20.

7.4K 276 2
                                    

karena hari ini hari kemerdekaan indonesia, aku mau double up deh, tapi jangan lupa vote dan spam komen nya yaaaa!!!

aku juga mau nawarin nih bagi yang mau tau cerita last option lebih dulu dari yang lain bisa hubungin aku di nomor di bawah ini yaaa, harganya cuman 20 k aja, itu udah sampe ending yaaa.....

083143977387

.
.
.

Flasback

Cecily menghela nafas saat entah keberapa kalinya Alessandro menangis. Bayinya itu entah kenapa tumben sekali tidak mau diam.

Rasanya Cecily ingin menangis, ia sudah capek, Cecily mengantuk.

Cecily memilih untuk mendiami Alessandro, puting payudara nya juga sudah terasa pedih sekali.

Oek oek oek.

"Bisakah kamu mendiami anak mu?, aku ingin tidur."

Ucapan ketus dari Gerrad membuat Cecily menghela nafas, Cecily mencubit kulit dengan nya dengan keras, berusaha agar kewarasan nya tetap terjaga.

Cecily mencoba tersenyum, berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Dengan perlahan Cecily bangkit dan kemudian mengambil anak nya yang masih berusia satu bulan itu dari tempat tidur bayi.

Cecily mencoba menenangkan Alessandro dan memberikan asi.

"Cup cup cup, Lessa, jangan nangis lagi ya, mama capek tau." Ucap Cecily sambil berusaha menenangkan Alessandro yang ada di gendongan nya.

Tetapi sudah hampir sepuluh menit Alessandro masih saja belum menghentikan tangis nya.

Bahkan Alessandro juga tak mau di berikan susu.

"Lessa kenapa sih, nangis-nangis mulu, bobok dong, gak capek emang nangis mulu?."

"Diemin bayi aja gak bisa, kenapa sih?."

Cecily yang mendengar itu, matanya langsung berkaca-kaca. Padahal Cecily sudah berusaha untuk tetap menjaga kewarasan nya.

Mengapa pria ini tak pernah mendukung nya?, jangan kan untuk membantunya mengurusi Alessandro, menyemangati saja tidak.

"Kenapa sih kamu nyalahin aku terus mas?, aku juga capek, kamu harusnya ngerti juga dong, kamu pikir yang capek disini kamu aja?." Ucap Cecily bergetar, badan nya bergetar menahan tangis.

Cecily meletakkan Alessandro kembali ke tempat tidur nya dan kemudian pergi keluar, ia akan tidur di bawah saja, tanpa mempedulikan tangisan Alessandro.

Kali ini Cecily benar-benar sudah capek, ia lelah. Biarlah Gerrad yang menghentikan tangisan Alessandro.

Sudah sepuluh menit Cecily di kamar sebelah, tetapi bukan nya tidur, ia malah tambah resah, belum lagi tangisan Alessandro yang sampai sekarang masih belum berhenti, apa Gerrad tak berusaha menghentikan tangis anak nya itu?.

Cecily menghela nafas dan kemudian bangkit, ia berjalan ke kamar nya.

Mata Cecily langsung berembun saat melihat keadaan kamar yang kosong, tak ada Gerrad di sana.

Mengapa pria itu tega meninggalkan anak mereka disini sendirian?, kemana otak pria itu?.

Dengan langkah kaki yang gemetar Cecily pergi ke tempat tidur Alessandro, mengambil anak nya yang muka nya sudah memerah karena menahan tangis.

Cecily mengambil Alessandro dengan tangan yang gemetar.

"Maafkan mama, mama gak bakalan ninggalin kamu sendirian lagi."

Karena Cecily sekarang sadar, jika yang peduli pada Alessandro hanya dirinya.

"Pa-pa."

Cecily yang sedang mengaduk makanan Alessandro langsung menoleh saat mendengar kata pertama dari anak nya itu.

Dengan cepat Cecily langsung meletakkan mangkuk yang berisi makanan itu.

"Apa sayang?, ulang lagi?." Ucap Cecily dengan nada semangat 45.

"Pa-pa."

"Mas liat, Lessa udah ngucapin kata pertama dia." Ucap Cecily dengan semangat.

Sedangkan Gerrad sendiri tak peduli, ia lebih tertarik dengan koran yang ia baca.

"It's ok baby, maybe not now." Bisik Cecily dengan mata yang berkaca-kaca pada Alessandro yang sedang menatap nya.

☆'

"Mas, ajakin Lessa main sesekali dong, kasihan banget main sendiri mulu."

"Mas...."

"Dia bisa main sendiri kok, ngapain harus sama aku."

"Tapi kasihan banget, masa gak pernah main sama papa nya sendiri, padahal Lessa udah hampir dua tahun loh mas."

"Yaudah, biarin aja kek."

"Mas, nanti cepet pulang ya, hari ini hari ulang tahun Lessa yang ketiga tahun, kasihan sama Lessa, masak udah umur tiga tahun papanya gak pernah ikut rayain ulang tahun nya."

"Mas....."

"Iya."

Jawaban singkat dari Gerrad, membuat Cecily tak bisa menahan senyum nya, Cecily memperhatikan Gerrad sampai pria itu tak nampak lagi di hadapan nya.

Cecily melompat-lompat kesenangan karena pria itu mau, dengan cepat Cecily berjalan je dalam kamar dan mulai mengganti pakaian nya.

Ia membawa Alessandro sekaligus dan pergi dengan motor nya, ya Cecily sekarang sudah bisa membawa motor setelah sekian lama.

Cecily pergi ke mall terdekat dan membeli bahan-bahan kue serta dekorasi ulang tahun milik Alessandro. Cecily juga berencana akan memasak steak malam ini.

Setelah hampir satu jam Cecily berbelanja, baru lah ia selesai dan pulang setelah membayar belanjaannya.

Cecily dengan semangat mulai membuat kue dan menghias nya secantik mungkin.

Dan jangan lupakan dekorasi dan steak yang Cecily buat dengan tergesa-gesa, mengingat jam sudah menunjukkan pukul tiga sore.

Semuanya telah selesai di pukul empat, termasuk Cecily dan Alessandro yang sudah selesai mandi, bahkan Cecily sempat memakai make up terlebih dahulu.

Dua jam berlalu, sudah lama Cecily menunggu, sayang nya Gerrad masih tak muncul.

Tetapi lagi dan lagi Cecily tetap berpikir positif, mungkin saja Gerrad saat ini sedang terkena macet, wajar pria itu sedikit terlambat.

Sayangnya sekarang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Gerrad masih tak menunjukkan batang hidungnya.

Makanan yang Cecily buat sekarang sudah sangat dingin, kemana pria itu?.

Padahal Cecily sudah berusaha membuat Alessandro tetap terjaga.

Dan kali ini Cecily menyerah, Cecily segera menghidupkan lilin yang ada di kuenya.

"Lessa, jangan tidur dulu, sebentar aja tiup lilin nya."

Cecily berusaha membuat Alessandro tetap terjaga. Cecily menyuruh Alessandro untuk meniup lilin itu, meski pada akhirnya Cecily yang meniup nya karena Alessandro yang sudah tertidur.

LAST OPTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang