CHAPTER 27|| SEBUAH JANJI

879 11 1
                                    

[ HAPPY READING ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ HAPPY READING ]

***

Pagi menyapa, kelopak mata yang masih terpejam itu perlahan terbuka. Silau cahaya menusuk melalui sela-sela mata Bara.

" Eghhhh ... " lenguhan itu terdengar. Perlahan, Bara mulai membuka matanya. Menghembuskan nafasnya kasar saat melihat gorden kamar terbuka. Dan itu karena semalam Bara lupa menutupnya.

Usai terdiam beberapa menit, cowok dengan tubuh atletis itu beranjak. Menyambar handuk di belakang pintu dan masuk ke kamar mandi.

Ceklek

15 menit kemudian, Bara telah telah jauh lebih fresh, cowok itu hanya memakai kaos oblong putih di padukan dengan jeans hitam.

Menuruni satu persatu anak tangga basecamp dan melihat 5 sahabatnya yang lain tengah bersantai di karpet bulu ruang tv.

" Dah bangun lo boss? " Bara mendudukkan dirinya di samping Faril.

" Hemm, lo pada uda lama? " tanya nya.

" Baru juga, 5 menit an lah. " Bara hanya berho'o ria saja. Matanya melirik Faril yang asik bermain ponsel.

" Enak banget asli kalo ga masuk sekolah. Bebas banget gue dari teriakan bu Rere di kelas. " ucap Darel.

" Hemm, apalagi bu Susi, duh lebih parah. " sambung Bastian.

" Gimana? " tanya Bara sambil menyambar rokok Satria.

" Jauh lebih baik dari sebelumnya! " jawab Faril. Meski begitu Bara tahu jika sahabat nya itu masih tetap saja memikirkan masalah yang sudah 1 tahun lamanya berlalu.

" Ril, jangan galau elah, masa panglima tempur ngegalau ciahh, hahahah. "

Darel tertawa di ikuti oleh Bastian. Sementara Fero hanya geleng-geleng saja. " Entar lo di babat, abis lo. " ujar Fero.

" Diem lo kambing, mandi sono, jorok amat. " ejek Darel kesal. Sedangkan Fero melemparkan bantalan sofa di belakangnya tepat di wajah Darel, lalu cowok itu berlari secepat kilat.

" Anjing, awas aja lo kampret! " kesal Darel saat Fero justru sudah naik ke lantai 2.

" Berisik amat lo pada, " sindir Satria dengan nada sarkas.

Darel menghela nafas, " Iyah deh! " ucap nya lesu. Wajah Darel yang lesu justru membuat Bara terkekeh kecil.

" Uda pada pesenin makan? " tanya Bara menatap Bastian.

ELBARANO✓ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang