Baru seminggu Louis meninggalkan Harry namun, rasanya sudah seperti bertahun-tahun.
"Liam, apa besok kita kosong?" Tanya Harry pada Liam yang sedang membaca majalah.
"Ya, memangnya kenapa?"
"Aku mau pergi ke London. Aku kangen mereka." Jawab Harry dengan mata berbinar.
"Harry, kau tahu management tidak akan mengizinkan. Lagi pul akhir-akhir ini cuaca sedang buruk." Harry pun kembali sedih. Ia sangat ingin menemui Louis.
Harry pun memutuskan untuk tetap pergi. Ia harus menemui Louis meski is harus menerjang badai, ia akan tetap menemuinya.
"Tolong siapkan jet-ku. Kita berangkat jam 4." Perintah Harry pada bawahannya.
"Tapi sir, cuaca hari ini kurang mendukung. Apa anda yakin?"
Harry yang sudah mantab pun mengiyakan. Ia pun segera pergi untuk berkemas.
Sepanjang perjalanan Harry terus memikirkan cara untuk mengejutkan louis nanti.
Hingga tiba-tiba pesawat terguncang. Terdengar suara pilot, "Mr. Styles, anda harus mengenakan seatbelt. Mungkin akan ada sedikit guncangan."
Harry pun lantas duduk dan mengenakan seatbelt-nya. Bodoh. Bodoh. Bodoh. Tidak seharusnya ia pergi dengan cuaca seperti ini.
Ia pun mengirim sebuah voice note pada Louis. Ia terus berharap ia bisa sampai dengan selamat. Guncangan demi guncangan dialami oleh jet pribadi milik Harry.
Hingga akhirnya terdengar sebuah ledakan. Satu hal yang terbersit dalam benak Harry, Louis.
Harry pun memejamkan matanya. Berharap ketika membukanya nanti wajah Louis lah yang pertama ia lihat.
-Mr_Blackpants
Note: two sides ending.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Little Family
FanfictionHarry Styles dan Louis Tomlinson. Gay couple yang paling terkenal abad ini. Memang banyak yang menyayangkan mereka menjadi gay. Namun, apa boleh buat. Itu pilihan mereka. Apa yang terjadi jika keluarga stylinson menambah member mereka? Apa louis d...