CHAPTER 50|| SAMA-SAMA TERLUKA

711 14 0
                                    

[ HAPPY READING ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ HAPPY READING ]

***

Suasana sore yang seharusnya menjadi momen kebersamaan penuh tawa antara dua orang sahabat, justru berakhir dengan ending menyedihkan.

Jessi, gadis itu terduduk dengan keadaan berantakan. Baju berlumuran bekas darah yang sudah hampir mengering, mata yang sembab dan kebisuan yang terus melanda tubuhnya sejak beberapa jam lalu.

" Jessi, "

Sontak mata sayu itu menoleh spontan. Di sana Melisa berjalan dengan tergesa-gesa.

Grep

Tubuh itu memeluk erat tubuh Melisa. Elusan di rambutnya membuat tangisan Jessi semakin pecah.

" Maafin Jess Tante, ga bisa jagain Dara. " suara itu berubah menjadi serak dan terbata.

Melisa memejamkan kedua matanya. Sakit? Ini sangatlah menyakitkan untuknya. Putrinya kini tengah berjuang di ruangan operasi.

" Tante paham, ini bukan salah kamu Jessi sayang. Ini sudah takdir tuhan, " kalimat itu menusuk uluh hatinya. Ia merasa gagal menjadi seorang ibu. Perpisahan Melisa dan Ronald membuat Adara kini dalam bahaya besar. Yah perceraian keduanya sudah memasuki waktu 2 Minggu.

Pelukan terlepas. Melisa menatap lama wajah sembab Jessi. " Jangan nangis lagi, Adara pasti marah liat kita sedih. Kita harus kuat, kita harus doain Adara. " Melisa berujar sambil terus mengelus rambut Jessi, berusaha memberi ketenangan bagi gadis itu.

" Udah waktunya sholat ashar. Kita kirimin doa, supaya Adara bisa balik sama kita lagi, " ucap Melisa menahan tangisannya.

Jessi mengangguk, gadis itu berdiri dari kursi.

" Adara gue kirimin lo doa dulu yah. Nanti gue balik lagi, " air mata itu lolos untuk yang kesekian kalinya. Menatap pintu ruangan hijau yang masih tertutup sempurna.

***

Bastian memarkirkan motor sport nya. Cowok dengan balutan kaos hitam itu melangkah masuk ke rumah mewah milik keluarga Zegar.

" Assalamualaikum. "

" Waalaikumsalam. "

Sandra yang semula tengah sibuk membereskan beberapa buku-buku yang berserak di sofa menoleh seketika. Raut wajah itu berubah menjadi bahagia saat melihat kehadiran Bastian di depan pintu.

" Astaga Bas, kenapa ga ngabarin tante kalo dateng? "

Bastian melangkah masuk, " Bas kelupaan tante, hehehe. Ini abis main, langsung meluncur. "

ELBARANO✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang