CHAPTER 18|| SEDERHANA TAPI MEMBAHAGIAKAN

1.3K 22 0
                                    

[ HAPPY READING ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ HAPPY READING ]

***

Mobil Bara memasuki sebuah kawasan Apartemen mewah yang menjulang tinggi. Setelah menempelkan akses masuk, Bara memarkirkan mobilnya sesuai urutan.

Melirik gadisnya yang masih tertidur nyenyak. Menangis membuat tenaga terkuras bukan? Jadi lebih baik Bara tak menganggu tidur Adara.

Cowok itu keluar dari kursi kemudi, mengitari mobil dan membuka pintu mobil kiri. Menatap gadisnya yang tertidur dengan nyaman, meskipun bekas air mata itu masih tercetak jelas di pipi mulusnya.

Grep

Kini tubuh mungil dengan kulit putih bersih itu berada di gendongan Bara. Cowok itu menggendong Adara dengan gaya Bridal style. Melangkah memasuki area apartemen. Tatapan matanya kini berubah menjadi dingin.

Beberapa staf apartemen yang berada di sana pun menundukkan kepala mereka saat mengetahui siapa orang yang mereka temui.

Ting, setelah menempelkan kartu akses, pintu apartemen di buka oleh Bara. Cowok itu menggendong Adara menuju kamarnya.

Meletakkan tubuh itu secara perlahan, takut jika ia mengusik tidur Adara. Melepaskan sendal rumahan milik gadisnya, kemudian memasangkan selimut sebatas dada.

Ceklek

Pintu kamar tertutup. Bara memilih menuju ke ruang tamu. Membuka kaos nya dan membaringkan tubuhnya di sofa.

" Halo? "

Bara menempelkan ponselnya di telinga.

" Ada apaan Bar? "

Suara Faril terdengar dari seberang.

" Gue kemungkinan ga bakalan balik ke markas. Gue lagi sama Adara di Apart, dia lagi ada masalah di rumah, jadi gue bawa dia ke Apartemen gue beberapa hari ini. " jelas Bara panjang lebar.

" Kita bakalan kesana, "

" Hemm! "

Bara menyalakan televisi untuk menghilangkan kejenuhannya. Namun ia teringat satu hal, Adara belum makan apapun selama di perjalanan.

" Mending pesen makanan. Cewe gue pasti belum makan juga. " Bara lekas mengambil kembali ponselnya. Cowok itu memesan banyak makanan mengingat sahabatnya juga akan datang.

Sambil menunggu pesanan datang, Bara berniat untuk istirahat saja. Baru saja hendak memejamkan matanya, suara pintu terbuka mengalihkan pandangannya.

ELBARANO✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang