Bab 19 : tentang ayah

42 12 1
                                    

𝑺𝑰𝑩𝑳𝑰𝑵𝑮'𝑺
—(♡♡𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰♡♡—

-
-
𝑼𝒑𝒅𝒂𝒕𝒆 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒎𝒆𝒏𝒆𝒏𝒕𝒖 🙏
-
-
𝑺𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂

——————

"Ayah, itu... Pahlawan. Ayah itu cinta pertama setiap putri namun, terkadang dia pula yang mematahkan hati putrinya sendiri."
————
Mungkin aku, patah hati, tapi ayah... Sepanjang apapun usia ku, tempat ku pulang, tetap lah kenangan tentangmu...
Walau tak dapat rengkuhan mu nan hangat, aku masih bisa merasakan bagaimana cinta itu nyata setiap kali ku gali momen dimana tatapan sendu itu mengarah padaku. Ketika senyum penuh kasih mu tersungging ke arah ku,
aku ingat...
Senyuman pengantar pilu itu, ayah beri di pagi hari lalu ayah renggut dengan hembusan nafas terakhir, di kala petang menyapa.

————

Apa, yang terjadi ayah?
Sesingkat itu, kah, suka  berganti menjadi duka?

#hanyasebatasluapankerinduan

SKIP AJA GUYS 😭
LANGSUNG BACA YANG DIBAWAH AJA!!
👇

—————

Tak ada suara, tak ada pembicaraan yang terdengar di dalam kamar milik pelangi.
Semua membisu, terpaku larut dalam lamunan dan pikiran yang mengembara entah kemana, tapi, jemari jemari lembut itu saling merangkul hangat.
Walaupun, tak ada obrolan yang sewajarnya terdengar di tengah perkumpulan para remaja seperti mereka.

Sampai kemudian...

Suara pintu terbuka, dengan seorang wanita cantik masuk tanpa di sadari oleh para gadis yang tengah larut dalam keterdiaman mereka.

Wanita itu mengerutkan keningnya—kebingunan dengan pemandangan di hadapannya. Ia mendekat hanya untuk melihat kondisi si sulung yang seharusnya juga mendapat perhatian dari nya.

Tapi...

Matanya membola sempurna saat sang gadis yang ia panggil menoleh. Kedua tangannya secara otomatis menutupi mulutnya setengah tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Pelangi... S-sayang...." Panggil nya dengan perasaan yang tak karuan.

Pelangi, terhenyak dari lamunannya. Gadis itu kelabakan menutupi wajah nya, tidak ingin kekurangan itu sampai nampak di mata sang bunda, semua sahabat pelangi menatap wanita cantik itu—nayla.

"Tante? Kenapa pulang tan...? Emang Embun nya udah sembuh?" Larissa—gadis itu berbicara sedikit sinis, Sembari tubuhnya bergerak, menutupi pelangi di belakangnya.

"Larissa!" Aluna menegur Larissa yang bersikap tidak sopan. Gadis itu hanya mendengus dingin menanggapi teguran Luna.

"Maaf Tan... Maksud nya Larissa, tuh, kasian Embun, kalau gak ada Tante di sana," Aluna mendelik tajam di saat matanya menangkap pergerakan Larissa yang hendak menyangga ucapan nya.

Nayla tersenyum dengan raut resah, "Embun, ada suster yang jagain, tapi pelangi... Sayang, liat bunda nak. Ini Bunda di sini."

Pelangi menggeleng tanpa suara. Gadis itu menunduk menyembunyikan wajahnya. Nayla mendekat dan duduk di sisi sang anak.

"Ada apa ini, kak? Ma-mata kamu, kenapa...?" Nayla meraba pelan pipi pelangi dengan jari bergetar.

"Seharusnya, Tante tanya sama suami Tante."

sibling's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang