Di bakery, Yunji sedang membeli beberapa kue untuk dirinya dan Yeonjun. Hari ini ia berencana mengunjungi Yeonjun ke agensi. Saat meletakkan kue yg akan ia beli di keranjang, tak sengaja ia menabrak laki laki tinggi di belakangnya.
Sontak ia menoleh ke belakang "Ah, maaf , maaf gak sengaja".
Saat dilihat, itu Soobin yg kebetulan sedang membeli roti juga.
"Gak papa kok" jawabnya.
"Eh, Soobin. Emm. Maaf ya, gua ga sengaja."
"Iya. Lagian gua sih yg salah:)"
"Lah kok lo yg salah sih".
"Eh Yunji, anu. Lo bisa temenin gua ke taman kota gak. Emm.. Mau .. Beliin gula kapas buat adek gua. S-soalnya dia pengen gula kapas dari semalam. T-tapi kalo lo ga bisa ya gapapa kok hehe. Gua bisa pergi sendiri."
Entah hanya Yunji yg menangkap atau bukan. Soobin terlihat sedikit gugup.
"Emm. Maaf, bukannya gua nolak. Tapi hari ini gua ada rencana jadi gabisa temenin lo. Maaf banget. Lain kali gua temenin deh kalo gua ga sibuk.." Yunji merasa sedikit bersalah.
"Iyaa gapapa kan gua bisa pergi sendiri hehe. Yaudah gua duluan ya semoga hari lo menyenangkann". Jawab Soobin yg langsung pergi meninggalkannya dan keluar dari bakery tersebut.
"Lah??"
"Eh, dia gak jadi beli roti apa gimana?".Yunji terheran heran dengan sikap Soobin tadi. Tapi ia langsung menepisnya dan melanjutkan memilih kue.
------
"Hahh kan udah gua duga. Cape cape gua lari ke bakery walaupun gua gak beli roti. Akkhh gagal. Soobin.. Coba lagi yaa ganteng huhuu". Soobin mengumpat dengan dirinya sendiri.
-----
Yunji melihat jalanan kota dari dalam mobil yg ia tumpangi. Semakin padat saja jalanan kota ini. Sekarang ia sudah bisa melihat gedung Hybe Entertainment yg menjulang tinggi.
Mobil yg ia tumpangi masuk menuju tampat parkir. Ia turun dan membawa oleh olehnya untuk dibawa masuk. Serta memberi beberapa lembar uang kepada supir itu.
Setelahnya ia memasuki gedung tinggi itu dengan bermodal Card yg tidak dimiliki oleh sembarang orang. Ia kan saudari Yeonjun. Oleh karena itu ia memilikinya.
Setelah men-scan Card nya, segera ia di sambut oleh pekerja yg melihatnya. Senyum ramah selalu terpampang di wajahnya dan sesekali ia menanyakan tempat trainee mereka latihan.Gedung ini terlalu luas dan ia takut akan tersesat. Setelah mengetahui ruangan persis tempat Yeonjun berada, ia berterimakasih pada staff yg membantunya mencari ruangan itu.
(Cklekk) ia membuka pintu .
"Annyeong.. Bisa saya bertemu dengan Yeonjun?".
Sanha yg melihat Yunji pun langsung memanggil Yeonjun yg sedang bercermin tidak jelas di sebelah sana.
Sanha menyalami Yunji dengan hangat. Begitupula Taemin, Endrick Carl, dan Minkyu.
"Wahh noona Yunji datang". Ujar Sanha dan sedikit berbasa basi dengannya.
Noona? Ya kan di antara mereka berlima Yeonjun adalah yg paling tua. Otomatis mereka memanggil Yunji itu noona karena Yunji adalah saudari kembar Yeonjun.
"Ini ada sedikit kue untuk kalian. Terus semangat, latihannya. Aku tidak sabar melihat kalian di layar nantinya. Haha". Ucap Yunji seraya memberikan oleh oleh tersebut pada mereka.
"Yah doakan saja kami cepat debut, hehe". Taemin membalas.
"Noona, bolehkah kita foto bersama? Aku adalah penggemar buku noona." Minkyu menyeletuk.
"Tentu, boleh.. Hehe kamsahamnidaa.."
"Pasti noona memiliki banyak penggemar ya, bolehkah kita berteman di twitter? " ujar Endrick Carl.
"Hhh tidak kok aku tidak seterkenal itu. Kalian yg akan memiliki penggemar dari seluruh dunia nantinya Hehe."
"Yunji, gimana keadaan perumahan rumah? Aaah rasanya kangen banget suasana hangat pagi. Omelet telur lo, kasur dan guling kesayangan gua, ikan cupang gua, masih hidup?". Yeonjun menyeletuk.
"Lo piara cupang?" Tanya Minkyu dan Taemin bersamaan.
"Hh. Yaa gitu deh. Yeonjun kalo pengen omelet telur bilang aja besok gua buatin. Cupang? Ya masih hidup lah gua yg kasih makan tiap hari. Cupangnya pernah ngomong ke gua kalo dia hidup tenang semenjak lo gaada dirumah".
Mereka berempat tertawa sampe cengengesan. Yg jadi bahan ejekan berkomuk ngambek.
"Bercanda Jun Hhhaahhah". Yunji pun ikut tertawa juga.
----
KAMU SEDANG MEMBACA
"HOME" [★ChoiYeonjun Siblings]
FanfictionMemangnya, apa arti rumah bagimu?? Hanya sebuah bangunan yg berisi jiwa yg egois dengan penuh kekerasan di dalamnya... ___ "Karena aku terlalu menyayangimu untuk membiarkan mu terluka:)" ___ "What the synonym of "home" ?" "You:) "