CHAPTER 54|| KEBENARAN TERUNGKAP

789 17 1
                                    

[ HAPPY READING ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ HAPPY READING ]

***

Pagi-pagi sekali Bara sudah bersiap. Cowok itu ada jadwal pertemuan dengan rekan bisnis persenjataan Zervanos.

Ceklek

Bara membalikkan tubuhnya. Di sana Vania tersenyum tipis, wanita itu masuk dan berdiri di hadapan Bara.

" Kenapa Ma? " tanya Bara.

Vania menepuk pundak sang putra, " Bagaimana dengan Adara? "

Bara menarik nafasnya, " Adara belum tau apa-apa masalah ini ma, " jelas Bara tampak pasrah.

" Kabari Adara, mama minta bertemu dia siang ini di rumah. "

Bara menautkan kedua alisnya. " Ada hal privasi yang perlu mama sampaikan dan bicarakan dengan pacarmu. "

Bara mengangguk tipis. " Bara kasih tau Adara nanti ma. "

" Yaudah. Kamu mau kemana pagi-pagi begini? "

Raut wajah Bara berubah menjadi kaku. Matanya mendadak bergulir kesana-kemari. " Bara? "

" Bara mau ke basecamp ma, ada yang harus Bara urus. "

Meski sedikit merasa aneh dengan sikap Bara, Vania hanya membalas dengan senyuman tipis. Setelah Vania menghilang dari balik pintu, Barulah Bara menarik nafasnya lega.

" Maafin Bara ma, tapi mama ga perlu tau tentang hal yang Bara lakuin saat ini. " ujar cowok itu.

***

Jessica mengernyitkan keningnya bingung saat melihat jalanan tiba-tiba di penuhi dengan banyaknya motor-motor yang di susun acak.

Gadis itu menatap dengan teliti kumpulan motor-motor sport itu. Tampaknya tengah ada perkelahian di antaranya mereka.

" Karena merasa geram jalannya di hadang puluhan manusia pengganggu, Jessi memutuskan untuk turun dari mobil.

Dengan tenang gadis itu melangkah tanpa rasa takut. Kewarasannya benar-benar harus di uji dengan hal-hal tak bermanfaat seperti ini.

Jessi melirik jam tangannya. Waktunya tak banyak, jika ia terus menunda maka sudah di pastikan gadis itu akan telat upacara dan berakhir di hukum berdiri dilapangan ucapan sampai jam istirahat tiba.

" BERHENTI!!! "

Teriakan melengking Jessi menghentikan aksi sekumpulan laki-laki di jalan itu. Semuanya menatap aneh seorang gadis yang kini berdiri dengan berani.

ELBARANO✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang