*Author P.O.V*
"Haz! Cepat! Liam sudah memarahiku sedari tadi!" Ujar louis yang sembari memasukkan perlengkapan shane ke dalam baby bag.
"Sabar lou, aku masih belum mandi."
"Kamu mandi di sana aja!" Ujar louis. Harry pun mengikuti perkataannya dan kembali memakai kausnya.
"Lou, jangan lupa bawa peralatan mandi ku." Ujar harry sebelum pergi ke kamar mengambil kunci mobil.
Louis pun menyiapkan peralatan mandi milik harry. Sementara shane masih duduk diam melihat daddy dan papa nya yang sepertinya buru-buru.
"Shane, ayo kita tinggalkan daddy." Harry pun mengangkat shane dan membawanya ke mobil.
"HAZ! KAU KETERLALUAN!" Teriak louis dari dalam rumah. Ia pun segera mengejar mobil yang sedari tadi berjalan pelan.
"Mengapa kau lama sekali?"
"Kau yang menyuruhku menyiapkan alat mandi mu!" Balas louis kesal. Harry pun memberikan shane pada louis. Entah apa yang lucu dari wajah louis, tetapi setiap kali shane melihatnya ia pasti tertawa.
"Aw.. Baby.. Kau sayang daddy bukan?" Ujar louis sembari menggesekkan hidungnya di perut shane.
"Lou, memang ada apa di studio?"
"Kau lupa? Ini jadwalku check sound." Bagaimana bisa harry lupa dengan jadwal suaminya.
"Itu berarti lama." Balas harry malas.
"Kau bisa mengajak shane ke taman dekat studio. Aku rasa shane belum pernah ke taman." Harry hanya mengangguk setuju.
Sesampainya di studio, louis langsung mencari liam sementara harry menitipkan shane pada Dan. Ia harus mandi.
"Dan, aku titip shane ya. Aku belum mandi." Harry pun langsung bergegas menuju kamar mandi. Ia mulai membasahi dirinya dan membersihkannya dengan sabun.
"Haz! Kau di dalam? Bisa keluar? Aku sudah tidak tahan!" Ujar niall sembari menggedor-gedor pintu kamar mandi.
"Pakai kamar mandi lain! Aku masih harus sikat gigi!"
"Ayolah! Aku sudah tidak tahan."
"Argh.. Tunggu.." Harry pun memakai handuk di pinggangnya dan keluar dari kamar mandi. Di lihatnya niall dengan ekspresi tidak karuan sambil menahan buang air kecilnya.
Dengan segera niall memasuki kamar mandi dan melakukan apa yang seharusnya ia lakukan.
"Ni! Cepat!"
"Iya.. Iyaa.." Niall pun keluar.
"Haz, lou bilang kau mau membawa shane ke taman ya? Aku ikut ya, di sana ada kedai ice cream yang enak!"
"Tidak, tidak boleh."
"Kau pelit haz!" Harry pun menendang bokong niall pelan. Dan kembali masuk ke dalam kamar mandi.
Sementara shane, ia mulai belajar menggenggam stick drum bersama josh.
"Josh, nanti kita ke taman yuk." Ajak niall pada josh sahabatnya.
"Kau mau ke kedai ice cream itu lagi?" Niall pun mengangguk.
"Baiklah, tapi nanti tunggu zayn datang." Balas josh. Niall pun duduk di samping josh dan baby shane.
"Kau tahu? Larry beruntung memiliki anak seperti dia." Ujar niall sembari memainkan pipi shane.
"Niall!" Ujar harry tiba-tiba.
"Apa?"
"Shane akan tertular virus mu jika kau terlalu dekat dengannya!"
"Hey! Aku tidak punya virus!"
"Kau punya idiot!"
"Kau idiot haz!"
"Sudah! Kalian berdua itu idiot! Jadi diam lah!" Shane yang melihat papa dan uncle nya berdebat tertawa.
"Shane, kita ke taman ya.." Harry pun membawa shane bersamanya.
Sesampainya di taman harry langsung mendudukkan shane di ayunan dan mulai mendorongnya. Mereka pun bermain bersama. Untung bagi harry karena taman itu sedang sepi. Jika tidak pasti sedari tadi ada banyak fans di sekitarnya.
"Yey! Baby shane!" Ujar nya sembari mendorong ayunan shane.
-Mr_Blackpants
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Family
FanfictionHarry Styles dan Louis Tomlinson. Gay couple yang paling terkenal abad ini. Memang banyak yang menyayangkan mereka menjadi gay. Namun, apa boleh buat. Itu pilihan mereka. Apa yang terjadi jika keluarga stylinson menambah member mereka? Apa louis d...