3.Perjodohan

4.3K 178 0
                                    

"Ujian laki-laki adalah menjaga pandangan, ujian perempuan adalah menahan untuk tidak dipandang,

karena laki-laki ingin sekali untuk memandang dan perempuan ingin sekali di pandang"

-Al habib umar bin hafidz حفظه

-Al habib umar bin hafidz حفظه

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Pagi hari ini asrama Fatima dan juga hana terasa sepi biasanya tiap pagi mereka selalu mendengar teriakan dari temannya itu. Afizza, pasalnya Afizza di jemput kemarin malam karena ia tak kunjung sadar al hasil membuat umma menelpon kedua orang tua Afizza untuk di bawa pulang sementara

"Sepi ya gak ada Afizza" ujar Hana dengan tatapan lurus ke depan

"Iya han jadi kangen" sahut fatim sembari melirik Hana sekilas

"Kira-kira kapan ya Afizza balik lagi ke sini" tanyanya dengan wajah yang ia tekuk, fatim hanya menggeleng sebagai jawaban

Kini mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar untuk menghilangkan kebosanan namun tetap nihil membuat fatim berdecak kesal "aghh kenapa sih" ujarnya seraya mengusap kasar wajahnya

"Yaudah lah kita ke kantin aja" ucap Hana dengan menggandeng fatim menuju kantin sang empu yang di hari hanya bisa pasrah

•••

Di ruangan ndalem kini berisikan keluarga ndalem semua, Gus Shaka mengumpulkan semua anggota keluarga karena ada satu hal yang akan ia sampaikan terutama pada sang umma dan aba

"Umma, aba Shaka mau izin" Gus Shaka berucap dengan sedikit gerogi

"Bentar sha, abang dulu ya" ucap Gus Haidar sembari menepuk pelan pundak Gus Shaka

"Iya bang" sahutnya

Gus Haidar menatap lekat ke arah umma dan aba nya ia takut jika ia tidak akan di restui "abang mau melamar seorang perempuan umma, aba" ucapnya lagi seraya tersenyum manis

Tentu saja hal itu membuat umma, aba, dan Gus Shaka terkejut. Gus Haidar hanya tersenyum getir melihat ekspresi semua anggota keluarganya hal itu membuat aba menetralkan kembali ekspresinya seraya tersenyum

"Kalo boleh aba tahu, siapa yang akan abang lamar?" tanyanya sembari menoleh ke arah Gus Shaka sekilas

"Hm... Aba tahu kan santriwati baru yang masuk minggu kemarin, namanya Afizza. Dia perempuan yang akan abang lamar ba" ujarnya seraya tersenyum manis

Deg

Mendengar nama perempuan yang akan abangnya lamar membuat Gus Shaka membeku di tempat tidak di sangka bahwa perempuan yang akan di lamar abangnya adalah perempuan yang semalam namanya ia langitkan begitu cepat Allah menjawab do'anya. Namun itu adalah do'a yang tidak ia harapkan

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang