CHAPTER 16|| LIGHT BLUE

1.4K 20 1
                                    

[ HAPPY READING ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ HAPPY READING ]

***

Bugatti Divo milik Bara ia parkir asal. sebelum masuk ke rumah itu, ia terlebih dulu mengatur nafasnya.
Turun dengan tatapan mata yang menajam.

Tadi saat ia tengah bersantai dengan sahabat-sahabatnya di basecamp, tiba-tiba Oscar menelfon dirinya, Bara langsung menolak. Namun sialnya, Vania mamanya ikut menelfon. Merasakan suara kekhawatiran dari Vania, Bara akhirnya memutuskan untuk datang demi mamanya-catat, demi MAMA NYA.

Tap ... Tap ... Tap

2 orang manusia yang ada di ruang tamu rumah mewah itu terlihat menatap dirinya. Bara langsung duduk di sofa single, sementara Vania dan Oscar duduk di seberang.

" Ada apa lagi? " tanya nya masih mempertahankan sorot mata yang tajam. Oscar menatap sang putra dalam.

" Papa ingin kamu menuruti mau papa kali ini Bar, " pinta Oscar dengan tegas. Bara tersenyum miring, Oscar dan Vania mampu merasakan aura dingin yang di hadirkan putra semata wayang mereka itu.

" Kemauan apa lagi yang harus Bara turutin? Masalah Gladys? " menaikkan sebelah alisnya sebagai tanda memperkuat kebenaran ucapannya.

" Hubungan papa dan kamu sudah sangat tidak dalam kategori baik-baik saja, apa kamu ingin semakin memperkeruh keadaan? " Oscar terlihat memijat pangkal hidungnya.

Vania mengelus lengan sang suami, memberikan ketenangan disana. Wanita cantik itu hanya takut Oscar dan Bara bertengkar seperti kejadian saat itu.

" Pa, jangan terlalu keras. " peringat Vania. Oscar menoleh, melihat raut kekhawatiran sang istri, Oscar lantas memegang tangan Vania yang berada di lengannya, " Tidak akan terjadi apapun. Mama tenanglah! " ujar Oscar.

Oscar kembali menatap Bara yang juga menatap dirinya, jangan lupakan mata tajam elang Bara yang seakan siap membunuh Oscar saat ini juga.

" Katakan pada papa, kenapa kamu menolak? "

Brak!

Habis sudah kesabaran Bara, cowok itu lantas menggebrak meja dengan urat yang tercetak jelas di wajah dan tangannya.

" Papa nanya? Apa papa ga lihat kelakukan gadis sialan itu? " Bara menatap tajam Oscar, " ANDA HANYA AKAN MEMBUAT SAYA TERBUNUH SECARA PERLAHAN, Tuan Oscar yang terhormat. "

" BARA BERSIKAP YANG SOPAN KAMU. " tekan Oscar tak kalah tegas.

Vania hanya mampu memijat pelipisnya, selama 1 tahun terakhir ini hubungan suami dan anaknya memang jauh dari kata baik. Hal itu juga yang membuat Bara jarang pulang ke rumah ini. Ia akan lebih memilih pulang ke markas atau apartemen pribadi miliknya.

ELBARANO✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang