vote dan spam komen nya jangan lupa ges kalau mau aku cepet update👊🥲
ohiya aku mau minta tolong, doain yaa ayah aku di semburan penyakit nya:((
gula darah nya tinggi banget, belum lagi tensi nya juga tinggi, sekarang ayah aku lagi sakit, katanya doa orang yang lebih dari 40 orang bakalan di kabulin, tolong doain ayah aku yaaa biar cepet sembuh, terima kasiiiii..
.
.Cecily menunggu Alessandro di gerbang sekolah nya, dalam dua menit sang anak itu akan keluar.
Cecily segera menghidupkan mesin motornya, seperti perkiraan dalam dua menit Alessandro sudah ada di depan nya.
"Ma, udah lama nunggu Lessa ya?."
"Engga juga, ayo naik, panas nih."
Alessandro mulai menaiki sepeda motor sang mama dengan sedikit bantuan dari Cecily.
Perlahan, sepeda motor mereka membelah jalanan kompleks untuk kembali ke rumah.
Setelah sepuluh menit, barulah rumah dengan cat putih itu terlihat. Cecily memasukkan sepeda motornya ke dalam garasi.
Setelah selesai dengan motor nya itu, dengan perlahan Cecily menuntun tangan Alessandro masuk ke dalam rumah.
"Ma."
Cecily yang sedang membuka kunci pintu rumah menoleh pada Alessandro yang memanggil nya.
"Kenapa sayang?."
"Bu guru ngasih undangan, di suruh ngasih sama mama atau papa." Ucap Alessandro sambil mengeluarkan undangan yang ada di dalam tas nya.
Cecily memperhatikan Alessandro sejenak dan kemudian mengambil undangan itu dari tangan sang anak.
Cecily memilih untuk membuka pintu rumah terlebih dahulu.
"Masuk dulu."
"Lessa tukar seragam sekolahnya sama pakaian rumah dulu, biar mama baca undangan nya."
Alessandro mengangguk saat mendengar ucapan sang mama, Cecily tersenyum tipis dan kemudian duduk di sofa ruang tamu setelah tak melihat raga sang anak lagi.
Cecily mulai membuka undangan itu, jujur saja Cecily cukup penasaran.
Cecilia menghela nafas setelah melihat undangan dari Alessandro itu . Cecily menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Bagaimana caranya?, ia bingung bagaimana cara menghadiri undangan dari sekolah sang anak.
Sedangkan di sini tertera jika itu adalah acara hari ayah. Memang kedua orang tua juga harus pergi, tetapi peran utama nya disini adalah "ayah".
Apakah pria itu akan mau menghadiri acara sekolah Alessandro?, jujur saja Cecily agak ragu.
Cecily menghela nafas dan memilih untuk pasrah.
"Ma."
Panggil dari Alessandro yang sedang berlari ke arah nya membuat Cecily menegakkan kepalanya.
"Jangan lari-lari, nanti jatuh."
"Iya, hehe." Alessandro hanya cengegesan tapi tak menghentikan laju lari nya.
"Ma, isi undangan nya apa?."
Cecily terdiam sejenak. "Undangan acara hari ayah."
Dapat Cecily lihat perubahan raut wajah Alessandro. Cecily menghela nafas, rak tega rasanya melihat perubahan tiba-tiba anak nya itu, padahal Alessandro tadi Cecily lihat ceria-ceria saja, tapi lihat lah sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST OPTION
RomanceJika Gerrad sang suami hanya tak mencintai nya, Cecily masih dapat menerimanya, tetapi mengapa pria itu juga mengabaikan anak mereka?, apakah waktu 5 tahun ini tak cukup untuk menumbuhkan sedikit rasa cinta di dalam hati pria itu?.