Check-Up

2.8K 206 3
                                    

*Author P.O.V*

Lusa depan mereka akan memulai tour. Harry pun memutuskan untuk membawa louis ke dokter untuk check up dan konsultasi.

"Lou! C'mon!"

"Wait! Aku lagi nyari sepatu!" Lagi-lagi sepatunya, pikir harry yang sedari adi sudah siap bersama shane di mobil.

"Haz, jangan tinggalkan aku lagi! Aku susah berlari!" Harry pun memutar bola matanya. Sebodoh itukah dia? Mana mungkin harry meninggalkan louis dan menyuruhnya mengejar mobil dalam kondisi hamil.

Setelah menungu beberapa menit, louis pun akhirnya masuk ke mobil.

"Bagaimana? Sudah siap?"

"Sudah." Balas louis ketus.

"Kau kenapa?"

"Sudah ku bilang berapa kali, haz! Taruh sepatu mu di rak mu sendiri. Jangan di rak milikku." Ujarnya sebelum menyilangkan tangan di dadanya.

"Hey, maaf. Aku lupa. Maafkan aku, yeah?" Louis hanya mengangguk. Sepertinya ia masih kesal dengan harry.

Harry pun mulai menyetir menuju rumah sakit. Sepanjang jalan mobil mereka di isi dengan nyanyian anak-anak untuk menghibur shane yang ada di belakang.

"Lou, kau masih marah?"

"Tidak." Balas louis singkat.

"Kau terlihat masih marah." Ujar harry sembari menatap louis yang membuang muka darinya.

"Hey, nanti kita pulang aku belikan apa yang kau mau, hitung-hitung sebagai tanda permintaan maaf, setuju?" Ujar harry. Louis pun menengok ke arahnya dengan mata berbinar-binar.

"Seriously?" Harry hanya mengangguk.

Ahh, sudah lama louis menginginkan buah mangga. Entah sejak kapan louis menyukai buah, masalahnya buah mangga sangat jarang di london. Hanya ada di toko-toko buah besar saja.

"Ayo turun, kita sudah sampai." Harry pun turun dan menurunkan shane dari mobil.

"Harry, tidak di suntik kan?" Tanya louis.

"Semoga tidak."

Mereka pun masuk dan mengambil giliran di bagian dokter kandungan.

"Mr.Stylinson." dan dengan itu mereka masuk ke dalam.

"Ahh.. Mr. Stylinson. Nice to meet you." Ujar sang dokter.

"Um.. Kami kesini untuk check up." Ujar harry. Dokter itu pun menyuruh louis melakukan hal yang sama seperti saat pertama kali ia datang ke sana.

"Well, kondisi nya baik-baik saja. Hanya saja sepertinya dia kurang mendapat nutrisi. Sudah kah dia minum susu setiap hari?" Tanya dokter itu pada harry.

"Louis tidak mau meminum susu nya."

"Kenapa tidak? Itu bagus untuk bayi kalian."

"Tidak enak." Ujar louis.

"Well, kalau kau ingin bayi mu sehat, kau harus meminumnya." Louis pun langsung cemberut. Ia tahu kata-kata dokter tadi akan harry jadikan senjata untuk menyuruhnya meminum susu aneh itu.

"Dok, kami akan melakukan tour 2 haru lagi. Apa manurutmu louis bisa ikut?"

"Sepertinya bisa. Hanya jika ia mau minum susu dan vitamin nya secara rutin. Oh, jangan lupa dia harus di beri asupan sayur dan buah-buahan." Harry hanya mengangguk mendengar penjelasan dari dokter tersebut.

"Sebentar aku akan mengambil vaksin agar kau nanti tidak mudah terkena penyakit." Dokter itu pun mengambil sebuah jarum suntik dan obat vaksin.

"Harry! Aku tidak mau disuntik!"

"Shh.. Tenang lou, tenang."

"Louis, aku mau kau tenang. Kau bisa melihat wajah harry jika kau mau." Ujar dokter tersebut sebelum menggenggam lengan louis.

"Harry!" Teriaknya ketika jarum suntik itu menenai kulitnya.

"Shh.. Lou, everything is alright." Ujar harry menenangkan louis. Louis pun memejamkan matanya ketika merasakan jarum itu menembus kulitnya.

"Done." Ujar dokter tersebut.

"Baby, its alright. You can open your eyes now." Louis pun membuka matanya.

"Okay, semoga tidak akan terjadi apa-apa selama tour berlangsung. Nice to meet you, Mr.Tomlinson."

"Its Stylinson." Ujar harry.

"Ahh.. Iya. Aku lupa. Mr.Stylinson." Ujar dokter tersebut mengoreksi kata-katanya.

Mereka pun keluar dan menebus vitamin louis. Setelah itu harry memenuhi janji nya untuk membelikan louis apa yang ia mau.

"Aku mau mangga."

"Shane, shane mau apa baby?" Tanya harry pada shane ketika mereka ada di toko buah.

Shane pun menunjuk ke arah buah lemon. Sepertinya ia tertarik dengan warna buah tersebut.

"Kau yakin shane?" Shane hanya mengangguk sembari terus memegangi buah tersebut.

"Baiklah ayo kita cari daddy. Ia sedang mencari mangga."

Mereka pun berjalan mencari louis. Harry melihat louis sedang memilih, milih mangganya. Ia bingung sejak kapan louis suka mangga?

"Harry! Aku sudah."

"Ayo kita ke kasir!" Ujar harry dengan nada lucu membuat shane tertawa.

"Hi, anak kalian manis." Ujar sang kasir saat harry berada di kasir.

"Siapa nama mu?" Tanya nya. Shane hanya memandangnya takut. Baru kali ini shane di tanya oleh orang asing.

"What's your name baby?" Bisik harry pada shane.

"Shane."

"Beautiful name for a beautiful baby." Ujarnya sembari mengecek harga.

Harry pun membayar total harganya dan membawa belanjaannya.

"Terima kasih sudah berbelanja." Ujar sang kasir saat mereka keluar toko tersebut.

Mereka pun melanjutkan perjalanan ke rumah.

A/N: guys, please leave a comment or vote. Thanks a lot :)

-Mr_Blackpants

Our Little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang