------
Yeonjun membuka pintu rumah ,dan maniknya melihat seisi rumah dengan keadaan yg sangat berantakan .Ini bukan kali pertamanya .Ia sudah terbiasa dengan keadaan ini. Namun ia teringat akan satu hal yg tak bisa ia biarkan begitu saja .Ia memasuki kamar Yunji. Dilihatnya Yunji dalam keadaan bersandar pada dinding ,menekuk lutut dan sikunya ,dan menangis tanpa suara.
Yeonjun sangat pilu melihatnya. Dan sebenarnya, ia pun sakit melihat semuanya. Tapi bagaimanapun ia harus kuat .Ia tidak boleh menjadi lemah dihadapan seorang Yunji, satu satunya orang yg masih mau mendengarkannya . Siapa yg akan menyemangatkan dan memberi kehangatan bagi Yunji jika dirinya menangis??
Cukup lama ia melihat sendu seorang Yunji lalu mendekatinya.
"Yunjie-ah.. Sudah nangisnya ya.." ucapnya seraya duduk disisi Yunji dan memeluknya pelan.Yunji dengan sisa tangisnya mencoba mengeluarkan isi hatinya."Yeonjun-ssi.. Sampai kapan bakal terus kaya gini .. Gua lelah lihat dan dengar semuanya .. Semakin lama batin gua semakin sesak juga.."
Sejujurnya Yeonjun pun merasakan hal yg sama. "kita cuma bisa berdoa dan berusaha menguatin diri Ji.. Kita tunggu aja .. Semoga mereka berdua bisa saling memaafkan dan kita kembali lagi kaya dulu ,ya:) " titah Yeonjun dengan lemah lembut. Tangannya mengusap pelan rambut Yunji.
"Tapi lama-lama gua lelah njun.. Sakit bet rasanya, liat dan dengar semuanya ,kalo aja gua bisa berdoa biar Tuhan membutakan dan membuat gua tuli saat itu ".
"Hehh jangan ngomong yg nggak nggak dehh ,udah yaa Yunji lo disini kan masih ada gua yg bisa lo jadiin sandaran . Jangan berburuk sangka gitu sama Tuhan .. Kita lewatin semuanya bareng-bareng sampai akhirnya kita merasakan akhir yg bahagia ,yaa ".
Yunji hanya tersenyum sebagai balasannya .Benar .. Ia tidak sendiri ,ada Yeonjun yg selalu menyemangatinya .
-------
"Yeonjunnn!!! Gua masuk final lomba nulis puisi di skala provinsi .Huaahhhh perjuangan gua ngarang puisi sampai gak tidur 2 hari sampai bisa halusinasi lo itu monster gak sia sia ..!!".
"Wahh hebat, terus kapan finalnya bakal diselenggarain?"
"Sabtu ,masih ada lima hari lagi buat gua latihan bacanya ."
"Yehh.. Gua gak sabar nyaksiin lo pake nada puitis lo yg sebenarnya udah seringkali gua dengar :D "
"Jangan ejek gua ,liat aja kalo nanti lo nganga karna penampilan gua ."
"Canda Yunji.. Hahaha serius banget lo "
"Hmmm..:)"
"kenapa lo .."
"Gak ada ,rasanya ada yg kurang aja kalo ayah sama bunda gak datang lihat gua.."
"Hmmm.. Nji, mereka gak butuh lihat lo, kalo lo bawa pulang piala mereka pasti bakal bangga banget sama lo."
-Gua gak kaya anak kecil lagi njun, gua paham sama semuanya. Gapapa. Gak masalah. Dan gua tau cuma itu yg bisa lo ucapin-batinnya.
"Gapapa njun ! Kan ada lo yg janji bakal datengin final gua ,ya kann".
"Pasti dong.. ".-----
"Yeonjun , gimana kabar Yunji? Kenapa gak diajak ke kantin? "
"Dia baik aja kok ,dia kan anak kuat".
"Huffft.. Jadi gimana pendapat lo kira kira tentang kedepannya."
"Jujur gua merasa, semuanya gak bakal kembali normal ,hyun. Makin hari makin parah .. Gua juga lelah mikirin yg harus gua lakuin. Gua dapat ide gimana kalau gua sama Yunji pergi dan hidup mandiri .Tapi gua gak tau kapan gua harus mulai, dan gua gak sanggup bilangnya ,gua gak tau Yunji bakal setuju apa nggak ."
"Jun, kalo keadaan semakin parah ,apa salahnya lo memulai langkah yg baru ".
"Gw gak mau semakin mengusik pikiran Yunji ,hyun. Lagipula kita punya banyak memori yg tersimpan di kediaman kita sekarang. Bakal sulit banget buat kita .Akhh dahlah gw juga gak mau tambah pusing . Lusa kita mulai ujian kelulusan hyun! Ayolah ini waktu buat fokus ujian ,bukan masalah kaya gitu".
"Ya udahlah jun, kalo gitu lo lihat aja nanti kedepannya .Tapi gw saranin pelan pelan bilang aja ide lo itu ke Yunji .Tapi ,jangan sampai mengganggu kefokusan kalian sama ujian kelulusan ,ya! Gw disini cuma bisa menyetujui keputusan lo selama itu bisa buat kalian jadi lebih baik ."
"Thanks Taehyun , gw bakal lakuin dengan perlahan ".
------
"Gimana penampilan gua tadi njun ..?? Taehyun?? "
"Yaa keren, keren." Jawab Yeonjun yg rupanya lelah dengan kecerewetan Yunji sedari turun panggung tadi.
"Waahh udah berapa piala yg lo raih selama ini ? Keren ! " titah Taehyun sambil mengambil piala yg dipegang Yunji.
"Isshh jangan main ambil gitu aja.. Ntah , hitung sendiri "
" Daebakk:)"
"Kayak dia aja gak punya banyak piala huhu ".
"Hahahaha .. Selamat ya!"
"Makasih Taehyun-ssi "
"Mana kata ganteng nya?? Bilang makasih Taehyun ganteng ."
"Diihh, gamau ".
"Ayo cepet bilanggg ".
" Gak mauu. Wlekkk "
"Busyettt " Taehyun menjitak jidat Yunji.
"Aww kurang ajar ya lo TAEHYUNNNNNN "
" Sudah Woooiiiiiii! . Berantem kok digerbang sekolah gini . Dilapangan noh ,luas !.." sahut Yeonjun menjadi penengah.
Yunji dan Taehyun sama sama tidak menggubris perkataan Yeonjun dan terus berjalan menuju tempat parkir sambil bergumam kecil yg hanya mereka sendiri yg mendengarnya.
------
Hari ini ,dimana semua siswa kelas 12 Seoul HY high school bergembira karena diumumkannya kelulusan mereka. Namun tidak dengan Yeonjun dan Yunji, dua orang yg sedang berkeluh atas segala yg menimpa mereka ,karena peristiwa semalam. Peristiwa terbesar pengacu trauma pada diri mereka..
Flashback on-
KAMU SEDANG MEMBACA
"HOME" [★ChoiYeonjun Siblings]
FanfictionMemangnya, apa arti rumah bagimu?? Hanya sebuah bangunan yg berisi jiwa yg egois dengan penuh kekerasan di dalamnya... ___ "Karena aku terlalu menyayangimu untuk membiarkan mu terluka:)" ___ "What the synonym of "home" ?" "You:) "