CHAPTER 35|| BERBEDA

739 13 0
                                    

[ HAPPY READING ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ HAPPY READING ]

***

Setelah kejadian beberapa menit lalu, Bara segera masuk ke dalam kelas. Suara bising langsung menyapa indra pendengaran nya. Bara berjalan dengan sorot mata tajam dengan aura dingin dan menakutkan. Semua murid menahan nafas saat melihat Bara dalam mode menyeramkan. Tak ada yang berani ribut atau berbuat onar. Termasuk Naresh si ketua kelas yang bad nya menyamai Bara, tak mengeluarkan kata-kata apapun.

Setelah Bara duduk. Inti BV masuk ke kelas kecuali Faril yang masih belum di ketahui keberadaan nya. Saka tampak mengode Fero lewat bisik-bisik.

" Kenapa tu? "

Fero mengangkat bahunya, " Gue ga tau. Diem deh entar kita yang di lempar. " Saka bergidik ngeri. Apakah kepergian nya membuat Saka banyak melewatkan cerita tentang sahabatnya ini. Bara berbeda dengan yang dulu Saka kenali. Bahkan saat dirinya menatap Adara waktu itu, Bara seakan siap menerkam nya.

Sret

Suara kursi di tarik menimbulkan suara nyaring. Hal itu mengusik ketenangan Bara, ia menoleh dengan tatapan elang yang menghunus. Darel meneguk ludahnya kasar.

" Ada masalah apa? " tepukan di pundaknya membuat Bara mendengus.

" Jangan ganggu gue Sat! " peringatan itu seakan langsung di mengerti oleh Satria. Cowok itu menghela nafas dan mengode semua sahabatnya untuk tak bertanya lagi.

Hingga derap kaki mengalihkan perhatian seluruh isi kelas. Di sana Faril menatap meja yang di kerumuni oleh sahabat nya yang duduk acak.

" Dari mana lo? " Faril mendongak, duduk di kursinya dengan wajah dingin.

" Dari luar! "

Jangankan Bastian, seisi kelas saja di buat was-was dengan aksi aneh 2 cowok ini. Bara dan Faril yang sepertinya terlibat perang dingin.

Tak ada yang berani bertanya apapun. Bertanya pada 2 cowok itu hanya akan membuat keadaan semakin rumit. Mereka memilih diam jikapun bersuara hanya terdengar bisikan saja.

***

Tak jauh berbeda dengan Bara dan Faril, kini Jessi di buat pusing 7 keliling melihat anehnya Adara saat ini. Kedua gadis itu kini berada di UKS. Jessi mendapat kabar dari Shella, pengurus UKS jika Adara ditemukan pingsan di Koridor. Tanpa pikir panjang, Jessi yang sedang berada di perpustakaan mencari buku sejarah segera meluncur ke UKS.

Sesampainya di sana, Jessi melihat Adara yang terbaring dengan bibir pucat. Hal yang semakin menarik perhatian gadis itu adalah bekas air mata yang tercetak jelas di kedua pipi sahabatnya.

ELBARANO✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang