12. LO

5.4K 211 4
                                    

Vote dan komen nya jangan lupa kalau mau lanjutttt.

Happy reading!!!!

.
.
.

Cecily termenung di balkon kamarnya seraya memperhatikan mobil Lisandro yang kembali ke rumah setelah mengantarkan Alessandro.

Juga memperhatikan Lisandro saat keluar dari mobil itu. itu mengusap lengannya karena kedinginan Cecily menghela nafas.

Menurutnya pria ini terlalu baik, tak pernah terbayangkan oleh sedikitpun jika di Lisandro yang akan membantunya.

Cecilia terdiam sejenak apa yang harus ia lakukan untuk membalas kebaikan Lisandro, tak pernah terpikirkan oleh Cecily jika Lisandro lah yang akan membantunya.

Mengingat bagaimana hubungan mereka di masa lalu.

Cecily berpikir sejenak, akhirnya Cecily terpikirkan sesuatu, Cecily memilih untuk membuat kan Lisandro brownies.

Cecily mengambil dompet serta ponselnya dan turun ke bawah Cecily pergi ke garasi dan mengeluarkan motornya.

Ia pergi ke supermarket terdekat untuk membeli bahan-bahan untuk membuat kue. 15 menit berlalu akhirnya Cecily selesai. Cecily mulai menjalankan motornya dan kembali ke rumah untuk membuat brownies itu.

Satu jam berlalu, akhirnya Cecily selesai membuat brownies. Cecily melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 09.40 pagi.

Kemudian Cecily memutuskan untuk pergi ke rumah Kevin, memberikan brownies yang sudah ia buat.

Langkah Cecily otomatis terhenti saat Gerrad memegang bahunya.

Cecily langsung memutar badan nya dan menaikkan sebelah alisnya pertanda bingung.

"Kenapa mas?."

Akhirnya Cecily mengeluarkan suaranya, karena sejak tadi Gerrad tak juga bersuara.

"Kemana?."

"Ke rumah Kevin."

"Ngapain."

"Mau ngasih ini ke Lisandro." Jawab Cecily sambil memperhatikan brownies yang ia buat tadi, yang sekarang sudah ada di dalam kotak.

Lagi dan lagi Cecily tak bisa menebak perasaan Gerrad, wajah pria itu tetap saja datar.

"Oh."

Setelah itu Gerrad langsung saja pergi ke kamar, Cecily yang melihat itu hanya mengedikkan bahunya dan kemudian berjalan ke luar dengan riang.

Ya, Cecily berjalan dengan perlahan juga, mengingat jalanan yang sekarang basah sehabis hujan.

Setelah tiba di depan rumah Lisandro, Cecily langsung mengetuk pintu rumah Kevin yang ada di depan nya ini.

Setelah sekitar dua menit mengetuk pintu dan menunggu, baru lah Cecily melihat wajah Lisandro yang sekarang sudah segar, berbeda sekali dengan tadi pagi, seperti nya pria ini baru saja selesai mandi, mengingat rambut nya yang basah.

"Apa?." Tanya Lisandro sewot.

Cecily yang mendengar nada bicara Lisandro langsung menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Kamu marah ya karena aku ganggu mulu sejak tadi?." Tanya Cecily dengan raut wajah yang merasa tidak enak.

Lagi dan lagi Cecily tambah bingung saat Lisandro meledakkan tawanya.

"Hadeh, polos banget lo jadi orang, capek gue."

"Apa?, ini buat gue kan?."

Belum sempat Cecily menjawab, Lisandro langsung saja mengambil kotak itu dari tangan Cecily.

"Ayo, masuk."

"Eh, enggak usah, aku niatnya cuman nganterin itu doang kok." Jawab Cecily sambil menggelengkan kepalanya.

"Gak papa, sekalian aja, lo pasti belum cobain masakan sendiri kan."

Cecily mengangguk mendengar ucapan Lisandro, setelah beberapa saat berpikir akhirnya Cecily masuk ke dalam rumah, mengikuti Lisandro.

Cecily menatap sekeliling ruangan. "Kak Sena gak ada ya?." Tanya Cecily saat tak melihat ibu dari teman anak nya itu.

"Kerja."

Cecily mengangguk-ngangguk mengerti mendengar jawaban singkat dari Lisandro.

Mereka duduk di meja makan yang ada di ruang tengah. Lisandro membuka kotak kue itu dan mulai memakan nya.

"Enak, makasih ya."

"Enggak, harusnya aku yang ngucapin makasih karena udah anter Alessandro tadi."

"Santai aja, kan udah pernah gue bilang, gak usah sungkan buat minta bantuan, kita bukan anak-anak lagi."

"Terima kasih om Lisa." Ucap Cecily dengan mata yang berkaca-kaca, Cecily terharu sekali dengan ucapan pria di depan nya ini. Tak pernah Cecily membayangkan sedikit pun jika Lisandro akan sangat berarti baginya di masa depan.

Lisandro yang mendengar itu langsung memutar bola matanya malas. Pria itu langsung saka menoyor kepala Cecily.

"Enggak anak enggak anak nya, sama aja, mending lo makan nih brownies."

Cecily terkekeh pelan mendengar ucapan dari pria itu, dengan semangat Cecily mulai memakan kue buatan nya itu.

"Lisandro, aku mau minta bantuan lagi boleh gak?."

Lisandro yang sedang asik memakan brownies nya itu pun, menegakkan kepala nya.

"Apa?."

"Tolong ajarin aku bawa mobil, boleh gak?."

"Kenapa tiba-tiba banget lo pengen bawa mobil?."

"Aku cuman gak mau kejadian berulang terjadi lagi, kasian Alessandro."

Kali ini Lisandro tak tahu harus berkata apa, mata wanita itu berkaca-kaca, air matanya perlahan turun, tetapi dapat Lisandro lihat, Cecily dengan cepat langsung menghapus air mata itu.

"Mau kan?." Tanya Cecily lagi saat Lisandro hanya diam tak menjawab.

"Mau mau aja, tapi lo harus bikinin gue brownies kayak gini lagi."

"Easy banget."

"Halah, sombong banget lo."

"Kalau boleh nanya, kamu emangnya gak kerja?."

Lisandro yang sedang minum air itu tak menjawab, ia lebih memilih untuk menghabiskan air minum nya terlebih dahulu.

"Kerja gak kerja duit gue tetap ngalir." Ucap Lisandro sambil menepuk-nepuk dada nya.

"Udah ah, mau balik, nanti papa nya Alessandro marah ke aku kalau kelamaan."

Cecily berdiri dan mengambil kotak brownies tadi yang sudah habis oleh Lisandro.

Cecily berdiri dan mulai berjalan keluar, ia perlahan berjalan untuk pulang.

Saat telah tiba di atas rumah, Cecily memilih untuk pergi ke kamar.

Bagi temen teman yang mau tau lebih dulu cerita "last option" boleh chat aku di nomor di bawah ini yaaa, dg harga 15k aja kalian udh bisa dapetin cerita nya. Tapi klo ada yg mau beli beberapa part juga boleh, aku jual per 2 part nya 1k ajaaa, Ayooo drpd nunggu berbulan-bulan...  tapi kalau ada yang males nge chat aku, cantumin aja nomernya di komentar, nanti bakalan aku hubungin

083143977387

LAST OPTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang