Doctor

3.2K 251 8
                                    


*Author P.O.V*

Seminggu setelah harry memberi tahu the boys tentang kehamilan louis. Mereka berencana untuk memeriksakan kandungan louis. Harry pun mengajak louis ke dokter. Ingat tidak mudah mengajak louis ke dokter.

"Lou, c'mon!"

"No. I said no haz!" Ujar louis.

"Ugh. C'mon lou. Its just a doctor."

"No. I want to play with shane." Ujar louis sembari memeluk shane erat. Shane pun tertawa dalam pelukan daddy nya.

"Lou? Please."

"But haz! I'm afraid."

"No need to be afraid. I'll be with you." Louis pun menggendong shane dan berdiri. Ia pun berjalan menuju harry.

"Promise?"

"I promise." Ujar harry sebelum mencium kening louis.

"Iss! Iss!" Ujar shane sembari memegangi pipi harry.

"Aw.. Here your kisses." Ujar harry sebelum menciumi pipi shane.

Mereka pun berangkat menuju rumah sakit. Kali ini shane duduk di baby car seat nya. Semantara louis terus menunduk memandangi jari-jarinya. Ia benar-benar takut jika harus di suntik.

"Haz, apa nanti aku harus di suntik?"

"Itu tergantung." Jawaban harry membuat louis semakin takut.

"Haz, aku tidak mau di suntik."

"Lou, itu demi anak kita."

"Tapi aku takut."

"Aku akan menemanimu. Nanti lihat ke arahku jika kau disuntik, okay." Louis hanya mengangguk, ia masih tidak yakin ia bisa melawan ketakutannya.

"Yay! Kita sampai." Ujar harry ketika mereka mulai memasuki halaman parkir sebuah rumah sakit. Harry pun memarkir mobilnya.

"Harry, aku tidak mau."

"Oh lou, tapi kita sudah sampai." Ujar harry sebelum membukakan baby car seat shane.

Louis pun memberanikan dirinya. Mereka pun masuk dan mengambil nomer antrian, untungnya saat itu rumah sakit sedang sepi. Mereka pun mendapat giliran ke dua.

"Haz, tidak usah ya?"

"Harus lou, harus."

"Haz, please.." Mohon louis pada harry yang sedang memangku shane.

"Tidak perlu takut. Aku ada di samping mu."

"Mr. Stylinson!" Mereka pun masuk ke dalam sebuah ruangan yang bercat putih.

"Hi, you must be louis tomlinson." Ujar sang dokter pada louis.

"Its stylinson now." Sahut harry.

"Okay, then."

"Um, apa aku harus di suntik?" Tanya louis yang sudah ketakutan.

"Well, kau bisa memilih jenis vitamin mu. Pill atau suntik. Jika pill kau harus rajin meminumnya. Jika suntik kau bisa datang 2 minggu sekali ke sini." Ujar dokter itu ramah. Louis pun lega mendengarnya. Setidaknya ia tidak harus disuntik.

"Um.. Mr. Stylinson, bisa kah kau berbaring disini? Dan tolong angkat bajumu." Louis pun mengangkat bajunya dan berbaring di sebuah tempat tidur kecil.

Dokter itu pun mulai melumuri perut louis dengan gel dingin. Ia pun mulai mengambil alat usg dan menempelkannya pada perut louis. Tampilan pada layar pun mulai berubah.

"Kau lihat itu?"

"Ya." Ujar harry.

"Itu bayi kalian. Kalau aku tebak usianya 3 minggu, benar?"

"Well, ya memang 3 minggu."

"Kau ingin fotonya?"

"Sure." Dokter itu pun mencetak gambar usg tersebut.

"Its all done. Congratulation!" Ujar nya sebelum louis dan harry pergi keluar. Menuju ke tempat penebusan obat.

"Um, haz. Thanks."

"Untuk apa?"

"Untuk membuatku bisa melawan rasa takutku."

"I told you. You dont have to be afraid as long as you with me." Ujar harry sebelum mencium kening louis.

"Mr. Stylinson!" Harry pun mengambil vitamin louis dan membayarnya. Mereka pun pulang dan louis bisa kembali bermain bersama shane.

A/N: Please I need more vote! 😊🙏

-Mr_Blackpants

Our Little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang