Vote dan komen nya jangan lupa yaaaa kalau mau lanjut.....
Happy reading!!
.
.
."Apa yang kamu lakukan sampai selama itu."
Cecily yang sedang mencuci wadah tempat brownies Lisandro tadi menoleh.
"Tadi ngobrol sekalian makan brownies nya juga sama Lisandro."
"Apa kamu lupa jika kamu telah ber suami?."
"Tentu aku tidak lupa, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih, bukan selingkuh." Kali ini nada suara Cecily sedikit meninggi.
"Sebuah perselingkuhan berawal dari pembicaraan biasa."
"Terserah deh mas, lagi pula kalau aku selingkuh juga kenapa mas peduli, dari dulu juga gak pernah peduli sama aku dan Alessandro."
"Harus nya mas senang kalau aku selingkuh, jadi kita bisa bercerai dan mas gak bakalan terbebani lagi dengan aku dan Alessandro."
"Watch your mouth."
Cecily menghela nafas, dan memilih untuk keluar dari kamar. Ia memilih untuk pergi ke ruangan keluarga dan menonton tv.
Kepala Cecily rasanya ingin pecah dengan ini semua, semuanya serba salah. Hidup Cecily serba salah, dan ingin sekali Cecily meneriakkan kesalahan pria itu ke sipit telinga suaminya itu.
Mengapa Gerrad tak pernah sadar diri dengan kesalahan pria itu, selalu begitu. Gerrad selalu menganggap nya bersalah dan melakukan sesuatu yang buruk, padahal itu semua juga karena pria itu sendiri.
Tiap di minta bantuan, selalu ada alasan yang di berikan pria itu, atau jika di minta bantuan, pria itu akan berpura-pura tak mendengar.
Cecily menghela nafas lagi dan lagi, berusaha fokus pada acara tv di depan nya ini.
Hingga di malam harinya, Cecily merasa malas jika harus tidur dengan Gerrad. Biarlah hari ini ia tidur di kamar Alessandro.
Lagi pula besok adalah hari minggu.
☆
"Mama-mama, om Lisa ada di luar, nyari mama."
Cecily yang baru habis mandi itu menoleh pada Alessandro yang sekarang sedang ada di depan pintu.
"Oh ya?, bilang sama om nya tungguin mama sebentar, mama mau pake baju dulu."
Mendengar ucapan sang mama membuat Alessandro langsung berlari kencang ke bawah.
Cecily memperhatikan sekitar, jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, ia harus cepat, sebelum pria itu pulang terlebih dahulu.
Karena sudah dapat Cecily tebak jika pria itu pasti tidak akan memberi izin. Jadi daripada harus bersusah payah lebih baik langsung pergi saja atau tidak meminta izin kepada pria itu.
Cecily perlahah berjalan ke arah bawah, mulutnya langsung terbuka lebar saat melihat mobil yang di bawa Lisandro.
Dengan cepat, Cecily berjalan ke arah sana dan membuka mobil, di sana sudah dapat ia lihat jika Lisandro di kursi sebelah pengemudi, serta Kevin dan Alessandro di belakang.
"Cepetan lo naik, udah lumutan kita nunggu."
"Tapi mobilnya gede banget Lisandro, aku gak bakalan bisa bawa nya."
"Belum di coba udah bilang gak bisa, lagian ini mobil gak lo junjung di atas kepala, gue bogem juga lo."
Cecily memutar bola matanya malas dan mulai menaiki mobil dengan perlahan dan hati-hati.
"Ini gimana cara jalan nya?."
Lisandro yang mendengar itu langsung memutar bola matanya malas, dan mulai menjelaskan satu persatu alat dan fungsi nya. Ia juga menjelaskan bagaimana mengemudikan nya.
"Udah ngerti sekarang?."
"Udah."
"Ayo, di coba. Kalau kelamaan orang-orang pada pulang kantor, susah jadinya."
Cecily mengangguk dan mulai mempraktekan apa yang di ucapkan Lisandro tadi.
Mereka semua langsung bersorak gembira saat mobil mulai berjalan.
"Santai aja, nanti di perbelokan gak usah panik, kuncinya cuman satu, jangan panik."
Cecily mendengarkan apa yang di ucapkan pria itu. Ya, setelah beberapa kali mencoba Cecily mulai lancar untuk mengendalikan mobil itu.
"Terima kasih." Mata Cecily berkaca-kaca menghadap pada Lisandro.
"Easy mah."
"Yaudah, katanya mau main bola kan, ayo main aja, aku mau pulang duluan." Ucap Cecily.
Mereka semua mengangguk, Cecily mulai mengemudikan mobil untuk pulang, meski pelan, dan juga mereka semua mengantarkan Cecily terlebih dahulu.
Cecily melambaikan tangannya sampai mobil tak terlihat lagi di pandangannya. Cecily berjalan ke dalam rumah.
"Berapa kali aku bilang jika aku tak suka kamu berhubungan dengan teman laki-laki mu itu."
Sisilia yang baru masuk ke dalam rumah itu langsung terkejut mendengar ucapan pria itu. Dan dapat Cecily dengar nada bicara pria itu meninggi.Cecily menghela nafas, tak tahu lagi apa yang diinginkan pria yang ada di depannya ini.
Jujur saja ke sini sekarang capek, ingin cepat-cepat membersihkan dirinya dan kemudian tidur.
Ia sudah capek terlalu dikekang hingga tak bisa melakukan apapun.
"Aku belajar mengemudikan mobil dengan Lisandro tidak ada yang lain."
Dapat Cecily lihat wajah datar milik pria itu mengeras setelah beberapa saat. Cecily memperhatikan Gerrad yang memilih pergi dan meninggalkan Cecily yang masih ada di ruang tamu.
☆
Bagi temen teman yang mau tau lebih dulu cerita "last option" boleh chat aku di nomor di bawah ini yaaa, dg harga 15k aja kalian udh bisa dapetin cerita nya. Ayooo drpd nunggu berbulan-bulan...
083143977387
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST OPTION
RomanceJika Gerrad sang suami hanya tak mencintai nya, Cecily masih dapat menerimanya, tetapi mengapa pria itu juga mengabaikan anak mereka?, apakah waktu 5 tahun ini tak cukup untuk menumbuhkan sedikit rasa cinta di dalam hati pria itu?.