Gus Shaka lembut dengan menatap mata indah milik istrinya

Sudah lah jangan di tanya bagaimana keadaan Afizza sekarang. Sudah dapat di pastikan keadaannya sedang kacau bukan, penampilan nya yang kacau namun hatinya yang kacau.

"Aaaa Gus Shaka tanggung jawab" ucap Afizza memukul dada bidang suaminya "Afizza jadi baper huwaa" lanjutnya membuat Gus Shaka terkekeh kecil ada-ada saja istri kecil nya ini.

"Diam atau saya cium kamu" ucap Gus Shaka tegas membuat Afizza langsung berhenti memukul dada bidang suaminya.

***

Tepat pukul 21.05 Afizza dan Gus Shaka bersiap untuk tidur. Namun sedari tadi Afizza terus berdiri menatap suaminya yang kini sudah merebahkan tubuhnya di kasur dengan tangan sebagai bantalannya.

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang