29.Gatot(gagal total)

2.8K 132 5
                                    

"Kurma adalah buah termanis yang di sukai Rasulullah, dan kamu adalah makhluk termanis yang kucintai karena Allah"

-Arshaka El-Zein-

-Arshaka El-Zein-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"GUS SHAKA!!" Gus Shaka terkejut tatkala ia mendengar teriakan istrinya, entah lah ada apa dengan istrinya ia pun tidak tahu.

Gus Shaka menghampiri Afizza yang kini sudah berkacak pinggang di hadapannya. Afizza menghembuskan nafasnya pelan "ambil" tunjuk Afizza ke arah handuk yang tergeletak di kasur begitu saja. Gus Shaka terkekeh seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ah ia lupa bahwa istrinya selalu marah saat ia menyimpan handuk bukan di tempatnya dan yang lebih parahnya lagi, di kasur.

Afizza menarik handuk itu kemudian ia lemparkan ke arah Gus Shaka, dengan cepat Gus Shaka menangkapnya seraya menyengir membuat Afizza mendengus kesal.

Gus Shaka beranjak menuju kamar mandi untuk menyimpan handuknya. Tak lama Gus Shaka sudah kembali dengan terus tersenyum pada istrinya.

Afizza melirik Gus Shaka sekilas "apa liat-liat" Gus Shaka menggeleng kemudian memalingkan wajahnya ke arah lain.

Hening itu lah yang terjadi sekarang, tak ada yang membuka suara, keduanya hanya saling melirik namun enggan untuk membuka suara.

"Humairaa" panggil Gus Shaka, ia akan lebih dulu membuka suara untuk meminta maaf pada istrinya tetapi panggilannya tak di gubris oleh Afizza.

"Sayang" Gus Shaka meraih lengan Afizza membuat sang empu kini menatapnya "saya minta maaf" Afizza berpikir sejenak kemudian mengangguk "tapi ada syaratnya" Gus Shaka tersenyum.

"Apa syaratnya?" Afizza melepaskan tangannya dari Gus Shaka kemudian ia letakan pada dagunya seraya menatap ke atas.

Afizza tersenyum menatap Gus Shaka "syaratnya bawa Afizza jalan-jalan" Gus Shaka mengangguk seraya mengelus pucuk kepala Afizza lembut.
Afizza memeluk Gus Shaka "makasih.... Suami!" antusiasnya. Gus Shaka hanya mengangguk sambil mengelus pucuk kepala Afizza.

Afizza melepaskan pelukan, kemudian ia beranjak "Afizza siap-siap dulu" lagi lagi Gus Shaka hanya mengangguk seraya tersenyum.

Setelah beberapa menit kini Afizza sudah siap, ia memberikan cadar nya pada Gus Shaka "pakaikan Gus" Gus Shaka mengambil cadar Afizza kemudian ia memakaikannya pada Afizza.

"Sudah" Afizza mengangguk, dengan cepat Afizza menggenggam tangan Gus Shaka kemudian melenggang pergi keluar rumah.

"Kita pakai mobil aja ya?" Afizza mengangguk cepat. Gus Shaka melenggang menuju garasi, ia mengambil mobil yang biasa ia pakai kemudian menghampiri Afizza dengan mobil yang ia bawa.

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang