9.Kembali

4.8K 176 1
                                    

"Senja selalu mengajarkan bahwa apapun yang terjadi hari ini pasti akan berakhir indah, jangan pernah lelah berbuat kebaikan, meski senja sudah menjelang"

-Afizza Shakila Kinanan-

-Afizza Shakila Kinanan-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Siang hari ini sangat panas sehingga terasa matahari begitu dekat. Saat sedang panas-panasnya Afizza dan Gus Shaka harus kembali ke pesantren Al-muklisin. Sudah dapat di pastikan pasti saat di perjalanan akan terasa panas.

Gus Shaka dan Afizza kini sudah selesai mengemas barang-barangnya tidak semua yang di bawa Afizza hanya beberapa saja. Afizza memutuskan untuk kembali ke pesantren pukul 13.30 saja karena ia harus bermanja-manja terlebih dahulu pada orang tuanya.

Gus Shaka menghampiri Afizza yang kini sudah berada di ruang tamu yang di temani umi. Afizza dan umi terlalu fokus menonton drakor kesukuan keduanya hingga tak sadar sudah ada Gus Shaka yang duduk di samping Afizza. Ia tersentak saat tangan kekar berada pada pundak nya hingga menepis kasar tangan tersebut. Membuat sang empu mengiris

"Astagfirullah, afwan Gus kirain Afizza siapa aja" ucap Afizza seraya mengelus tangan suaminya pelan

"Tidak apa-apa" sahut Gus Shaka yang menarik tangannya pelan

Umi yang mendengar ada keributan sedikit di sampingnya pun menoleh. Kemudian ia berpindah tempat menjadi di samping menantunya

"Shaka?" panggil umi membuat Gus Shaka menoleh seraya tersenyum "umi mau titip kila ya, nak. Jaga kila baik-baik jangan sakitin kila ya, nak" ujar umi menepuk pelan pundak Gus Shaka

Gus Shaka mengangguk "nggih umi, Shaka akan menjaga Afizza sebisa Shaka" jawabnya seraya terus tersenyum. Afizza yang melihat interaksi antara umi dan suaminya hanya tersenyum manis

"Kalo gitu umi tinggal dulu ya. Assalamu'alaikum" ucap umi Aisyah kemudian beranjak meninggalkan Afizza dan Gus Shaka

Gus Shaka menatap Afizza yang kini menatap nya juga "kenapa liatin saya seperti itu, hm?" tanya Gus Shaka membuat Afizza terkekeh kecil "gak papa kok Gus" jawab Afizza seraya terus terkekeh kecil, gemas sekali ingin rasanya saya makan kamu, Afizza. Batin Gus Shaka

¶¶¶

Tepat pukul 13.30, kini saatnya Gus Shaka kembali ke tempat seharusnya ia berada namun sekarang ia tidak sendiri melainkan membawa seorang wanita yang kini sudah menjadi istrinya.

Gus Shaka menghampiri Afizza yang sedang berada di depan kaca. Kemudian ia peluk Afizza dari belakang dengan menempelkan kepalanya pada bahu Afizza. Tentu saja hal itu membuat Afizza terkejut pasalnya ia sedari tadi terlalu fokus melihat ke bawah hingga tak sadar bahwa suaminya sudah berada di belakangnya yang kini sudah memeluknya.

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang