*Harry P.O.V*
Cuaca di luar cukup dingin. Aku pun memutuskan untuk memakai mantel dan louis, ia memakai hoodie abu-abunya dan sepatu yang ia pilih secara acak.
"Lou, kau siap?"
"Aku tak pernah sesiap ini haz!" Ujarnya sebelum kembali mencium bibirku.
Kami pun bergegas menuju ke panti yang louis maksud. Disana kami disambut hangat oleh pemilik panti tersebut, Ms. Grechen.
"Um.. Permisi. Saya Louis dan ini harry. Kami ingin mengadopsi anak. Boleh kami masuk?"
"Oh tentu silahkan. Anak-anak sedang bermain di dalam." Ujar wanita tersebut sembari mempersilahkan kami masuk.
"Kalian bisa masuk ke dalam. Silahkan kalian pilih siapa yang ingin kalian adopsi. Nanti kalian bisa panggil saya, saya di ruangan itu." Ujar nya menunjuk ke arah ruangan berpintu hijau dengan sticker kupu-kupu berwarna pink.
"Oh iya.. Terima kasih." Ujar ku sebelum kami memasuki bangunan tersebut lebih dalam.
Sepanjang kami memasuki lorong terdengar banyak suara anak-anak. Ada yang sedang bernyanyi, tertawa bahkan menangis.
Aku dan louis memasuki ruangan yang di di dominasi oleh anak berumuran 3-4 tahun. Dan anak-anak tersebut menyambut kami dengan bahagia.
"Hi, uncle." Ujar seorang anak laki-laki bermata coklat ke arahku.
"Hi, whats your name buddy?" Aku pun berjongkok agar seukuran dengannya.
"Nathan."
"Wow! Nathan, nama yang indah!" Balas louis yang berdiri di sampingku. Anak itu pun tertawa kecil.
"Nathan! Come here!" Mendengar namanya di panggil ia pun langsung berlari kearah anak lain yang memanggilnya tadi.
"Haz, ayo kita lihat yang lain." Ajak louis. Kami pun kembali melihat-lihat ruangan lain. Hingga akhirnya kami masuk ke dalam sebuah ruangan yang manurutku adalah sebuah dapur.
Aku melihat ada seorang anak kecil tengah duduk di meja membelakangi kami. Aku pun mendekati nya dan melihatnya tengah berusaha mengupas pisang yang ada di tangannya.
"Hi.. Whats your name honey?" Tanya louis. Anak tersebut hanya terdiam menatap louis dengan tatapan bingung. Aku rasa ia masih belum bisa bicara.
"Hi.. Kau mau makan pisang ini?" Tanyaku. Kali ini ia mengangguk. Aku pun mengupaskan pisang tersebut untuknya. Dan memberikannya.
Anak kecil tersebut atau pantasnya aku bilang bayi? Bayi tersebut kemudian mulai memakan pisang yang kuberikan. Lucunya pisang tadi sama sekali tidak berkurang. Hanya ujungnya saja yang terlihat basah terkena air liurnya.
"Aw.. Kau masih tidak punya gigi ya?" Tanya louis gemas. Lagi lagi bayi itu melihat ke arah louis. Namun, kali ini bayi itu tertawa memperlihatkan giginya yang belum tumbuh.
"Lou, cari sendok." Ujarku. Dan dengan itu louis mencarikan sendok untuk bayi tersebut. Aku berusaha menggendong bayi tersebut. Bayi yang penurut. Ia mau ku gendong tanpa memberontak sedikit pun.
Aku pun memberikan pisang tadi pada louis dan louis mulai mengkeruk pisang tersebut. Ia menyuapi bayi tersebut selagi aku menggendongnya.
"Haz, sepertinya aku tahu siapa yang ingin ku adopsi."
"Apa kita sepemikiran?"
"Aku mau mengadopsi bayi ini."
"Sure, Boo."
-Mr_Blackpants
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Family
FanfictionHarry Styles dan Louis Tomlinson. Gay couple yang paling terkenal abad ini. Memang banyak yang menyayangkan mereka menjadi gay. Namun, apa boleh buat. Itu pilihan mereka. Apa yang terjadi jika keluarga stylinson menambah member mereka? Apa louis d...