Cecily menatap Alessandro yang tidur saat sepulang dari mall. Rasanya kasihan sekali melihat sang anak yang bersedih karena ayah nya sendiri."Maafin mama, mama bakalan berusaha biar papa kamu mau perhatiin kamu sayang." Ucap Cecily lirih.
Cecily memeluk Alessandro dengan erat dan mengecup-ngecup kepala anak nya dengan hidung yang memerah.
Dengan langkah pelan Cecily meninggalkan kamar Alessandro dan memilih untuk memulai memasak makan malam untuk Gerrad.
Satu jam berkutat dengan dapur, akhirnya Cecily selesai dengan masakan nya. Cecily memasak ayam kecap dengan ikan goreng.
Setelah selesai memasak, Cecily mulai menyusun masakan itu di atas meja makan.
Dengan perlahan Cecily mulai naik ke atas dan berencana akan mandi saat merasa jika semuanya telah selesai. Cecily mulai membuka pakaian dan membersihkan dirinya.
Dua puluh menit berlalu, Cecily akhirnya selesai dan keluar dari kamar mandi dengan sebuah handuk putih yang melilit badannya.
Cecily berencana untuk mengambil pakaian di dalam lemari, saat keluar dari kamar mandi Cecily sedikit terkejut saat melihat di atas tempat tidur ternyata sudah ada Gerrad di sana.
Cecily memilih mengabaikan pria itu dan mulai mencari pakaian yang akan ia pakai.
Mata Cecily langsung terbuka lebar saat handuk nya ditarik begitu saja dan leher nya mulai di cium oleh pria itu.
"Aku tidak mau." Ucap Cecily sambil menghentikan kegiatan pria itu dan langsung memungut handuk yang jatuh ke bawah tadi sambil membawa pakaian untuk kembali ke kamar mandi.
Sayangnya kata-kata Cecily tak di dengarkan oleh pria itu, Gerrad tetap lah Gerrad. Ia mengendong Cecily dan langsung menghempaskan tubuhnya ke atas kasur dengan kasar.
"Aku tidak peduli." Ucap pria itu tajam, Cecily bisa melihat tatapan penuh kabut pria itu.
Cecily memilih menutup mata saat pria itu mulai menggerayangi tubuh nya, dan berusaha menahan air mata yang ada.
Gerrad benar-benar memperlakukan nya seperti seorang wanita penghibur, selalu seperti ini, seolah-olah lupa jika Cecily adalah istri nya.
Bahkan pria itu tak menghiraukan teriakan kesakitan dari Cecily. Nafsu Gerrad terlalu binatang untuk orang seperti Cecily.
><
Cecily berusaha mengambil nafas dalam-dalam saat pria itu telah selesai, badan nya sekarang terasa sakit sekali, terutama bagian bawah nya.
Entah lah, perasaan Cecily sudah melakukan nya dengan Gerrad sejak 5 tahun lalu, tetapi rasanya masih tak terbiasa saat pria itu selalu bersikap kasar.
Rasanya perasaan kesal masih ada di dalam lubuk hati Cecily. Padahal tadi pria itu seperti tak mengenal mereka sama sekali dan sekarang lihat, pria itu malah menggerayangi tubuh nya, munafik. Hanya kata itu saja yang menurut Cecily pas untuk pria ini.
Cecily mencoba untuk tidur, matanya rasanya sudah berat, Cecily bangkit dari posisi tidurnya untuk duduk saat tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.
"Mas."
Cecily mengeluarkan suara, berusaha meredam ego nya untuk sang anak, jika Cecily lebih mementingkan ego nya sendiri, Alessandro yang jadi korban.
Pria di sampingnya ini hanya berdehem sebagai jawaban.
"Bisa gak perlakuan kamu ke Alessandro jangan kayak gitu."
Cecily menggigit bibir nya saat menyadari jika lagi dan lagi Gerrad mengacuhkan nya. Padahal Cecily bicara tentang anak pria itu, anak kandung nya.
"Mas kamu denger gak sih, aku tu bicara sama kamu." Teriak Cecily serak, tangis nya tumpah. Cecily tak tahan lagi, dengan cepat Cecily mengambil handuk serta pakaian nya dan keluar dari kamar nya.
Cecily berjalan ke lantai bawah, menuju kamar tamu. Entah lah menurut Cecily lebih baik ia disini. Rasanya lebih tenang dan menyenangkan menurutnya.
Cecily mengunci pintu yang ada di sana, dan kemudian ia tidur di atas tempat tidur dengan posisi menelungkup.
Mencoba menerawangi dan mengingat-ingat dosa apa yang di lakukan nya di masa lalu hingga bisa mendapatkan ujian hidup seberat ini.
Semua nya terlalu abu-abu untuk Cecily, apakah pria itu tak menyadari jika Cecily sekarang masih 22 tahun, usia yang masih muda untuk mempunyai rumah tangga serta anak.
Harus nya pria itu membimbingi nya, menemani serta mengayomi, sayang nya itu hanya akan jadi hayalan selama-lamanya.
Pandangan Cecily jatuh pada jam di dinding yang ternyata sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam, pantas saja perutnya berbunyi.
Cecily bangkit dari atas tempat tidur nya untuk keluar, persetanan jika ia bertemu dengan pria itu, perut nya lebih utama.
Dengan sedikit tertatih-tatih Cecily berjalan ke arah pintu keluar.
Cecily membuka kunci pintu dan mulai berjalan ke arah dapur. Dan benar saja sudah ada Gerrad di sana yang makan dengan santai tanpa rasa bersalah.
Pria ini benar-benar pria paling gila yang Cecily temui.
Cecily berjalan ke meja makan dan berusaha mengabaikan kehadiran Gerrad. Cecily mengambil nasi dan lauk pauk nya.
Lima menit berlalu, Gerrad menyelesaikan makan nya lebih dulu, Cecily tak memperhatikan nya dan lebih memilih untuk fokus pada makanan nya.
Dengan segera, Cecily makan dengan bergegas, setelah selesai Cecily langsung kembali ke kamar tamu tanpa mengucapkan apapun.
Cecily membuka handle pintu, sial ternyata terkunci. Cecily mengumpati Gerrad di dalam hati nya habis-habisan.
Cecily pasrah, Cecily berjalan ke arah ruang tv yang di sana terdapat sofa dan mulai merebahkan diri di sana.
Lelehan air mata tak dapat Cecily tahan, lagi dan lagi di setiap malam, tidur Cecily selalu di temani air mata.

KAMU SEDANG MEMBACA
LAST OPTION
RomanceJika Gerrad sang suami hanya tak mencintai nya, Cecily masih dapat menerimanya, tetapi mengapa pria itu juga mengabaikan anak mereka?, apakah waktu 5 tahun ini tak cukup untuk menumbuhkan sedikit rasa cinta di dalam hati pria itu?.