1. LO

17.2K 467 0
                                    


Cecily memperhatikan Gerrad, suaminya yang baru saja keluar dari kamar mandi. Gerrad berjalan ke atas tempat tidur dan mulai merebahkan diri di atas kasur.

Cecily tersenyum tipis.

"Mas, menurut kamu gimana kalau tahun depan aku masukin Alessandro ke tk?, soalnya umurnya udah empat tahun lebih juga kan."

"Rencana aku mau masukin Lessa ke tk yang ada di ujung komplek, aku denger-denger sekolah nya juga bagus, aku pikir aku juga bisa sekalian nemenin Lessa karena deket, kan aku juga ga kerja." Lanjut Cecily meski pria itu tak membalas apapun perkataan nya, atau hanya belum.

"Mas, kamu denger gak sih aku bicara?."

Nada kesal keluar begitu saja dari mulut Cecily, bukan bermaksud kurang ajar, hanya saja menurut nya suami nya ini sudah keterlaluan.

Jika dari awal tidak ingin mendengarkan Cecily bicara bilang saja, daripada seperti ini, Cecily sudah bicara panjang lebar tetapi sang suami malah tak mendengar kan nya.

"Aku ngantuk."

Hanya jawaban singkat itu yang Cecily dapat dari Gerrad, sang suami. Cecily hanya memperhatikan Gerrad yang mulai menutup mata kemudian tidur memunggungi nya.

Cecily capek, pria di depan nya ini terlalu dingin dan cuek untuk nya. Harusnya bagaimana lagi Cecily berusaha agar sang suami menghargai dan menganggap nya ada, sedikit saja. Tolong beritahu Cecily caranya.

Pria itu sudah keterlaluan, bahkan dengan urusan anak nya saja ia tak peduli.

Cecily bangkit dan memilih berjalan ke luar, ke kamar sang anak untuk tidur, dari pada Cecily bertambah sedih saat menyadari jika ia bahkan tak dianggap oleh pria itu.

Air mata Cecily turun begitu saja saat dalam perjalanan ke kamar sang anak, Cecily merasa jika ia tak sanggup lagi dengan semuanya.

Gerrad terlalu kaku dan cuek pada nya, bagaimana pun Cecily adalah manusia normal yang masih membutuhkan perhatian.

Dengan tubuh terisak-isak Cecily mulai naik ke atas tempat tidur Alessandro, sang anak dengan sepelan mungkin, takut jika sang anak akan bangun.

Cecily tak tahu bagaimana perasaan Alessandro selama ini tentang sang papa, anaknya itu hanya diam tanpa mau mengatakan apapun.

Cecily harap, sang anak tak kecewa dengan perlakuan sang papa pada dirin nya, dengan perlahan Cecily memeluk Alessandro.

Cecily terus mengeluarkan air matanya meski dalam diam, hingga tanpa sadar wanita itu tertidur karena lelah.

><

Cecily mengerjab saat menyadari jika hari sudah pagi, dengan langkah gontai ia mencuci wajah dan turun untuk membuat sarapan.

Dengan lesu Cecily menatap satu persatu bahan makanan yang ada di kulkas, rasanya rasa malas menggerogoti Cecily.

Entahlah, ia sendiri bahkan tak tau akan memasak apa untuk sang suami dan anak.

Pikiran Cecily akhirnya jatuh kepada nasi goreng dengan telur mata sapi.

Tiga puluh menit berlalu, akhirnya Cecily selesai dengan masakan nya, bertepatan dengan Gerrad yang berjalan ke arah meja makan dengan pakaian yang sudah rapi.

Cecily menarik nafas kasar dan berusaha untuk menguatkan diri dan melupakan semua yang ada.

"Pagi mas." Sapa Cecily, sayangnya sapaan itu hanya di anggap angin lalu oleh Gerrad, pria itu lebih memilih untuk diam dan langsung duduk di kursi meja makan.

Cecily berjalan ke atas, ke kamar sang anak untuk membangun kan sang anak yang masih tertidur.

"Sayang mama, ayo bangun." Ucap Cecily sambil menggoyangkan tubuh anak nya itu dengan pelan.

Balita itu mengerjab lucu, matanya berkedip-kedip. Cecily saja langsung terkekeh pelan melihat betapa lucu nya sang anak.

Cecily mulai memandikan Alessandro, setelah nya ia turun dengan Alessandro di genggaman tangan nya

"Papa." Sapa Alessandro, sayangnya sama seperti sapaan sang mama, Gerrad juga mengacuhkan sapaan dari sang anak.

Cecily menghela nafas, matanya berkaca-kaca, jika Cecily saja yang di acuhkan ia tetap terima, tetapi kenapa pria di depan nya ini juga mengacuhkan anak kandung nya sendiri?.

Cecily menggendong Alessandro dan menduduk kan anak nya itu, kemudian Cecily ikut duduk di kursi meja makan.

"Lessa makan sendiri ya." Ucap Cecily, Alessandro mengangguk-ngangguk semangat mendengar ucapan Cecily.

Setelah memastikan jika Alessandro memakan sarapan nya, Cecily pun mulai mamakan sarapan nya.

"Ma, tadi malem mama tidur sama Lessa ya?." Tanya Alessandro, Cecily yang mendengar pertanyaan dari sang anak langsung menoleh.

"Hihi iya, Lessa tau diri mana?." Tanya Cecily semangat sambil menyuap nasi goreng nya.

"Tidur Lessa nyaman banget tadi malam, pasti Mama meluk Lessa terus semaleman."

Jawanan dari sang anak menbuat Cecily tak bisa menahan senyum lebar nya.

"Kamu bisa aja deh."

Sedangkan Gerrad sendiri lebih memilih untuk tak peduli apa yang mereka lakukan, entah lah terlalu malas jika harus meladeni drama tak berguna di pagi hari.

Setelah selesai sarapan, Gerrad berdiri dan mulai merapikan kemeja yang ia pakai.

"Hati-hati mas." Ucap Cecily di iringi oleh senyum.

"Hmm." Hanya itu balasan dari Gerrad, Cecily berusaha memaklumi apa yang di lakukan Gerrad.

Cecily tak boleh memaksa, ia harus sabar, Cecily yakin suatu saat nanti Gerrad pasti mencintai nya dan sang anak.

LAST OPTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang