(34)

9 2 0
                                    

"Kai, Beomgyu itu teman kecil lo ya?" Ia tiba tiba menanyakan itu.

"Temen pertama gua waktu SMP. Pas SMP, ngapa-ngapain sama dia. Tapi first impression kita gak ngotak banget sumpah"

"Ooo. Hah emang kenapa"

Kai mematikan ponselnya lalu berbicara dengan Yunji.

"Waktu itu kan kita baru masuk SMP terus belum kenal satu sama lain. Nah gua pas itu kan lupa bawa pulpen jadi gua mutusin buat beli di koperasi. Pas disana gua ngeliat ada anak yg keluar dari koperasi ngebawa sendal, terus yg jaga koperasi bilang "Woii kemana sendal saya iniii" terus anak itu malah kasih sendal itu ke tangan gua, kan kurang ajar, jadinya sempet gua yg dimarah karena dituduh mau nyembunyiin sendalnya, padahal itu Beomgyu egee, habis itu gua tandain tuh anak. Eh ternyata dia sekelas sama gua. Gua ke bangkunya terus bilang gini "Kurang ajar ya lo tadi" terus dia bilang" sendal tadi? " terus dia ketawa gatau apa yg lucu. Tapi gara gara dia ketawa gak berenti berenti jadi gua yg tadinya mau marah malah ikut ngakak. Terus dia bilang "nanti kita gituin orang lagi yuk" dan entah kenapa gua setuju sama dia terus disitu kita kenalan deh." Jelasnya panjang lebar detail dan padat.

"Asemmm Bwahahahahahahha" Yunji tertawa mendengar cerita Kai barusan.

"Kalo gua pernah jahilin lo, itu ajaran nya Beomgyu"

"Jhahaha. Tapi.. Kai, gua mau nanya dia aslinya gimana sih, karena kadang gua liat dia nih tiba tiba pendiem, tiba tiba serius, yaa walaupun banyakan usil nya sih"

"Ya.. Dia emang jahil tapi dia tu gabisa bohong sama apa yg dia rasain. Kalo liat dia lagi serius berarti itu dia beneran serius. Kalo lagi diem diem berarti dia lagi mikirin sesuatu yg gak biasa. "

"Oohh.. Gitu ya?.."

"Yaa"

"Dia punya saudara?"

"Ya.. Dia anak ke tiga dari empat bersaudara. Dua kakak nya itu beda ayah."

"Ooo.."

"Kok tiba tiba nanyain Beomgyu??"

"Em? Gak sih kebetulan aja kepikiran".

"Ooooo" Kai mengangkat satu alisnya lalu tersenyum dan mengangguk ngangguk. Gerakan yg sulit di artikan.


----


"...Emm.. Gitu.. "

"Iya, hhe.."

"Mau gua pesenin smoothies lagi?"

"Eh gausah. Hhe. Makasih, gua kenyang .."

"Ohh yaudah. Lagian itu udah abis lo masih minum air es batunya."

"Eh, masa sih hehehe. iya ya. Emm. Engga. Udah, udah kenyang hehe.."

" ??.." "Emm yaudah. Yunji, gimana kabar orey? Waktu itu dia suka loh di manjain sama gua "

"Hh ada kok dirumah. Dia sekarang makin endut. Cuma mau maem wiskas, gamau ikan mentah."

"Hhaha manja banget ya, sama deh kaya para kucing gua"

"Kalo teriyaki sama anak anak nya gimana kabarnya? .."

"Baik, bakal nambah anggota karena si yaki hamil lagi"

"Waah cepet banget ya hehehe"

Beomgyu dan Yunji sedang berada di cafe. Sehabis pulang kampus tadi Yunji diminta Beomgyu untuk pergi bersamanya.
Walaupun canggung mendominasi perasaan keduanya, beruntung ada saja topik yg mereka bicarakan.

Yunji merasa seperti.. Atau hanya perasaannya saja yg merasakan hal aneh yg belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Berusaha terlihat biasa saja, tetapi ia tetap saja terlihat gugup.




----


-"Gua pengen jadi orang yang bisa buat lo tertawa dan tersenyum setiap hari"-

-"Lo pantas mendapatkan yang terbaik, seseorang yang akan mendukung lo tanpa batas, membiarkan lo tumbuh tanpa batas, dan mencintai lo tanpa akhir. Apakah nanti lo bakal biarin gua menjadi orangnya?-

Malam ini dengan tubuh yg terbaring di atas kasur, dan dengan pikiran yg terus berkelana, ia masih saja memikirkan apa yg Beomgyu katakan padanya siang tadi.

Lagi lagi, perkataan Beomgyu mengisi penuh pikirannya..


------

"HOME" [★ChoiYeonjun Siblings]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang