21.

8.6K 446 60
                                    

jangan lupa vote dan spam komen nya yaaaa!!!

aku juga mau nawarin nih bagi yang mau tau cerita last option lebih dulu dari yang lain bisa hubungin aku di nomor di bawah ini yaaa, harganya cuman 20 k aja, itu udah sampe ending yaaa.....

083143977387

.
.
.

Cecily melihat Alessandro yang sekarang sedang menonton kartun kesukaan nya di tv.

Cecily sebenarnya masih ragu dengan keputusan yang ia buat.

Apakah itu akan berdampak baik atau buruk, jujur saja Cecily sebenarnya masih plin plan.

Apakah ini keputusan terbaik yang ia buat, lagi dan lagi ia kembalu berpikir, apakah ini adalah keputusan terbaik?.

Cecily perlu menjaga kewarasannya saat mengandung. Tak ada gunanya juga ketika ia tetap bersama Gerrad, yang ada mereka hanya akan merasa sakit hati, jadi lebih baik mereka berpisah.

Cecily menghela nafas dan duduk di samping Alessandro yang sekarang sedang menonton tv di atas sofa, apakah Alessandro akan sanggup meninggalkan semua kemewahan ini?.

Cecily takut Alessandro tak terbiasa hidup sederhana, Cecily takut.

Harta masih bagian penting dalam hidup mereka, Cecily juga tak bisa munafik.

Harta adalah jenjang mereka menuju hidup dan kualitas yang baik.

Apakah Cecily akan mampu menyekolahkan Alessandro di sekolah biasa nya?.

"Mas, aku mau cerai."

Gerrad hanya diam mendengar ucapan dari Cecily, ia diam saja tanpa menjawab apapun.

"Mas, aku mau pisah." Ucap Cecily lagi, sudah sepuluh menit ia menunggu jawaban dari pria itu, tapi Gerrad tak juga menjawab ucapan nya.

Cecily semakin heran saat Gerrad malah mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya.

Mata Cecily langsung terbuka lebar saat melihat apa yang di keluarkan pria itu.

Dengan cepat Cecily mencoba meraih tespek yang ada di tangan Gerrad. Sayangnya ia kalah cepat dengan pria itu yang sekarang sudah menutup tangan nya.

"Kamu meminta cerai setelah tau jika kamu hamil?." Ucap pria itu geram dengan nada rendah.

Cecily mengambil nafas sejenak. "Aku tidak peduli, intinya aku mau cerai."

"You can't get divorce when you have my baby?."

"Apa?, my baby?, kenapa kamu bisa bilang gitu Mas, kenapa?."

"Aku tau kamu gak peduli sama kami, tolong aku mau cerai."

"Mengapa kamu ingin bercerai dariku?, sedangkan kamu sendiri tidak punya uang, kamu munafik sekali Cecily."

"Aku tidak peduli dengan uang, aku bisa bekerja."

"Aku lebih mementingkan kesehatan dan kewarasan ku nanti, kesehatan mental anak-anakku."

"Kenapa kamu bisa berkata seperti itu?, aku bahkan tak pernah menyakiti kalian sama sekali, aku tak pernah kasar sama sekali." Dapat Cecily dengan suara ejekan dari wajah datar itu.

Cecily terdiam sejenak, baru kali ini ia mendengar ucapan sepanjang ini dari mulut suaminya ini meski dengan nada yang mengejek.

Dan bagaimana bisa pria itu berkata ia tak menyakiti mereka?.

"Bagaimana bisa kamu mengatakan hal seperti itu?, mengapa kamu bisa mengatakan jika kamu tak pernah menyakiti ku dan anakku."

"Kamu selalu mengabaikan ku dan anakku."

"Kami bahkan di anggap orang asing disini."

"Dan bagaimana bisa kamu lupa jika kamu membiarkan ku melahirkan seorang diri, membiarkanku yang waktu itu masih dalam tahap remaja berjalan mencari sebuah taksi ke luar jalan kompleks sambil menahan betapa sakitnya kontaksi?."

"Bagaimana bisa kamu berbicara seperti itu saat kamu mengabaikan anak kamu sendiri Mas, anak kandung kamu."

"Anak yang gak pernah kamu perhatiin semenjak dia ada di perut aku."

"Seorang anak yang bahkan tetangga nya sendiri lebih peduli sama dia di banding papa nya sendiri."

"Bagaimana bisa kamu bicara kalau kamu gak pernah menyakiti kami Mas?, bagaimana bisa." Ucap Cecily dengan suara yang sudah serak.

"Jadi pertanyaan nya disini siapa yang munafik, kamu atau aku?." Cecily terkekeh pelan.

"Aku gak mau anak aku yang sekarang mendapatkan nasib yang sama, lebih baik dia tak mengenal ayahnya sejak awal, dari pada sakit hati saat papa nya sendiri mengabaikan nya."

Langkah Cecily terhenti saat lengan nya di tarik oleh Gerrad, Cecily terdiam saat melihat mata berkaca-kaca milik Gerrad.

Cecily tertegun, baru kali ini ia melihat mata yang biasa menatap nya tajam itu berkaca-kaca.

"Jangan tinggal kan aku, i'm so sorry, aku sangat menyesal."

Cecily berusaha melepaskan tangan nya yang di genggam Gerrad, berusaha melepaskan genggaman tangan mereka.

Keputusan Cecily sudah bulat, ia ingin berpisah. Lagi pula ia tak yakin dengan pria ini, pria yang berstatus suami nya ini. Bagaimana bisa seseorang hanya berubah dalam satu malam?.

Cecily juga sudah terlanjur sakit hati.

"Maafkan aku, tetapi keputusan ku sudah bulat, aku ingin bercerai."

yang mau Cecily sama Gerrad cerai 》

yang mau mereka tetap sama-sama》

jangan lupa di vote, xixixi

LAST OPTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang