39.Kecelakaan

2.2K 119 14
                                    

"Saya tidak mencintai perempuan yang sempurna, tapi saya melihat kesempurnaan pada perempuan yang saya cintai."

-Arshaka El-Zein-

Gus Shaka berjalan melewati Afizza yang menunduk dalam, Gus Shaka terpaksa mengiyakan permintaan istrinya karena ia tidak ingin istrinya marah padanya sebab tidak menolong orang yang membutuhkan bantuan, saat hendak Gus Shaka membungkuk merentangk...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus Shaka berjalan melewati Afizza yang menunduk dalam, Gus Shaka terpaksa mengiyakan permintaan istrinya karena ia tidak ingin istrinya marah padanya sebab tidak menolong orang yang membutuhkan bantuan, saat hendak Gus Shaka membungkuk merentangkan tangannya hendak menggendong Neyra tiba-tiba....

"JANGAN BABA!" teriak Kiara yang tak jauh dari Gus Shaka dan Afizza.

Afizza mendongak begitu juga dengan Gus Shaka yang manarik tangannya kembali kemudian berdiri tegak menatap gadis kecil yang kini menghampirinya.

Kiara menatap tajam Gus Shaka "baba mau ngapain!" sarkasnya, dengan cepat menarik tangan Gus Shaka.

"Baba mau sentuh perempuan yang bukan mahram baba, ha!" ucap Kiara lagi lagi dengan nada membentak.

Gus Shaka beralih menatap Afizza yang kini menatapnya sedang Kiara yang melihat interaksi keduanya hanya geleng-geleng seraya berdecak kesal.

Kiara menghembuskan nafasnya pelan "Baba sama Umma pulang aja biar Neyra Kiara sama ustadzah yang urus" Gus Shaka beralih kembali menatap Kiara seraya tersenyum kemudian mengelus puncak kepala Kiara "syukron ya, nak" Kiara hanya mengangguk kemudian ia beralih menatap Neyra yang masih rebahan dengan badan yang kaku.

Gus Shaka menatap Afizza tajam membuat Afizza menunduk "ayo pulang!" Afizza mengangguk kemudian ikut melenggang pergi bersama Gus Shaka.

Kiara menatap Neyra dengan geram dasar banyak drama gumamnya, kemudian bangkit, ia berniat memanggilnya ustadzah untuk membawa Neyra, tak lama ustadzah indah datang bersama dua ustadzah lainnya.

"Assalamu'alaikum, ning punten. Ada apa ya?" tanya ustadzah indah seraya membungkuk sedikit.

Kiara mendongak "waalaikumsalam, bantu saya bawa Neyra ke ndalem" balas Kiara yang hanya mendapat anggukkan dari ketiga ustadzah itu.

Setelah beberapa menit....

Kini Neyra dan Kiara telah sampai di ndalem, tak lama Umma Lina menghampiri keduanya dengan wajah yang sedikit khawatir.

"Assalamu'alaikum, jiddah" ucap Kiara seraya tersenyum.

Umma mengernyit "waalaikumsalam, nduk. Ini Neyra kenapa?" tanya Umma yang hanya mendapat gelengan dari Kiara.

"Yasudah biar jiddah yang urus, kamu silahkan mandi dulu" Kiara mengangguk kemudian melenggang pergi.

¶¶¶

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang