51.Sembilan bulan

2.3K 134 9
                                    

"Perempuan menyukai perhatian dan mereka suka di beritahu dengan jelas bahwa mereka ingin di cintai. Jadi, jangan pelit mengekspresikan pada perempuanmu."

-Arshaka El-Zein-

Hari ini tepat hari dimana kehamilan Afizza semakin besar, ia kini tidak bisa beraktivitas dengan leluasa, ia sedari tadi hanya berbaring di atas kasur seraya memperhatikan suaminya membereskan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini tepat hari dimana kehamilan Afizza semakin besar, ia kini tidak bisa beraktivitas dengan leluasa, ia sedari tadi hanya berbaring di atas kasur seraya memperhatikan suaminya membereskan rumah.

Gus Shaka yang merasa di perhatikan pun hanya tersenyum manis sesekali ia mengedipkan matanya membuat sang empu hanya mendengus kesal. Seperti hal nya sekarang Gus Shaka terus saya mengedipkan matanya seraya menyapu kamar.

"Aa kenapa sih, mata nya sakit?" tanya Afizza yang mulai risih dengan sikap suaminya.

Gus Shaka hanya tersenyum kemudian melanjutkan pekerjaannya, setelah selesai Gus Shaka duduk di tepi kasur lalu mengelus perut istrinya.

"Cape yah..." Afizza beranjak lalu duduk di samping Gus Shaka.

Gus Shaka menggeleng "enggak, sayangku..." balas Gus Shaka lembut sambil mengelus puncak kepala Afizza.

"Mau aku ambilin air gak?" Gus Shaka menggeleng seraya tersenyum manis.

"Gak usah. Aa bisa ambil sendiri, humairah..." sahut Gus Shaka penuh kelembutan, agar tidak membuat istrinya salah paham lagi padanya, pasalnya istrinya selalu salah paham padanya, istrinya selalu berpikir bahwa ia tidak ingin di layani olehnya padahal maksud Gus Shaka ia tidak ingin istrinya terlalu cape karena itu akan berdampak pada kehamilannya.

"A-aa... Udah gak mau aku layani lagi yah..." lirih Afizza lalu menunduk dalam.

Gus Shaka menepuk keningnya pelan Allahuakbar gumam Gus Shaka, dengan lembut ia meraih tangan Afizza membuat sang empu mendongak dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Humairahku... Maksud Aa gak gitu, Aa cuma gak mau kamu terlalu cape. kamu gak inget kata dokter kehamilan kamu itu lemah, kamu gak boleh cape-cape. Zaujatiku..." ujar Gus Shaka lembut seraya menatap manik-manik mata indah istrinya.

Afizza mengulum senyumnya lalu memeluk Gus Shaka "aku bersyukur punya suami kaya Aa. Dulu aku pengen banget punya suami yang bisa membimbing aku, memuliakan istrinya, sayang sama aku dan tentunya cinta sama aku... Alhamdulillah akhirnya Allah mengabulkan semua doa-doa aku..." Afizza tersenyum manis.

"Aa jauh lebih bersyukur. Humairah... Memuliakan seorang istri itu sangat penting dalam agama, kalo kita ingin masuk surga maka kita harus memuliakan istri kita, sama seperti rasulullah yang selalu memuliakan para istri-istrinya. Dan sebuah anugrah yang Aa dapat bisa memiliki wanita yang cantiknya tidak bisa didefinisikan..." Gus Shaka tersenyum manis seraya mengelus puncak kepala Afizza.

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang