19.Ujian sekolah

3.2K 160 6
                                    

"Allah selalu menjawab do'amu dengan tiga cara, pertama, langsung mengabulkannya. Kedua, menundanya. Ketiga, menggantinya dengan yang lebih baik untukmu"

-Afizza Shakila Kinanan-

-Afizza Shakila Kinanan-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 03.00 Gus Shaka terbangun, ia melihat istrinya masih terlelap di sampingnya seraya memeluk Gus Shaka erat. Gus Shaka melepaskan pelukannya pelan kemudian ia beranjak berniat untuk berwudhu.

Saat Gus Shaka kembali ia sudah melihat istrinya terduduk dengan mata sayunya. Afizza membuka matanya, ia melihat Gus Shaka yang sedang memperhatikannya juga.

"Gus" panggil Afizza dengan suara khas bangun tidur

Gus Shaka tersenyum lalu menghampiri Afizza "sholat tahajjud dulu yuk!" Afizza mengangguk kemudian ia beranjak menuju kamar mandi dengan berjalan gontai.

Setelah beberapa menit Afizza telah kembali seraya memakai mukena nya. Afizza melihat suaminya yang sudah siap menjadi imam untuknya ia tersenyum, beruntung sekali ia mempunyai suami yang bisa menjadi nahkodanya menuju surga-Nya Allah.

Afizza kini sudah siap menjadi makmum suaminya. Gus Shaka melirik sekilas seraya tersenyum tipis. Kini keduanya sedang melaksanakan sholat tahajjud dengan kusyuk.

Beberapa menit kemudian....

"Muroja'ah dulu ya, sebelum sholat subuh" Afizza menatap suaminya dengan gelengan kecil. Gus Shaka tersenyum seraya beranjak mengambil mushafnya.

"Sekarang muroja'ah kamu sudah juz berapa, hm?" Gus Shaka tersenyum tipis.

"Baru juz 2 Gus" Afizza terkekeh kecil. Gus Shaka manggut-manggut, ia paham istrinya itu pasti sibuk mengurus rumah tangganya, mengurus urusan pesantren, hingga membuat ia jadi harus muroja'ah dari awal lagi.

"Yasudah ayo, di mulai" Afizza mengangguk, sebelum ia mulai terlebih dahulu ia berdehem.

"Bismillahirrahmanirrahim"

"Wa kazalika jaalnakum ummataw wasatal...."

Afizza menghafal dengan sedikit lancar, sesekali ia lupa namun langsung di beri tau oleh Gus Shaka.

"Wa.... Wa apa ya Gus?" Afizza menempelkan jari telunjuknya di dagunya.

"wa lakinnallaha yaf'alu ma yurid" koreksi Gus Shaka yang hanya mendapat anggukan dari Afizza.

"wa lakinnallaha yaf'alu ma yurid" Afizza tersenyum manis.

"Sadaqallahul azim" Afizza menyelesaikankan hafalan nya. Membuat Gus Shaka tersenyum menis, bangga pada istrinya. Ia masih bisa menjaga hafalannya saat ia memiliki tanggung jawab lainnya.

SEPERTIGA MALAMKU (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang