7. LO

7.1K 225 8
                                    

"Kok serius banget muka nya, bentar aku mau ambil snack dulu."

Setelah mengucapkan itu, Cecily langsung pergi ke tempat snack yang ada, memilih mengambil beberapa yang menurut Cecily enak.

Cecily berusaha acuh saat Lisandro mengikuti nya. Cecily sendiri bingung kenapa pria di belakang nya ini mengikuti.

Jika dulu waktu mereka sma, mungkin Cecily masih bisa me wajarkan tingkah pria ini. Sayangnya mereka sudah bukan anak-anak lagi.

"Alessandro dimana?." Cecily menoleh saat mendapatkan pertanyaan itu dari Lisandro.

"Lessa di rumah nenek nya."

Lisandro mengangguk-ngangguk mengerti, pria itu juga ikut mengambil snack yang ada.

Lisandro menoleh saat merasa ada yang memanggil nya.

"Loh, Lisandro anak pak Bian kan?." Lisandro mengangguk mendengar pertanyaan itu.

"Ini siapa?, udah punya pacar ya?."

Pertanyaan wanita berusia lima puluh tahun itu terdengar menuntun dan mendesak jawaban.

"Iya." Jawab Lisandro begitu saja saat nampak Cecily akan membuka mulut.

"Yaudah, saya mau pergi sama pacar saya dulu ya bu." Lanjut Lisandro saat Cecily terlihat akan protes, Lisandro menarik tangan Cecily untuk duduk.

"Gak usah kegeeran lo, tu ibuk-ibuk kalau tau gue gak punya pacar nanti di dodorin anak nya." Cecily mengangguk-ngangguk mengerti mendengar penjelasan dari Lisandro.

"Oh iya, kamu mau bilang apa tadi?." Tanya Cecily sambil berdiri setelah makan nya selesai, memperhatikan jika ada sisa-sisa makanan di pakaian nya.

"Gue tau gimana keadaan rumah tangga lo, gue tau gimana sikap suami lo ke Alessandro."

"Gak usah sungkan buat minta tolong."

"Kita bukan anak-anak sma lagi."

"Apa sih, rumah tangga aku gak kenapa-kenapa kok." Hanya itu yang keluar dari mulut Cecily, terkejut dengan ucapan Lisandro, ia tak tahu harus berkata apa pada pria yang dulu nya sering membully nya ini.

"Lo cantik, gak usah takut buat pisah dari dia."

Baru saja akan berbicara, Cecily terkejut saat seseorang menarik kerah pakaian Lisandro, Cecily tambah terkejut saat tau pelaku nya adalah Gerrad. Cecily mencoba memberanikan menatap wajah Gerrad.

Wajah pria itu memerah, tatapan nya tajam sekali, Cecily sendiri menjadi takut pada pria itu, apa yang terjadi?, Cecily pikir ia tak melakukan kesalahan apapun.

"Shut up."

Ucap Gerrad dengan nada rendah di depan wajah Lisandro, tatapan pria itu beralih pada Cecily yang menunduk.

Dengan kasar Gerrad menarik tangan Cecily untuk keluar dari sana.

"Dasar jalang."

Makian demi makian kekuar dari mulut Gerrad, Cecily sendiri sudah gemetar ketakutan, lagi pula ia sendiri juga tak tahu apa salah nya.

"Sakit mas." Ringis Cecily berusaha melepaskan tangan nya dari cengkraman kasar pria itu.

Gerrad tak mengindahkan ucapan Cecily, pria tambah mencengkram kasar tangan Cecily dan membawa perempuan itu ke mobil.

Dengan dorongan kasar dari pria itu, Cecily memasuki mobil, begitu pu dengan Gerrad.

Gerrad memajukan mobil dengan kesetanan, kecepatan mobil pria itu di atas rata-rata.

Bahkan Cecily harus menutup mata saking takut nya.

Tiga puluh menit perjalanan, mereka tiba di rumah. Lagi dan lagi Gerrad menarik tangan Cecily dengan kasar.

Pria itu membawa Cecily ke atas kamar. Gerrad dengan kasar mendorong Cecily ke atas tempat tidur.

"Kau, tidak perlu memakai pakaian seperti ini lagi." Teriak pria itu, dengan sekali hentak, pakaian Cecily langsung sobek tak berbentuk.

Cecily menangis sambil menutupi bagian atas dan bawah nya dengan tangan

"Dasar jalang."

Plak

Cecily memegang pipi nya yang kebas karena tamparan dari Gerrad.

"I don't do anything." Teriak Cecily dengan nada yang bergetar.

"Tidak ada maling yang mau mengaku."

"Ingat, kau tak akan pernah pergi dari sini."

"Aku pastikan kau tidak akan bisa hidup tanpa hartaku."

Tatapan pria itu masih di suluti emosi.

"Aku tidak peduli, aku akan mencari pria kaya yang bisa menghidupi ku dan anakku, serta bisa menjadi ayah yang ba-."

Gerrad kembali menampar Cecily di tempat yang sama, padahal perempuan itu belum sama sekali menyudahi ucapan nya.

"Ya, kita pastikan, siapa yang mau dengan janda sepertimu."

Gerrad membuka celana nya, dengan sekali hentak pria itu memasuki Cecily.

Cecily berusaha mendorong Gerrad, agar persatuan mereka terlepaskan. Ini sakit sekali.

"Le-lepas, sa-sakit."

Seperti biasa, teriakan Cecily tak di hirau kan oleh Gerrad, pria itu malah mencekik Cecily.

Cecily dengan badan bergetar, mengalihkan pandangan dari pria di atas nya ini. Terlalu menyakitkan, terlalu banyak luka.

Cecily merasa, pandangan nya lama kelamaan mengabur dan kemudian sejenak Cecily tak merasakan apapun hingga semua nya menggelap.

><

Vote dan komen ya kalau mau lanjutttt

Apa yang mau di sampein buat .....

Cecily 》

Gerrad 》

Alessandro 》

LAST OPTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang